Sabtu, 17 November 2012
mantra jangjawokan
JANG JAWOKAN/AJIMANTRA DALAM KEBUDAYAAN SUKU SUNDA
JANG JAWOKAN adalah suatu bacaan mantra,jampi, asihan, singlar, jangjawokan, rajah, ajian, dan pelet yg ada dalam budaya masyarakat sunda.
pertama kita ulas dulu kata MANTRA perkataan atau ucapan yang mendatangkan daya gaib (misal dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya);susunan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.MANTRA dibagi menjadi 7 bagian yaitu jampe jampi, asihan pekasih, singlar pengusi, jangjawokan jampi, rajah ‘kata-kata pembuka jampi, ajian ,ajian/jampi ajian kekuatan’, dan pelet ‘guna-guna. ketujuh bagian tersebut dapat dikelompokkan ke dalam mantra putih ‘white magic dan mantra hitam black magic.adapun pembagian tersebut berdasakan maksud dan tujuan mantra itu sendiri, mantra putih digunakan untuk kebaikan sedangkan mantra hitam digunakan untuk kejahatan.
- Mantra adalah kata2 yang penuh arti dan rahasia sifatnya, serta mempunyai maksud dan kekuatan tertentu
( G. Pudja , Wedaparikram)
- Mantra adalah doa yang merupakan rumus-rumus, yang terdiri atas suatu rangkaian kata-kata ghaib, yang dianggap mengandung kekuatan, dan kesaktian untuk mencapai secara otomatis, apa yang dikehendaki oleh manusia. Seringkali diucapkan dalam bahasa yang tidak dipahami oleh sebagian besar orang2 didalam masyarakat karena menggunakan bahasa kuno atau bahasa asing. Memang justeru karena itulah yang memberikan suasana ghaib dan keramat.
(Koentjaraningrat, beberapa pokok Antropologi Sosial, 1981).
- Bahwa Japa, Mantra, Donga, Sidikara, Aji-aji, artinya hampir sama. Yaitu berupa kata-kata atau kalimat yang dianggap memiliki kekuatan ghaib. Formulasi mantra dan doa itu umumnya disebut dengan Rapal. Membaca Rapal dengan bersuara disebut dengan Ngemelake Rapal. sedangkan membaca Rapal dalam hati disebut dengan Matek Rapal.
Rapal yang di Mel kan atau di Watek dapat ditujukan kepada : Tuhan, Diri sendiri, Orang lain, Barang, Mahluk Halus.Rapal yang ditujukan kepada Tuhan umumnya dimaksudkan untuk memohon kepada Tuhan agar tercapai apa yang dicita-citakan.Rapal yang ditujukan kepada diri sendiri dimaksudkan agar memiliki Daya Kekuatan Ghaib, memiliki Kekuatan luar Biasa (kesaktian), atau agar dapat memiliki kemampuan untuk menguasai orang lain.
Rapal yang ditujukan kepada Benda atau Barang, dimaksudkan untuk memasukkan atau menghilangkan daya kekuatan ghaib dari barang itu. Rapal yang ditujukan kepada Mahluk halus, dimaksudkan untuk menghadirkan mahluk Halus agar dimintai pertolongan atau untuk mengusir mahluk halus lain supaya tidak mengganggu dan tidak mendatangkan kerugian pada manusia. (S. Padmosoekotjo, Ngengrengan Kasusastraan Jawa II)
- Deskripsi penggunaan dan kegunaan Mantra terdapat pada naskah : Sastra Parwa, Ramayana, Bharata Yudha, Smaradahana, Sumanasantaka, Bhomantaka, Sastra Kidung. Dikatakan bahwa Mantra ialah berupa rumus-rumus Religius atau Magis, pujian, atau doa terhadap para Dewa. Rumus-rumus itu mengandung suasana sakral dan mempunyai kesaktian karena isinya, sifat sakral, atau kekuasaan Magis dari orang yang memakainya dan karena bahasa yang dipakai sambil mengucapkannya. Disertai sarana-sarana seperti Pepujian, Persembahan Bunga, gerak tangan Mudra, suku kata dan rumus-rumus sakral. Sehingga Sang Dewa turun dan bersemayam ke dalamnya.
(Zoetmulder, Kalangwan 1983)
- Mantra yang tertulis pada kertas atau benda tipis lainnya atau berbentuk berupa gambar disebut sebagai Rajah.
(Padmosoekotjo)
- Mantra / doa , seandainya diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia maka hilanglah suasana keramat yang ditimbulkannya.
(Koentjaraningrat)
- Doa diucapkan dalam rangka kegiatan Religius, sementara Mantra diucapkan dalam rangka kegiatan Magis. Namun dalam prakteknya sering sukar dibedakan secara tajam antara perbuatan Religius dan perbuatan Magis, karena yang Religius dengan serta merta berobah ke sifat Magis, Implikasinya adalah Doa dengan serta merta berobah menjadi Mantra.
(Fischer, 1980)
- Mantra dapat dipakai oleh siapa saja, namun dalam hal-hal khusus atau luar biasa, pada saat seseorang merasa tidak mampu melakukannya, urusan penggunaan Mantra diserahkan kepada pemilik Mantra yang profesional (Pandita , Dukun).
- Mantra yang ditujukan kepada Tuhan/ Roh/ Mahluk Halus :
— Pemakai bersifat memohon
— Pemakai bersifat dikuasai
— Hasil yang diperoleh dari meminta ditentukan oleh “perkenan” pihak yang diminta
— Hasil yang diperoleh sering tidak disadari bahkan bisa berakibat Tranche
— Hasil yang diperoleh dalam batas-batas tertentu tidak menyatu dengan pemakai mantra
- Mantra yang ditujukan kepada Magi :
— Pemakai bersifat menyuruh
— Pemakai bersifat menguasai
— Hasil yang didapat ditentukan oleh kemampuan si pemakai
— Hasil yang diperoleh relatif disadari dan membentuk pribadi si pemakainya
— Hasil yang diperoleh akan menyatu kepada si pemakai
- Tenaga Magis kata-kata dalam mantra masih dipercaya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya para penjual makanan akan menyimpan daun cemara dengan harapan daun cemara itu memiliki kekuatan Magis agar para pembeli Mara (berdatangan). Orang Desa menyimpan padinya di lumbung dengan dialasi daun keluwih diharapkan menimbulkan tenaga magis agar padinya itu “luwih” ( lebih ) sehingga bisa bertahan sampai panen mendatang.
Adanya pembagian antara mantra putih (white magic) dan mantra hitam
(black magic) sebenarnya sulit untuk diukur dalam pengertian tidak ada pembeda secara nyata di antara keduanya, karena sering terjadi penyimpangan tujuan dari mantra putih ke mantra hitam tergantung kepada siapa dan bagaimana akibat yang ditimbulkan oleh magic tersebut. Dapat dicermati bahwa mantra putih di antaranya bertujuan untuk menguasai jiwa orang lain, agar diri dalam keunggulan, agar disayang, agar maksud berhasil dengan baik, agar perkasa dan awet muda, berani, agar selamat, untuk menjaga harta benda, mengusir hantu atau roh halus, menaklukan binatang, menolak santet, untuk menyembuhkan orang sakit. Adapun kategori mantra hitam diantaranya bertujuan untuk mencelakai orang agar sakit atau mati, membalas perbuatan jahil orang lain, dan memperdayakan orang lain karena sakit hati.
Keberadaan mantra putih maupun mantra hitam itu sendiri berpangkal pada kepercayaan masyarakat pendukung di dalamnya yang memunculkan fenomena yang semakin kompleks di jaman sekarang. Sejumlah penilaian, sikap, dan perlakuan masyarakat Sunda terhadap mantra semakin berkembang. Ada sebagian masyarakat yang begitu mengikatkan secara penuh maupun sebagian dirinya terhadap mantra dalam kepentingan hidupnya. Sebagian masyarakat lainnya secara langsung atau tidak langsung menolak kehadiran mantra dengan pertimbangan bahwa menerima mantra berarti melakukan perbuatan syirik. Pada bagian masyarakat yang disebutkan pertama dapat digolongkan ke dalam masyarakat penghayat atau pendukung mantra, sedangkan bagian masyarakat yang lainnya digolongkan ke dalam masyarakat bukan penghayat mantra.
bagi masyarakat penghayat mantra dalam setiap kegiatan atau keseharian mereka kerap kali diwarnai dengan pembacaan mantra demi keberhasilan dalam mencapai maksud. Misalnya, para petani ingin sawahnya subur, terhindar dari gangguan hama, ingin panen hasilnya melimpah; para pedagang ingin dagangannya laris. Mantra diterima oleh masyarakat penghayatnya sebagai kebutuhan penunjang setelah kehidupan agamanya dijalani secara sungguh-sungguh.Kegiatan yang tidak terlepas kepada keadaan alam dan mata pencaharian, menghasilkan tiga kelompok besar sehubungan dengan penggunaan mantra, yaitu mantra yang digunakan untuk perlindungan, kekuatan, dan pengobatan.
Jangjawokan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia Sunda. Memiliki akar kesejarahan yang mandiri. Sejalan dengan perkembangan dan sejarah pemahaman tentang keyakinan dan sejarah diri, bahkan pernah dirasakan manfaatnya. Jangjawokan bukan sekedar puisi yang dapat dinikmati kata-katanya, namun sebagai sesuatu yang diyakini memiliki kekuatan. Biarlah jangjawokan ‘diampihan’ sebagai puisi, agar tidak hilang dan dapat terkabarkan dikemudian hari.
Ciri-ciri Jangjawokan.
Jangjawokan menurut Wahyu Wibisana memiliki ciri-ciri, yakni :
1. menyebutkan nama kuasa imajiner, seperti : Pohaci Sanghiyang Asri, Batara, Batari dll.
2.dalam kalimat atau frase yang menyatakan si pengucap janjawokan berada pada posisi yang lebih kuat, otomatis berhadapan dengan pihak yang lemah.
3.berhubungan dengan konsvensi puisi, merupakan kelanjutan dari gaya Sastra Sunda Buhun dan cerita Pantun, yakni adanya desakan atau perintah, disamping himbauan, tegasnya bersifat imperative dan persuasif.
4.masih berhubungan dengan konvensi puisi, adanya rima-rima dalam jangjawokan. Rima-rima dimaksud memiliki fungsi estetis ; membangun irama ; fungsi magis ; fungsi membuat ingatan orang yang mengucapkan.
5.adanya lintas kode bahasa pada ajimantra yang hidup di Priangan dan Baduy. Bahasa jangjawokan tersebut diserap seutuhnya atau disesuaikan dengan lidah pengucapnya.
6.terkesan sebagai sastra arkais yang pernah muncul kemudian setelah sastra sunda.
Ciri-ciri diatas tentunya dilihat dari katagori Jangjawokan sebagai bagian dari puisi arkais sunda. Jadi wajar jika ada tekanan tujuan dari materi jangjawokan ; gaya sastra dan gaya bahasa ; rima-rima ; dan kelahirannya paska sastra sunda.
Penyebutan Kuasa Imajiner
Pengertian imajiner berpusat pada pemikiran yang berhubungan dengan makhluk gaib yang dianggap mempunyai kekuasaan dan kewenangan dan berada di tempat tertentu. Pada tataran keyakinan dan kepercayaan bahwa dengan cara tertentu, kekuasaan dan kewenangan makhluk gaib itu dapat dimanfaatkan manusia untuk tujuan-tujuan yang dikehendakinya, sebagaimana dalam Jangjawokan.
Nama-nama kuasa imajiner yang dimaksudkan tentunya sangat terkait dengan istilah-istilah yang digunakan urang Sunda Buhun. Seperti Pohaci Sanghyang Asri ; Batara dan Batari ; Sri Tunggal Sampurna ; Malaikat Incer Putih ; Raden Angga Keling ; Ratu Teluh ti Galunggung ; Sang Ratu Babut Buana. Penyebutan kuasa imajiner tersebut,
contoh AJimantra Atau jang jawokan :
Rarakan Nyi Pohaci
Hihid kekeper iman
Nyiru tamprak ning iman
Dulang ketuk ning iman
Parako bengker ning iman
Hawu dungkuk ning iman
Suluh solosod ning iman
Seeng kukus ning iman.Secara simbolik, benda-benda yang disebutkan merupakan perwakilan dari hakekat manusia yang senantiasa harus menjalani hidup dengan dibekali iman yang kuat. Fungsi lain yang menyiratkan adanya permohonan kepada Sang Pencipta, tampak pada sejumlah mantra kekuatan, begitu erat dengan kebutuhan hidup masyarakat yang dalam satu segi membutuhkan kekuatan lahir maupun batin untuk melaksanakan maksud tertentu. Semua mantra tersebut sepenuhnya disandarkan kepada Allah. Mereka tinggal menunggu keputusan dari Yang Maha Menentukan atas usaha yang dijalankan manusia. Betapa manusia merasa kecil dan tak berdaya sehingga memohon dilindungi, ditopang, diberi kemurahan pada setiap langkah, mohon ditetapkan iman dan Islam. Begitu juga dengan mantra kekuatan lainnya, dengan berbekal keyakinan dan bersandar sepenuhnya kepada Allah, mantra diucapkan untuk tujuan keunggulan, agar disayangi, agar segala perbuatan menghasilkan sesuatu yang diharapkan, agar perkasa, awet muda, untuk menaklukan siluman, dan lain-lain.
( sumber : ki sawung ).
Dewi pohaci
Pohaci Sanghiyang Asri, sebagian menganggap sebagai mahluk gaib dan sebagian lagi bukan .. berikut merupakan pengertiannya yang di ambil dari sastra sunda.
DEWI SRI = DEWI SARI = BWA ACI = POHACI
TIDAK PERNAH ADA tulisan “POHACI” secara nyata, sebutan “pohaci” yang kita kenal saat ini diakibatkan oleh “bahasa lidah” hingga terjadi “sa-denge-denge-na”. Artinya, telah terjadi ‘salah tangkap’ pada sebutan “POHACI”. Celakanya hal ini berlanjut terus menerus secara turun-temurun hingga pada gilirannya POHACI atau sering disebut sebagai DEWI KESUBURAN atau DEWI PADI atau DEWI SRI dianggap sebagai mitos.
POHACI yang AWAL atau yang aslinya sama sekali BUKAN MITOS melainkan kejadian LOGIS dan RASIONAL sebab POHACI itu sama sekali bukan NAMA SESEORANG atau W3ANITA atau nyai atau IBU-IBU atau apapun yang berbau ‘penamaan’. Namun entah bagaimana mulanya itu semua bergeser menjadi DONGENG, memang dongeng itu tidak sepenuhnya “menyesatkan” tetapi jadi merepotkan bagi generasi kita….. yang sudah kehilangan JATI DIRI.Dalam hal sebutan POHACI terpaksa kita HARUS melihat kembali pada konsep besar ajaran SURAYANA yaitu cikal bakal AJARAN SUNDA (Sundayana)… juga cikal bakal ajaran HINDU saat… yaitu :
ANG (Merah) >>> BUR (Mahacahaya / Matahari) >>> Ci Beureum
UNG (Putih) >>> BWA (Bumi / Jarak Radial Kehidupan dari Matahari) >>> Ci Bodas
MANG (Hitam) >>> SWA (Diri atau Manusia) >>> Ci Hideung
Maka, dalam Su-Wa-Ra :
“ANG – UNG – MANG” kita mendapatkan susunan kata yang merujuk kepada bunyi kata “MAUNG” dan “AHUNG”…. su-wa-ra itu pada hakikatnya sama saja artinya dengan BUR-BWA-SWA dan sama juga dengan menyebutkan Matahari, Bumi, Diri Sendiri (Manusia)…. lebih dalamnya lagi sama dengan menyebutkan KEMAHATUNGGALAN SANG HYANG yaitu… :
1. YANG HIDUP (Matahari sebagai simbol Sang Hyang Tunggal)
2. YANG MENGHIDUPKAN (Bumi)
3. YANG TERHIDUPKAN (Manusia dan mahluk lainnya)
Ini pekerjaan KARUHUN SUNDA yang MAHA CERDAS dalam memainkan sistem simbol atau silib-siloka . Ketiga huruf awal dari suwara “Ang – Ung – Mang” menghasilkan bunyi A-U-M atau kita seringmendengarnya sebagai “OM” …seperti masyarakat BALI dalam menyebutkan “OM… SWASTIASTU”
Melalui susunan BUR – BWA – SWA, kita pertajam kepada persoalan suwara BWA (Bumi) kaitannya dengan POHACI yang sesungguhnya berasal dari kata BWA-ACI atau kita juga sering menyebutnya sebagai ACI NING BUMI…!!!
1. BWA >>> terdengar menjadi “BWAH” >>> terdengar menjadi PWAH >>> terdengar menjadi POH.
2. ACI adalah SARI PATI atau unsur inti, SARI kelak berobah menjadi SRI. Maka; ACI = SARI = SRI.
Jadi, BWA-ACI atau POH-ACI itu artinya adalah SARIPATI BUMI… penyebab adanya segala yang hidup di BUMI… dengan demikian wajar apa bila disebut sebagai KESUBURAN TANAH BUMI.
Jika kita lihat dari sudut pandang ini maka jelas bahwa leluhur SUNDA (Nusantara) pada mulanya sama sekali tidak membangun MITOS melainkan AJARAN… generasi berikutnyalah yang mengemas menjadi mitos… mungkin dibutuhkan untuk mereka yang masih rendah kasta otaknya..
papat kalima pancer
Ilmu sedulur papat ( sedulur tua )
Sebelum kita mempelajari tentang ILMU SEDULUR TUWO, terlebih dahulu kita harus paham akan arti dan makna saudara kembar kita, yang disebut KAKANG KAWAH ADI ARI2, dimana mereka adalah bagian dari hidup kita yg selalu mendampingi dan menjaga jasad kita, mereka berada tdk jauh dr kita meskipun tak bs diliat oleh mata, namun menurut para ahli kebatinan saudara kita sangatlah berperan penting dalam kehidupan terutama untuk menunjang roses dlm pembentukan JIWA yg manunggal, karena merekalah yg menuntunkan sukma dan ruh kita kealam suwung atau alam kelanggengan.
oleh sebab itu maka perlulah kita sebelum mempelajari ilmu kebatinan terlebih dahulu untuk mempelajari ilmu saudara kita atau dengan istilahnya ” NGOCO TANPO PENGILON” yaitu bercermin tanpa sebuah kaca, saudara kita ini terdiri dari;
1. KAKANG KAWAH yang disebut KAWAHIYAH, berada di TIMUR tempatnya, perwujudanya berupa AIR KETUBAN yang keluar terlebih dahulu dari kandungan, berwarna PUTIH.
2. ADI ARI-ARI yang juga disebut HARIYAH, berada di BARAT tempatnya, berupa ARI-ARI yang keluar setelah kita lahir, berwarna KUNING.
3. TALI PUSAR yang telah diiris di waktu kita lahir,setelah 5-10 hari putus sendiri, disebut SURIYAH. tempatnya berada di UTARA, berwarna HITAM.
4. DARAH yang keluar dari kandungan IBU, disebut TIBBIYAH , tempatnya ada di SELATAN. berwarna MERAH.
Itulah yang disebut saudara empat yang keluar bersama dari kandungan atau disebut MARGOINO [jalan rahasia], dan yang disebut LIMA PANCER yaitu kita sendiri, jadi dikatakan sedulur papat limo pancer yang lahir di hari sama yg keluar dari kandungan, juga disebut KEBLAT PAPAT LIMO DITENGAH, dibahasa arab dinamai MALAIKAT JIBRIL, IJROIL,ISROIL, dan MIKAIL.
namun ada juga saudara kita yang tidak keluar dari jalan SAMAR [margoino], yaitu disebut MAR dan MARTI.
MAR; yaitu pada saat IBU akan melahirkan ada perasaan yang timbul yaitu perasaan was-was, kuwatir, cemas,dan disaat itulah dikatakan sebagai PERANG SABIL bagi si IBU, perjuangan yang mempertaruhkan jiwa dan raganya dan akhirnya timbulah sebuah kesaksian alam yg mencatat akan terjadinya prose kelahiran.
MARTI , yaitu perasaan si IBU yang telah tentram, damai dan penuh rasa syukur dan bahagia setelah usai menunaikan perang sabil, jabang bayi lahir dengan selamat tanpa ada gangguan. kedua saudara ini juga dinamakan sauadara ‘ KANG ADOH TANPO WANGENAN CEDAK TANPO SENGGOLAN”. menurut para ahli kebatinan MAR-MARTI tersebut berwarna PUTIH dan KUNING, yang biasa menjaga sibayi siang maupun malam, selain saudara empat yang keluar dari MARGOINO tersebut tadi, MAR-MARTI bisa dimintai tolong tetapi harus melewati LAKU terlebih dahulu, karna “NGELMU IKU KELAKONE KANTI LAKU” segala ilmu terlaksana karena ada nya LAKU, maka bila kita selalu melaksanakanya pasti akan bertemu, banyak cara untuk bisa bertemu dengan saudara kita diantaranya tiap malam menjalani semedi atau meleng cipto dengan disertai tirakatan puasa. yang jelas dalam menjalani proses ritual harue, BERANI , SABAR, IKLAS DAN HATI YANG TENTRAM JAUH DARI RASA DRENGKI, IRI DAN MENGUMBAR EMOSI.
untuk pemula cukup menjalani puasa pada PADA HARI KELAHIRANYA dan mandi tengah mlm untuk membersihkan kekotoran jasmanai maupun rohani, setelah itu menjalani sholat hajat dan meditasi sejenak untuk memohon ampuna kpd ALLOH SWT dan dibersihkan dari jiwa2 yg jahat…kadang para ahli kebatianan mengadakan selametan kecil2an dengan prasarana BUBUR yg diberi warna pada lambang tiap- saudara kita yaitu BUBUR PUTIH, MERAH, KUNING, HITAM, dan HIJAU. dari slametan dan ritual ditengah malam diharapkan ALLOH memberikan berkah lewat saudara ghaib kita untuk slalu melindungi dan menjaga dr sgala musibah dan cobaan.
Sebelum kita mempelajari tentang ILMU SEDULUR TUWO, terlebih dahulu kita harus paham akan arti dan makna saudara kembar kita, yang disebut KAKANG KAWAH ADI ARI2, dimana mereka adalah bagian dari hidup kita yg selalu mendampingi dan menjaga jasad kita, mereka berada tdk jauh dr kita meskipun tak bs diliat oleh mata, namun menurut para ahli kebatinan saudara kita sangatlah berperan penting dalam kehidupan terutama untuk menunjang roses dlm pembentukan JIWA yg manunggal, karena merekalah yg menuntunkan sukma dan ruh kita kealam suwung atau alam kelanggengan.
oleh sebab itu maka perlulah kita sebelum mempelajari ilmu kebatinan terlebih dahulu untuk mempelajari ilmu saudara kita atau dengan istilahnya ” NGOCO TANPO PENGILON” yaitu bercermin tanpa sebuah kaca, saudara kita ini terdiri dari;
1. KAKANG KAWAH yang disebut KAWAHIYAH, berada di TIMUR tempatnya, perwujudanya berupa AIR KETUBAN yang keluar terlebih dahulu dari kandungan, berwarna PUTIH.
2. ADI ARI-ARI yang juga disebut HARIYAH, berada di BARAT tempatnya, berupa ARI-ARI yang keluar setelah kita lahir, berwarna KUNING.
3. TALI PUSAR yang telah diiris di waktu kita lahir,setelah 5-10 hari putus sendiri, disebut SURIYAH. tempatnya berada di UTARA, berwarna HITAM.
4. DARAH yang keluar dari kandungan IBU, disebut TIBBIYAH , tempatnya ada di SELATAN. berwarna MERAH.
Itulah yang disebut saudara empat yang keluar bersama dari kandungan atau disebut MARGOINO [jalan rahasia], dan yang disebut LIMA PANCER yaitu kita sendiri, jadi dikatakan sedulur papat limo pancer yang lahir di hari sama yg keluar dari kandungan, juga disebut KEBLAT PAPAT LIMO DITENGAH, dibahasa arab dinamai MALAIKAT JIBRIL, IJROIL,ISROIL, dan MIKAIL.
namun ada juga saudara kita yang tidak keluar dari jalan SAMAR [margoino], yaitu disebut MAR dan MARTI.
MAR; yaitu pada saat IBU akan melahirkan ada perasaan yang timbul yaitu perasaan was-was, kuwatir, cemas,dan disaat itulah dikatakan sebagai PERANG SABIL bagi si IBU, perjuangan yang mempertaruhkan jiwa dan raganya dan akhirnya timbulah sebuah kesaksian alam yg mencatat akan terjadinya prose kelahiran.
MARTI , yaitu perasaan si IBU yang telah tentram, damai dan penuh rasa syukur dan bahagia setelah usai menunaikan perang sabil, jabang bayi lahir dengan selamat tanpa ada gangguan. kedua saudara ini juga dinamakan sauadara ‘ KANG ADOH TANPO WANGENAN CEDAK TANPO SENGGOLAN”. menurut para ahli kebatinan MAR-MARTI tersebut berwarna PUTIH dan KUNING, yang biasa menjaga sibayi siang maupun malam, selain saudara empat yang keluar dari MARGOINO tersebut tadi, MAR-MARTI bisa dimintai tolong tetapi harus melewati LAKU terlebih dahulu, karna “NGELMU IKU KELAKONE KANTI LAKU” segala ilmu terlaksana karena ada nya LAKU, maka bila kita selalu melaksanakanya pasti akan bertemu, banyak cara untuk bisa bertemu dengan saudara kita diantaranya tiap malam menjalani semedi atau meleng cipto dengan disertai tirakatan puasa. yang jelas dalam menjalani proses ritual harue, BERANI , SABAR, IKLAS DAN HATI YANG TENTRAM JAUH DARI RASA DRENGKI, IRI DAN MENGUMBAR EMOSI.
untuk pemula cukup menjalani puasa pada PADA HARI KELAHIRANYA dan mandi tengah mlm untuk membersihkan kekotoran jasmanai maupun rohani, setelah itu menjalani sholat hajat dan meditasi sejenak untuk memohon ampuna kpd ALLOH SWT dan dibersihkan dari jiwa2 yg jahat…kadang para ahli kebatianan mengadakan selametan kecil2an dengan prasarana BUBUR yg diberi warna pada lambang tiap- saudara kita yaitu BUBUR PUTIH, MERAH, KUNING, HITAM, dan HIJAU. dari slametan dan ritual ditengah malam diharapkan ALLOH memberikan berkah lewat saudara ghaib kita untuk slalu melindungi dan menjaga dr sgala musibah dan cobaan.
cara melihat hantu
Melihat makhluk halus, makhluk ghaib, dengan mata telanjang adalah merupakan hal yang biasa bagi para pelaku olah samadhi. Dan tentunya tidak sedikit para pelaku olah samadhi yang dapat melakukan hal ini, oleh karenanya, sebelumnya saya mohon maaf kepada mereka-mereka yang sudah bisa melakukannya, di sini bukannya saya bermaksud untuk menggurui siapapun, namun hanya sekedar membagi sedikit pengetahuan yang pernah saya peroleh dari 2 (dua) sosok pribadi yang saya kagumi, bagi siapapun yang membutuhkannya.
Keingintahuan saya akan hal ini dulu bermula dari rasa penasaran saya, karena setiap saya mengunjungi tempat-tempat tertentu yang di katakan oleh teman-teman saya sebagai tempat yang angker, namun saya justru tidak pernah bertemu ataupun melihat mereka secara langsung dengan mata telanjang.
Rasa penasaran itupun akhirnya terpuaskan ketika suatu saat, KRMH Toeloes H Koesoemaboedaja/Soerjabrata mengajarkan kepada saya tentang cara agar dapat melakukan hal tersebut. Tidak lama berselang, masih sekitar tahun 1990 an, bapak R Soenarto, pimpinan serta pemilik Padepokan Pramana Sedjati yang berdomisili di Pati, Jawa Tengah, yang waktu itu padepokannya beranggotakan sekitar 40 ribuan orang, juga mengajarkan kepada saya tentang hal yang sama meski dengan cara yang sedikit berbeda.
Sedikit bercerita tentang Bapak R Soenarto, beliau ini di kehidupan sebelumnya adalah seorang wiku. Waktu itu, jika kita datang sowan kepada beliau, jika kita awas, di sekeliling beliau selalu tampak berjejer-jejer para wiku yang tengah duduk di ruang tamu beliau walau jika di lihat dengan mata orang biasa tampaknya kursi-kursi tersebut kosong.
Berikut ini adalah cara agar dapat melihat makhluk halus/makhluk gaib tersebut :
MENURUT BAPAK KRMH TOELOES KOESOEMABOEDAJA/SOERJABRATA
Posisi duduk seperti orang yang tengah bersamadhi, mata melihat pucuking grana, namun mata dalam keadaan tetap terbuka. Persis juga seperti orang yang tengah bersamadhi, sambil mata melihat pucuking grana juga merasakan keluar masuknya nafas dari hidung ke dalam tubuh kita. Lakukan seperti itu terus minimal 15 menit dalam setiap latihan.
Biarkan dan jangan rasakan jika mata meneteskan air mata, namun jaga agar mata tetap dalam keadaan terbuka. Lakukan demikian terus secara rutin setiap harinya, dan usahakan terus meningkat. Jika awalnya hanya kuat selama 15 menit, tingkatkan menjadi 30 menit, 45 menit, 1 jam dan seterusnya. Lama kelamaan, mata kita akan terbiasa dan tidak meneteskan air mata lagi.
Waktu yang tepat untuk berlatih seperti yang di sarankan oleh bapak KRMH Toeloes Koesoemaboedaja/Soerjabrata adalah antara pukul 21.00 sampai 24.00 atau antara pukul 03.00 sampai 05.00.
Biasanya, asalkan ajeg dan telaten, dalam jangka waktu kurang lebih satu bulan sudah akan tampak hasilnya. Dan nantinya tidak hanya penglihatan kita saja yang mampu melakukan hal tersebut, namun telinga kita pun akan lebih peka mendengar hal-hal yang ghaib.
MENURUT AJARAN BAPAK R SOENARTO
Hampir sama dengan yang di ajarkan oleh bapak KRMH Toeloes Koesoemaboedaja di atas, hanya sedikit berbedanya pada obyek yang di lihat.
Menurut ajaran bapak R Soenarto, kita harus membuat satu buah titik di suatu tempat, misalkan di tembok, dan kemudian kita duduk dalam posisi seperti posisi orang bersamadhi. Jarak antara pandangan mata dengan titik tersebut kurang lebih satu meter. Usahakan titik tersebut posisinya tegak lurus dengan posisi mata kita memandang, agar dalam menatap nantinya tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Untuk jamnya pun sama seperti yang di ajarkan bapak KRMH Toeloes, yaitu antara pukul 21.00 sampai 24.00 atau pukul 03.00 sampai pukul 05.00.
Pada saat kita menatap titik itupun, kita juga sambil merasakan keluar masuknya nafas dari hidung ke dalam tubuh dan sebaliknya. Biarkan jika mata mengeluarkan air mata, dan lakukan minimal 15 menit setiap kali latihan, dan terus di tingkatkan hingga 30 menit, 45 menit, satu jam dan seterusnya hingga suatu saat kita sudah tidak merasakan lagi ada air mata yang keluar, bahkan sudah tidak merasakan lagi bahwa kita tengah berada di suatu tempat sedang melakukan latihan tersebut. Saat itu kita seperti berada di suatu tempat yang sunyi, sepi … suwung …
Lakukan latihan ini secara ajeg dan telaten, jangan bosenan, maka kita akan memperoleh hasil sesuai seperti yang kita harapkan.
Ada banyak manfaat bagi kita, para pelaku olah samadhi, jika kita bisa melakukan hal-hal seperti ini, salah satunya adalah kita bisa tahu pasti akan ada atau tidaknya makhluk halus tersebut di suatu tempat tertentu. Jadi tidak hanya mengatakan bahwa hal ini mitos, hal itu mitos dan lain sebagainya tanpa membuktikannya terlebih dahulu. Mengatakan sesuatu itu mitos tanpa membuktikannya terlebih dahulu, tidak ada bedanya dengan fitnah. Dan seperti yang kita ketahui bersama,
mau liat setan....,,,,,
Ini diceritakan oleh
seorang asal sumatra
yang mengaku tau tentang cara melihat setan cuman dalam satu-malam. Dia megaku telah berkali-kali menpraktekkan.
Walaupun ini belum saya buktikan,
tetapi dia terlihat bersungguh-sungguh menyuruh
saya untuk mempraktekkannya
supaya apa yang dikatakannya bukan omong kosong.
Dan juga dia berkata
bahwa justru akan jad
i lebih pemberani setelah melihat setan,
karena orang yang tidak pernah melihat akan merasa dihantui,
padahal tidak ada hantu.
Namun orang yang sering melihat justru
lebih berani lewat kuburan yang gelap.
Karena dia sudah pernah melihat apa saja yang mungkin dia temui.
Caranya sederhana dan mudah.
Tidak perlu persyaratan ayam hitam, kain kafan atau segala macam.
Namun saya tidak menyarankan anda untuk mencoba.
Cuma saya berbagi ilmu kepada temen-temen.
Kalau ingin mencoba dan
membuktikan yaaa silahkan.
Tentunya diluar tanggung jawab saya.
Karena saya hanya berbagi cerita disini.
Misalnya adapun yang bener- bener
membuktikan tolong
posting ya komentarnya d sini.
Ada 2 hal yang diberitau waktu itu.
Pertama
cara melihat hantu semalam (sehari kecuali pada saat siang),
Kedua
melihat tuyul dan cara mengetahui siapa yang punya.
Yang Pertama mudah,
Teteskan air akibat embun
yang terdapat pada jemuran pada pagi hari
7 tetes kanan dan 7 tetes kiri,
dan buktikan pada malam hari.
Ada saran tambahan,
yaitu
melihat setan lebih cepat ketemu ketika ada sebuah moment kejadian ketika ada yang
mati tertabrak atau bunuh diri.
Nah malamnya coba searching.
Yang Kedua
melihat tuyul dengan batok kelapa bekas parutan santan.
Pilih sisi yang ada lobangnya.
Dan cari batok yang sudah berlobang,
dalam artian bukan hasil dilobangi sendiri
namun hasil dilobangi oleh rayap
ataupun binatang lain.
nah intip lewat lubang itu dengan
posisi mata di sisi cembung batok
tersebut seraya mencari keberadaan tuyul.
Kalau sudah ketemu
maka kita bisa juga mencari siapa pemilih tuyul tersebut.
Yaitu dengan menyiapkan terlebih dahilu lidi tunggal (Atau lidi pohon aren, cukup satu batang).
Ketika kita mencari keberadaan tuyul,
lidi itu
dipengang dan disembunyikan
di balik punggung supaya si tuyul tidak kabur.
Setelah ketemu, terlihat dan cukup dekat,
pukulkan lidi itu ke si tuyul. maka si tuyul akan menangis.
Ketika tuyul menangis
maka otomatis si pemilih juga menangis tanpa sebab.
Maka dialah orang yang punya.
Cukup mudah dan sederhana khan??
Namun ini diluar tanggung jawab saya ya..
karena saya hanya berbagi cerita.
Tentang kebenarannya
tentu ada pembuktian dari yang ingin mempraktekkan.
Kalau saya
masih belum siap untuk mempraktekkan.
seorang asal sumatra
yang mengaku tau tentang cara melihat setan cuman dalam satu-malam. Dia megaku telah berkali-kali menpraktekkan.
Walaupun ini belum saya buktikan,
tetapi dia terlihat bersungguh-sungguh menyuruh
saya untuk mempraktekkannya
supaya apa yang dikatakannya bukan omong kosong.
Dan juga dia berkata
bahwa justru akan jad
i lebih pemberani setelah melihat setan,
karena orang yang tidak pernah melihat akan merasa dihantui,
padahal tidak ada hantu.
Namun orang yang sering melihat justru
lebih berani lewat kuburan yang gelap.
Karena dia sudah pernah melihat apa saja yang mungkin dia temui.
Caranya sederhana dan mudah.
Tidak perlu persyaratan ayam hitam, kain kafan atau segala macam.
Namun saya tidak menyarankan anda untuk mencoba.
Cuma saya berbagi ilmu kepada temen-temen.
Kalau ingin mencoba dan
membuktikan yaaa silahkan.
Tentunya diluar tanggung jawab saya.
Karena saya hanya berbagi cerita disini.
Misalnya adapun yang bener- bener
membuktikan tolong
posting ya komentarnya d sini.
Ada 2 hal yang diberitau waktu itu.
Pertama
cara melihat hantu semalam (sehari kecuali pada saat siang),
Kedua
melihat tuyul dan cara mengetahui siapa yang punya.
Yang Pertama mudah,
Teteskan air akibat embun
yang terdapat pada jemuran pada pagi hari
7 tetes kanan dan 7 tetes kiri,
dan buktikan pada malam hari.
Ada saran tambahan,
yaitu
melihat setan lebih cepat ketemu ketika ada sebuah moment kejadian ketika ada yang
mati tertabrak atau bunuh diri.
Nah malamnya coba searching.
Yang Kedua
melihat tuyul dengan batok kelapa bekas parutan santan.
Pilih sisi yang ada lobangnya.
Dan cari batok yang sudah berlobang,
dalam artian bukan hasil dilobangi sendiri
namun hasil dilobangi oleh rayap
ataupun binatang lain.
nah intip lewat lubang itu dengan
posisi mata di sisi cembung batok
tersebut seraya mencari keberadaan tuyul.
Kalau sudah ketemu
maka kita bisa juga mencari siapa pemilih tuyul tersebut.
Yaitu dengan menyiapkan terlebih dahilu lidi tunggal (Atau lidi pohon aren, cukup satu batang).
Ketika kita mencari keberadaan tuyul,
lidi itu
dipengang dan disembunyikan
di balik punggung supaya si tuyul tidak kabur.
Setelah ketemu, terlihat dan cukup dekat,
pukulkan lidi itu ke si tuyul. maka si tuyul akan menangis.
Ketika tuyul menangis
maka otomatis si pemilih juga menangis tanpa sebab.
Maka dialah orang yang punya.
Cukup mudah dan sederhana khan??
Namun ini diluar tanggung jawab saya ya..
karena saya hanya berbagi cerita.
Tentang kebenarannya
tentu ada pembuktian dari yang ingin mempraktekkan.
Kalau saya
masih belum siap untuk mempraktekkan.
nomor buntut
BUKU MIMPI :
01 = 05 – 95 – 12 – 45
Setan – Bandeng – Obor – Jambu Mente – Tangan – Betara Kala
02 = 16 – 53 – 09 – 35
Sarjana – Bekicot – Loncat Tinggi – Wortel – Sandal – Betara Brahma
03 = 32 – 52 – 85 – 25
Orang Mati – Angsa - Loncat Galah – Sawi – Kaki – Subali
04 = 12 – 65 – 05 – 15
Kwan Im – Merak – Lompat Jauh – Kangkung – Balon – Dewi Ratih
05 = 01 – 89 – 10 – 39
Kepala Rampok – Singa – Loncat Indah – Kayu Manis – Kereta Api - Garu Langit
06 = 20 – 91 – 51 – 41
Dewi Bulan – Kelinci – Renang – Kapas – Boneka – Dewi Sri
07 = 24 – 58 – 57 – 08
Pelayan – Babi – Perahu Layar – Bawang – Pancing – Sulastri
08 = 17 – 57 – 04 – 07
Maling Kecil – Macan – Motor Boat – Kecubung – Pasar – Talamaria
09 = 33 – 87 – 88 – 37
Jendral – Kerbau – Mendayung – Kates (Pepaya) – Jala – Bima
10 = 18 – 82 – 03 – 32
Kelenteng – Kelabang – Menyelam – Kelapa – Bir – Sang Pamuji
11 = 15 – 77 – 02 – 27
Menteri Serakah – Anjing – Lari Cepat – Sapu – Kipas – Sengkuni
12 = 04 – 69 – 17 – 19
Penasehat Perang – Kuda – Lari Gawang – Lemon – Bola Lampu – Wibisana
13 = 14 – 79 – 07 – 29
Penjaga Pintu – Gajah – Lari Estafet – Kipas Angin – Keris – Prabukesa
14 = 13 – 96 – 08 – 46
Potong Babi – Onta – Tolak Peluru – Jembatan – Spet (Suntikan) – Jaya Langsuan
15 = 11 – 54 – 00 – 04
Hakim – Tikus – Lempar Martil – Kantor Pos – Sekrup – Kresna
16 = 02 – 74 – 15 – 24
Orang Sakit Gudig – Tawon – Lempar Cakram – Surat – Nanas – Jembawan
17 = 08 – 88 – 13 – 38
Pemadat – Bangau – Lempar Lembing – Durian – Telepon – Buto Terong
18 = 10 – 78 – 01 – 28
Kas Uang – Kucing – Polo Air – Lombok – Kantor Polisi – Bisma
19 = 27 – 62 – 54 – 12
Pelacur Kelas Tinggi – Kupu Kupu – Sepakbola – Srikaya – Ban Sepeda – Banowati
20 = 06 – 72 – 19 – 22
Istri Sejati – Lalat – Volleyball – Palu – Ban Mobil – Setiawati
21 = 22 – 93 – 55 – 43
Pelacur Umum – Walet – Bulutangkis – Permen – Kapak – Lesmanawati
22 = 21 – 70 – 50 – 20
Peti Mati – Capung – Tenis – Terong – Harmonika – Arjuna dan Sembadra
23 = 30 – 84 – 81 – 34
Setan Gantung – Kera – Bola Basket – Pisang – Piano – Wilkampana
24 = 07 – 66 – 14 – 16
Sumber Air – Katak – Tenis Meja – Sikat Gigi – Padi – Dewa Ruci
25 = 35 - 85 – 82 – 03
Menantu Raja – Rajawali – Baseball – Jagung – Tapal Gigi – Kangsa Dewa
26 = 31 – 90 – 80 – 40
Raja – Naga – Hockey – Ganggang – Mesin Jahit – Samiaji
27 = 19 – 61 – 06 – 11
Wanita Cantik – Kura Kura – Bola Sodok – Sabun Bubuk – Otak – Dewi Supraba
28 = 29 – 68 – 56 – 18
Pencari Kayu – Ayam – Menembak – Tomat – Jarum – Nakula
29 = 28 – 63 – 53 – 13
Pendeta Sakti – Belut – Panahan – Kursi – Koran – Sidiwacana
30 = 23 – 99 – 58 – 49
Nelayan – Ikan Mas – Angkat Besi – Belimbing – WC – Nagatatmala
31 = 26 – 94 – 59 – 44
Anggota Kelamin – Udang – Senam – Cacing Pita – Sangkar Burung – Yuyu Rumpung
32 = 03 – 60 – 18 – 10
Ahli Nujum – Ular – Yudo – Kamar Mandi – Tali – Abiyasa
33 = 09 – 86 – 16 – 36
Pengemis – Laba Laba – Gulat – Gigi – Sabun – Petruk
34 = 36 – 73 – 89 – 23
Orang Buta – Rusa – Silat – Merpati - Jamu – Paru Paru – Destarata
35 = 25 – 75 – 52 – 02
Wanita – Kambing – Tinju – Lambung – Jalan Jalan – Drupadi
36 = 34 – 83 – 87 – 33
Pendeta Wanita – Musang – Balap Sepeda – Manggis – Rumah Obat – Sayempraba
37 = 38 – 59 – 83 – 09
Orang Bongkok – Ikan Gabus – Balap Mobil – Anggur – B.H - Truk – Gareng
38 = 37 – 67 – 84 – 17
Putri Raja – Cendrawasih – Balap Sepeda Motor – Engsel – Drum – Untari
39 = 44 – 55 – 77 – 05
Kekasih – Kalajengking – Balap Kuda – Topi – Bemo – Narasuma
40 = 43 – 76 – 78 – 26
Penolong – Gelatik – Golf – Tang – Peci – Widura
41 = 49 – 56 – 76 – 06
Pahlawan – Kepiting – Lompat Kuda – Lilin – Sabuk – Warsaya
42 = 45 – 97 – 72 – 47
Jejaka Tua – Buaya – Gerak Jalan – Catur – Dokter – Lesmana Widakta
43 = 40 – 71 – 41- 21
Janda Muda – Ikan Suro – Anggar – Mawar – Grendel – Sumbadra
44 = 39 – 81 – 86 – 31
Berandal – Badak – Ski Air – Seruling – Sisir – Citraksa
45 = 42 – 51 – 75 – 01
Pengembara – Banteng – Terbang Layang – Kendi – Tas – Rama
46 = 48 – 64 – 73 – 14
Nenek Moyang – Orang Utan – Terjun Bebas – Sikat – Toko – Hyang Wenang
47 = 50 – 92 – 21 – 42
Banci – Zebra – Upacara Bendera – Tangga – Hotel – Stuna
48 = 46 - 00 – 79 – 50
Si Ceroboh – Landak – Main Catur – Garuk – Gedung Bioskop – Dasamuka
49 = 41 – 80 – 70 – 30
Drakula – Kelelawar – Mendaki Gunung – Cetok – Rok – Betari Durga
50 = 47 – 98 – 74 – 48
Orang Eskimo – Beruang – Pembawa Obor – Pacul – Guru – Bagong
51 = 55 – 45 – 22 – 95
Ahli Filsafat – Kerang – Patelele – Tebu – Celana – Narodo
52 = 66 – 03 – 99 – 85
Raja Laut - Ikan Paus – Main Tali – Matahari – Dompet – Antasena
53 = 82 – 02 – 35 – 52
Penjual Silat – Ikan Duri – Akrobat – Rambutan – Taxi – Abimanyu
54 = 62 – 15 – 95 – 65
Raja Kera – Ikan Lele – Sepatu Roda – Kalung – Dokar – Kera Hanoman
55 = 51 – 39 – 20 – 89
Pertapa – Kangguru – Kasti – Gelang – Kemaron – Rd Seta
56 = 70 – 41 - 71 – 91
Budak – Ikan Duyung – Ringen – Kenanga – Cikar – Limbuk
57 = 74 – 08 – 47 – 58
Anak Sakti – Ulat Sutera – Layang Layang – Sepatu – Ranjang – Gatotkaca
58 = 67 – 07 – 94 – 57
Penari – Cumi Cumi – Main Kelereng- Rumah – Sekolahan – Selir
59 = 83 – 37 – 38 – 87
Putra Raja – Kakak Tua – Dakon – Kedondong – Kaos – Rd Lesmana
60 = 68 – 32 – 93 – 82
Kepala Polisi – Cecak – Karambol – Delima – Handuk – Sentiyaki
61 = 65 – 27 – 92 – 77
Pedagang – Kecoak – Gendongan – Kacamata – Buku – Baladewa
62 = 54 – 19 – 27 – 69
Pagoda – Walang Kadung – Petan – Termos – Selendang Pelangi – Candi Sapta Arga
63 = 64 – 29 - 97 – 79
Pendekar Wanita – Kumbang – Treksando – Bantal – Jendela – Larasati
64 = 63 – 46 – 98 – 96
Dewa Uang – Kuda Laut – Bandulan – Apel – Guling – Betara Indra
65 = 61 – 04 – 90 – 54
Raja Setan – Ikan Hiu – Kayang – Klompen – Petromak – Kala Srenggi
66 = 52 – 24 – 25 – 74
Dewa Bumi – Jerapah – Sawatan – Sukun – Gelas – Anta Boga
67 = 58 – 38 – 23 – 88
Penjual Daging – Burung Onta – Engrang – Sendok – Korek Api – Abilawa
68 = 60 – 28 – 91 – 78
Pembuat Pedang – Burung Hantu – Panjat Pinang – Pisau – Garpu – Cepot
69 = 77 – 12 – 44 – 62
Pencari Jejak – Mimi – Engkleh – Gunting – Gunung – Antareja
70 = 56 – 22 – 29 – 72
Panglima – Keledai – Tarik Tambang – Lampu Minyak – Rumah Makan – Adipati Karna
71 = 72 – 43 – 45 – 93
Pemburu – Macan Tutul – Lempar Karet – Sumur – Baju – Pandu
72 = 71 – 20 – 40 – 70
Dewa Langit – Ikan Terbang – Ik Ol – Kran Air – Arloji – Betara Guru
73 = 80 – 34 – 31 – 84
Tuan Tanah – Semut – Tulupan – Anting Anting – Bintang – Dursasana
74 = 57 – 16 – 24 – 66
Bajak Laut – Pinguin – Setipan – Gentong – Radio – Indrajit
75 = 85 – 35 – 32 – 53
Suami Istri – Bebek – Balapan Lari – Nangka – Lemari – Ratih dan Kamajaya
76 = 81 – 40 – 30 – 90
Jendral Wanita – Nyamuk – Teplekan – Mata – Timbangan – Srikandi
77 = 69 – 11 – 96 – 61
Walikota – Penyu – Bekel – Cincin – Payung – Togog
78 = 79 – 18 – 46 – 68
Orang Kaya – Ikan Gergaji – Balap Becak – Semangka – Wajan – Lesmana Mandrakumara
79 = 78 – 13 – 43 – 63
Jendral Serakah – Orong Orong – Okol – Jeruk Bali – Kompor – Suyudana
80 = 73 – 49 – 48 – 99
Kepala Desa – Bajing – Apollo – Potlot – Ceret – Semar
81 = 76 – 44 – 49 – 94
Penipu – Kancil – Damdaman – Hidung – Cangkir – Aswatama
82 = 53 – 10 – 28 – 60
Gembala – Kuda Nil – As – Telinga – Berlian – Udawa
83 = 59 – 36 – 26 – 86
Ibu Suri – Ikan Layur – Dadu – Kumis – Pipa – Dewi Kunti
84 = 86 – 23 – 39 – 73
Budha – Kalkun – Salto – Mulut – Kacang Tanah – Bagaspati
85 = 75 – 25 – 42 – 52
Wanita Sihir – Jangkrik – Latihan Hansip – Teratai – Pintu – Sarpakenaka
86 = 84 – 33 – 37 – 83
Dewa maut – Ikan Sampan – Gerak Badan – Salak - Rokok – Yamadipati
87 = 88 – 09 – 33 – 59
Orang Gila – Betet – Kerja Bakti – Botol – Toilet – Buriswara
88 = 87 – 17 – 34 – 67
Dewi Mega – Domba – Balap Karung – Jeruk Manis – Piring – Wilutama
89 = 94 – 05 – 67 – 55
Pemabuk – Ikan Bendera – Setopan – Jeruk Keprok – Ember – Bomanarakasura
90 = 93 – 26 – 68 – 76
Tawanan – Trenggiling – Perempatan Jalan – Pil – Sawah – Shinta
91 = 99 – 06 – 66- 56
Siluman Air – Serigala – Ambulans – Bambu – Toples – Witaksini
92 = 95 – 47 – 62 – 97
Putri Kipas Besi – Ikan Tengiri – Garis Finish – Apokat – Sarung – Siti Sundari
93 = 90 – 21 – 61 – 71
Penjilat – Babi Hutan – Perahu Layar – Kaos Kaki – Lapangan – Durna
94 = 89 – 31 – 36 – 81
Kwan Kong – Ikan Kakap – Pemandian – Jambu – Pen – P.Salya
95 = 92 – 01 – 65 – 51
Petani – Perkutut – Jalan Raya – Kunci – Pisau Cukur – Irawan
96 = 98 – 14 – 63 – 64
Prajurit – Ikan Nus – Laut – Mangga – Minyak Angin – Citrayuda
97 = 00 – 42 – 11 – 92
Raksasa – Tokek – Kali Brantas – Sirsak – Lemari Es – Prahasta
98 = 96 – 50 – 69 – 00
Penjaga Malam – Tongkol – TV – Lengkeng – Kecelakaan – Trijati
99 = 91 – 30 – 60 – 80
Hidung Belang – Burung Jalak – Bayi – Kodak – Meja – Arjuna
00 = 97 – 48 – 64 – 98
Penyair – Tapir – Sempritan – Rembulan – Tanggalan - Kumbakarna
01 = 05 – 95 – 12 – 45
Setan – Bandeng – Obor – Jambu Mente – Tangan – Betara Kala
02 = 16 – 53 – 09 – 35
Sarjana – Bekicot – Loncat Tinggi – Wortel – Sandal – Betara Brahma
03 = 32 – 52 – 85 – 25
Orang Mati – Angsa - Loncat Galah – Sawi – Kaki – Subali
04 = 12 – 65 – 05 – 15
Kwan Im – Merak – Lompat Jauh – Kangkung – Balon – Dewi Ratih
05 = 01 – 89 – 10 – 39
Kepala Rampok – Singa – Loncat Indah – Kayu Manis – Kereta Api - Garu Langit
06 = 20 – 91 – 51 – 41
Dewi Bulan – Kelinci – Renang – Kapas – Boneka – Dewi Sri
07 = 24 – 58 – 57 – 08
Pelayan – Babi – Perahu Layar – Bawang – Pancing – Sulastri
08 = 17 – 57 – 04 – 07
Maling Kecil – Macan – Motor Boat – Kecubung – Pasar – Talamaria
09 = 33 – 87 – 88 – 37
Jendral – Kerbau – Mendayung – Kates (Pepaya) – Jala – Bima
10 = 18 – 82 – 03 – 32
Kelenteng – Kelabang – Menyelam – Kelapa – Bir – Sang Pamuji
11 = 15 – 77 – 02 – 27
Menteri Serakah – Anjing – Lari Cepat – Sapu – Kipas – Sengkuni
12 = 04 – 69 – 17 – 19
Penasehat Perang – Kuda – Lari Gawang – Lemon – Bola Lampu – Wibisana
13 = 14 – 79 – 07 – 29
Penjaga Pintu – Gajah – Lari Estafet – Kipas Angin – Keris – Prabukesa
14 = 13 – 96 – 08 – 46
Potong Babi – Onta – Tolak Peluru – Jembatan – Spet (Suntikan) – Jaya Langsuan
15 = 11 – 54 – 00 – 04
Hakim – Tikus – Lempar Martil – Kantor Pos – Sekrup – Kresna
16 = 02 – 74 – 15 – 24
Orang Sakit Gudig – Tawon – Lempar Cakram – Surat – Nanas – Jembawan
17 = 08 – 88 – 13 – 38
Pemadat – Bangau – Lempar Lembing – Durian – Telepon – Buto Terong
18 = 10 – 78 – 01 – 28
Kas Uang – Kucing – Polo Air – Lombok – Kantor Polisi – Bisma
19 = 27 – 62 – 54 – 12
Pelacur Kelas Tinggi – Kupu Kupu – Sepakbola – Srikaya – Ban Sepeda – Banowati
20 = 06 – 72 – 19 – 22
Istri Sejati – Lalat – Volleyball – Palu – Ban Mobil – Setiawati
21 = 22 – 93 – 55 – 43
Pelacur Umum – Walet – Bulutangkis – Permen – Kapak – Lesmanawati
22 = 21 – 70 – 50 – 20
Peti Mati – Capung – Tenis – Terong – Harmonika – Arjuna dan Sembadra
23 = 30 – 84 – 81 – 34
Setan Gantung – Kera – Bola Basket – Pisang – Piano – Wilkampana
24 = 07 – 66 – 14 – 16
Sumber Air – Katak – Tenis Meja – Sikat Gigi – Padi – Dewa Ruci
25 = 35 - 85 – 82 – 03
Menantu Raja – Rajawali – Baseball – Jagung – Tapal Gigi – Kangsa Dewa
26 = 31 – 90 – 80 – 40
Raja – Naga – Hockey – Ganggang – Mesin Jahit – Samiaji
27 = 19 – 61 – 06 – 11
Wanita Cantik – Kura Kura – Bola Sodok – Sabun Bubuk – Otak – Dewi Supraba
28 = 29 – 68 – 56 – 18
Pencari Kayu – Ayam – Menembak – Tomat – Jarum – Nakula
29 = 28 – 63 – 53 – 13
Pendeta Sakti – Belut – Panahan – Kursi – Koran – Sidiwacana
30 = 23 – 99 – 58 – 49
Nelayan – Ikan Mas – Angkat Besi – Belimbing – WC – Nagatatmala
31 = 26 – 94 – 59 – 44
Anggota Kelamin – Udang – Senam – Cacing Pita – Sangkar Burung – Yuyu Rumpung
32 = 03 – 60 – 18 – 10
Ahli Nujum – Ular – Yudo – Kamar Mandi – Tali – Abiyasa
33 = 09 – 86 – 16 – 36
Pengemis – Laba Laba – Gulat – Gigi – Sabun – Petruk
34 = 36 – 73 – 89 – 23
Orang Buta – Rusa – Silat – Merpati - Jamu – Paru Paru – Destarata
35 = 25 – 75 – 52 – 02
Wanita – Kambing – Tinju – Lambung – Jalan Jalan – Drupadi
36 = 34 – 83 – 87 – 33
Pendeta Wanita – Musang – Balap Sepeda – Manggis – Rumah Obat – Sayempraba
37 = 38 – 59 – 83 – 09
Orang Bongkok – Ikan Gabus – Balap Mobil – Anggur – B.H - Truk – Gareng
38 = 37 – 67 – 84 – 17
Putri Raja – Cendrawasih – Balap Sepeda Motor – Engsel – Drum – Untari
39 = 44 – 55 – 77 – 05
Kekasih – Kalajengking – Balap Kuda – Topi – Bemo – Narasuma
40 = 43 – 76 – 78 – 26
Penolong – Gelatik – Golf – Tang – Peci – Widura
41 = 49 – 56 – 76 – 06
Pahlawan – Kepiting – Lompat Kuda – Lilin – Sabuk – Warsaya
42 = 45 – 97 – 72 – 47
Jejaka Tua – Buaya – Gerak Jalan – Catur – Dokter – Lesmana Widakta
43 = 40 – 71 – 41- 21
Janda Muda – Ikan Suro – Anggar – Mawar – Grendel – Sumbadra
44 = 39 – 81 – 86 – 31
Berandal – Badak – Ski Air – Seruling – Sisir – Citraksa
45 = 42 – 51 – 75 – 01
Pengembara – Banteng – Terbang Layang – Kendi – Tas – Rama
46 = 48 – 64 – 73 – 14
Nenek Moyang – Orang Utan – Terjun Bebas – Sikat – Toko – Hyang Wenang
47 = 50 – 92 – 21 – 42
Banci – Zebra – Upacara Bendera – Tangga – Hotel – Stuna
48 = 46 - 00 – 79 – 50
Si Ceroboh – Landak – Main Catur – Garuk – Gedung Bioskop – Dasamuka
49 = 41 – 80 – 70 – 30
Drakula – Kelelawar – Mendaki Gunung – Cetok – Rok – Betari Durga
50 = 47 – 98 – 74 – 48
Orang Eskimo – Beruang – Pembawa Obor – Pacul – Guru – Bagong
51 = 55 – 45 – 22 – 95
Ahli Filsafat – Kerang – Patelele – Tebu – Celana – Narodo
52 = 66 – 03 – 99 – 85
Raja Laut - Ikan Paus – Main Tali – Matahari – Dompet – Antasena
53 = 82 – 02 – 35 – 52
Penjual Silat – Ikan Duri – Akrobat – Rambutan – Taxi – Abimanyu
54 = 62 – 15 – 95 – 65
Raja Kera – Ikan Lele – Sepatu Roda – Kalung – Dokar – Kera Hanoman
55 = 51 – 39 – 20 – 89
Pertapa – Kangguru – Kasti – Gelang – Kemaron – Rd Seta
56 = 70 – 41 - 71 – 91
Budak – Ikan Duyung – Ringen – Kenanga – Cikar – Limbuk
57 = 74 – 08 – 47 – 58
Anak Sakti – Ulat Sutera – Layang Layang – Sepatu – Ranjang – Gatotkaca
58 = 67 – 07 – 94 – 57
Penari – Cumi Cumi – Main Kelereng- Rumah – Sekolahan – Selir
59 = 83 – 37 – 38 – 87
Putra Raja – Kakak Tua – Dakon – Kedondong – Kaos – Rd Lesmana
60 = 68 – 32 – 93 – 82
Kepala Polisi – Cecak – Karambol – Delima – Handuk – Sentiyaki
61 = 65 – 27 – 92 – 77
Pedagang – Kecoak – Gendongan – Kacamata – Buku – Baladewa
62 = 54 – 19 – 27 – 69
Pagoda – Walang Kadung – Petan – Termos – Selendang Pelangi – Candi Sapta Arga
63 = 64 – 29 - 97 – 79
Pendekar Wanita – Kumbang – Treksando – Bantal – Jendela – Larasati
64 = 63 – 46 – 98 – 96
Dewa Uang – Kuda Laut – Bandulan – Apel – Guling – Betara Indra
65 = 61 – 04 – 90 – 54
Raja Setan – Ikan Hiu – Kayang – Klompen – Petromak – Kala Srenggi
66 = 52 – 24 – 25 – 74
Dewa Bumi – Jerapah – Sawatan – Sukun – Gelas – Anta Boga
67 = 58 – 38 – 23 – 88
Penjual Daging – Burung Onta – Engrang – Sendok – Korek Api – Abilawa
68 = 60 – 28 – 91 – 78
Pembuat Pedang – Burung Hantu – Panjat Pinang – Pisau – Garpu – Cepot
69 = 77 – 12 – 44 – 62
Pencari Jejak – Mimi – Engkleh – Gunting – Gunung – Antareja
70 = 56 – 22 – 29 – 72
Panglima – Keledai – Tarik Tambang – Lampu Minyak – Rumah Makan – Adipati Karna
71 = 72 – 43 – 45 – 93
Pemburu – Macan Tutul – Lempar Karet – Sumur – Baju – Pandu
72 = 71 – 20 – 40 – 70
Dewa Langit – Ikan Terbang – Ik Ol – Kran Air – Arloji – Betara Guru
73 = 80 – 34 – 31 – 84
Tuan Tanah – Semut – Tulupan – Anting Anting – Bintang – Dursasana
74 = 57 – 16 – 24 – 66
Bajak Laut – Pinguin – Setipan – Gentong – Radio – Indrajit
75 = 85 – 35 – 32 – 53
Suami Istri – Bebek – Balapan Lari – Nangka – Lemari – Ratih dan Kamajaya
76 = 81 – 40 – 30 – 90
Jendral Wanita – Nyamuk – Teplekan – Mata – Timbangan – Srikandi
77 = 69 – 11 – 96 – 61
Walikota – Penyu – Bekel – Cincin – Payung – Togog
78 = 79 – 18 – 46 – 68
Orang Kaya – Ikan Gergaji – Balap Becak – Semangka – Wajan – Lesmana Mandrakumara
79 = 78 – 13 – 43 – 63
Jendral Serakah – Orong Orong – Okol – Jeruk Bali – Kompor – Suyudana
80 = 73 – 49 – 48 – 99
Kepala Desa – Bajing – Apollo – Potlot – Ceret – Semar
81 = 76 – 44 – 49 – 94
Penipu – Kancil – Damdaman – Hidung – Cangkir – Aswatama
82 = 53 – 10 – 28 – 60
Gembala – Kuda Nil – As – Telinga – Berlian – Udawa
83 = 59 – 36 – 26 – 86
Ibu Suri – Ikan Layur – Dadu – Kumis – Pipa – Dewi Kunti
84 = 86 – 23 – 39 – 73
Budha – Kalkun – Salto – Mulut – Kacang Tanah – Bagaspati
85 = 75 – 25 – 42 – 52
Wanita Sihir – Jangkrik – Latihan Hansip – Teratai – Pintu – Sarpakenaka
86 = 84 – 33 – 37 – 83
Dewa maut – Ikan Sampan – Gerak Badan – Salak - Rokok – Yamadipati
87 = 88 – 09 – 33 – 59
Orang Gila – Betet – Kerja Bakti – Botol – Toilet – Buriswara
88 = 87 – 17 – 34 – 67
Dewi Mega – Domba – Balap Karung – Jeruk Manis – Piring – Wilutama
89 = 94 – 05 – 67 – 55
Pemabuk – Ikan Bendera – Setopan – Jeruk Keprok – Ember – Bomanarakasura
90 = 93 – 26 – 68 – 76
Tawanan – Trenggiling – Perempatan Jalan – Pil – Sawah – Shinta
91 = 99 – 06 – 66- 56
Siluman Air – Serigala – Ambulans – Bambu – Toples – Witaksini
92 = 95 – 47 – 62 – 97
Putri Kipas Besi – Ikan Tengiri – Garis Finish – Apokat – Sarung – Siti Sundari
93 = 90 – 21 – 61 – 71
Penjilat – Babi Hutan – Perahu Layar – Kaos Kaki – Lapangan – Durna
94 = 89 – 31 – 36 – 81
Kwan Kong – Ikan Kakap – Pemandian – Jambu – Pen – P.Salya
95 = 92 – 01 – 65 – 51
Petani – Perkutut – Jalan Raya – Kunci – Pisau Cukur – Irawan
96 = 98 – 14 – 63 – 64
Prajurit – Ikan Nus – Laut – Mangga – Minyak Angin – Citrayuda
97 = 00 – 42 – 11 – 92
Raksasa – Tokek – Kali Brantas – Sirsak – Lemari Es – Prahasta
98 = 96 – 50 – 69 – 00
Penjaga Malam – Tongkol – TV – Lengkeng – Kecelakaan – Trijati
99 = 91 – 30 – 60 – 80
Hidung Belang – Burung Jalak – Bayi – Kodak – Meja – Arjuna
00 = 97 – 48 – 64 – 98
Penyair – Tapir – Sempritan – Rembulan – Tanggalan - Kumbakarna
KitabSuci Tai Shang Lao Jun [Kitab Suci Thay Sang Lauw Cin]
(1/14)
Sang Dewa tertua pertama.
Disebut-sebut Thay Sang Lauw Cin namanya.
Berkali-kali turun ke dunia.
Menciptakan Tao yang jujur menjadi aliran utama.
Mula-mula beliau menjadi Ban Ku She si pembuka dunia.
Kemudian menjadi Hwang Tee raja ksatria.
Kemudian menjadi professor Lau Tze ahli filsafat.
Seterusnya makmur dan berkembanglah Tao dimana-mana.
Tao adalah Tao yang tertinggi.
Agung adalah yang teragung diagungi.
Penolong manusia dan penyelamat duniawi.
Semua aliran layak menjunjung tinggi.
Setiap manusia memakai Tao (aturan-aturan) sehari-hari.
Banyak terdapat ilmu pengetahuan yang tinggi ditengah-tengah yang berarti.
Dewa-Dewa dan Budha-Budha adalah satu inti.
Karena dapat Tao (jasa-jasa) manusia menghormati.
Para guru besar mementingkan keberadaban dan kebudian.
Budi pekerti dengan Tao erat bergabungan.
Asal Yin Yang timbul dari Wu Cik (out of which) luar bilangan.
Wu Cik adalah sama dengan Thay Cik (the absolute) tak terbataskan.
Thay Cik (the absolute) adalah permulaan langit bumi belaka.
Abstrak kongkrit saling jelma menjelma.
Tumbuh musnah hanya mengikuti kodrat alam dan spirit yang tak nyata (skilful contrivance).
Keseluruhan menjadi tak ada batasnya.
Tombak dan tameng adalah lawan.
Semua jenis benda dapat disatukan.
Diam mencapai titik terakhir timbul gerakan-gerakan.
Gerak diam adalah prinsip Yin Yang.
Teori ilmiah sering berselisih berlawanan.
Dapatlah dibahas dengan teori Yin Yang.
Kekuatan (power) Tao tak ada taranya.
Sehatkan badan berdasarkan cara keDewaan (Divine art).
Berkesempatan belajar cara latihan keDewaan (Divine art).
Anggota badan oleh Dewa-Dewa digerak-gerakkan.
Darah mengalir teratur dalam saluran-saluran.
Lama berlatih semua lancar tak ada yang tersumbatkan.
Tiap manusia dapat mempelajarinya.
Kata-kata murni (Cen Yen) daya tarik berguna.
Dewa-Dewa datang membantu anda.
Ide belas kasih harus tetap berada.
Para Dewa dan Budha mendapat Tao-nya (tingkatannya).
Thay Sang Lauw Cin yang meneliti / menilai jasa-jasa.
Kekuatan Dewa-Dewa tak ada batasnya.
Mohon kepada Dewa dapatlah makmur jaya.
Siu Tao (bertapa / mendekati Dewa) langkah pertama.
Belajarlah dulu cara pembukaannya (Tao Ying Suk).
Daya gaib menguatkan urat-urat didalam tubuh manusia.
Setelah badan sehat baru memuncak kepernapasannya (breathing exercise).
Kata-kata dan kelakuan-kelakuan mengikuti kebenaran.
Dunia sebetulnya kepunyaan sesama.
Hindarkanlah bertengkar serahkanlah segalanya kepada Yang Kuasa.
Dunia sudah lama damai dan makmur jaya.
Semua manusia harus belajar Tao (cara mencari dan mendekati Dewa).
Mentaati hukum dan peraturan-peraturan akan timbul dalam sanubari anda.
Hemat dan giat bekerja utamakan rumah tangga.
Berfoya-foya tidak aturan jasa tidak akan ada.
Linglung malas menggunakan pikiran.
Bagaimana dapat belas kasih oleh Dewa-Dewa.
Dewa-Dewa semuanya adalah agung mulia.
Semua bergabung dalam lingkaran Thay Cik (absolute) bermula.
Diluar langit-langit ke tiga puluh tiga.
Megah perkasa sebagai istana-istana mulia (Tao Sway Kung).
Maha Dewa Thay Sang Lauw Cin menempatinya.
Menunjukkan kekuatan Dewa-Dewa (power of divine) yang tiada tara.
Siu Tao (cari jalan mendekati Dewa), yang utama adalah cara pembukaannya (Tao Ying Suk).
Latihan-latihan dibagi jenis dalam dan luar.
Bersemedi datangkan ketentraman dan kecerdasan.
Seluruh badan dikelilingi kekuatan yang tak terbayang (constitution).
Spiritual dan material.
Dua-duanya sama dipentingkan.
Mengerti diri juga lainnya dimengertikan.
Hingga menginjak taraf yang tinggi puncak lapisan.
Siu Tao (menemukan jalan yang benar) harus mengerti apa yang baik dan dijalani.
Ketemu jalan berarti peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang berlaku sudah dimengerti.
Mengerti itulah pedoman semula Tao.
Belajar Tao barulah tidak sesat lagi.
Abstrak sebetulnya adalah kongkrit yang merupakan abstrak saja.
Kehidupan sehari-hari harus mengikuti yang lazim dan biasa.
Abstrak-abstrak menjelma-jelma akan menjadi kongkrit juga.
Tidak berbuat berarti tidak tidak berbuat artinya.
Tao menguasai kongkrit dan abstrak.
Kaum cerdas dipandang seperti kebodoh-bodohan.
Kekuatan (Power) Tao tidak terbataskan.
Tao yang jujur mengandung kebenaran-kebenaran.
Roh-roh jahat tak akan berani terhadap kejujuran.
Menghadap Tao yang tinggi roh-roh jahat jadi berantakan.
Tao yang jujur diumpamakan lautan-lautan.
Semua aliran mengalir ke laut akhir tujuan.
Sedikit sajalah persoalkan nama dan benda.
Yang penting adalah keuletan dan keyakinan.
Menyendiri akan banyak derita dan sengsara.
Hidup begitu terang tak normal juga.
Mengerti ajaran Tao keluarlah dari kebingungan.
Betul tetap betul jangan disalah-salahkan.
Belajar Tao tak ada simpang jalannya.
Kemantapan hatilah yang menjadi pegangan.
Derita sakit disertai sengsara.
Harus cari dokter dan mohon kepada Dewa-Dewa.
Kebodohan hingga menelan abu Yu Sua (Siang Hwe).
Tak luput jadi tawaan belaka.
Mohon kepada Maha Dewa untuk mengusir roh-roh jahat.
Derita sakit haruslah memakai obat.
Takdir itu ternyata memang ada.
Budi hati dapat sedikit merubah.
Menurut jasa-jasa anda dapat merubah rejeki.
Timbul karena hati wajah berseri-seri.
Asalnya bukan turun-temurun kedudukan atau pangkat tinggi.
Pikiran jujur dan baik budi selalu terpendam dalam hati.
Tak satupun benda yang tak mengandung Yin Yang (dualisme).
Sian Li (abstruse principles / arti mendalam) adalah Philosophy.
Maksud keDewaan dan manusianya menjadi satu.
KeDewaan (theology) merangkap ilmu pengetahuan (science).
Kera besar (Anthropoid Apes) kuno kebetulan ada yang pandai luar biasa.
Lama mencari jalan dapat petunjuk Dewa-Dewa.
Muncullah manusia pertama menjalani Tao sesama.
Berevolusi terus hingga jaman terakhir mengikuti langkah-langkah.
Pelihara badan tak ada rahasianya.
Penghidupan terus maju terus bergairah.
Siu Tao bahagia laksana Dewa-Dewa.
Kembalilah cepat-cepat yang tersesat dijalan-jalan bahaya.
Tao adalah sesuatu yang nyata (kongkrit).
Dikatakan abstrak sukar untuk menerimanya.
Tiap manusia menghendaki kaya raya.
Siu Tao akan lepas dari jurang sengsara.
Siu Tao tak mengerti apa sebenarnya Tao.
Seumur hidup pun akan nihil belaka.
Dimanakah Dewa-Dewa berada?
Antara jarak tiga meter diatas kepala.
Anda dapat memohon datangnya Dewa-Dewa.
Dapat mengupas kesulitan-kesulitan yang ada.
Rejeki-rejeki Maha Kuasa yang memberikannya.
Mengapa harus bersembunyi di dalam gua-gua.
Siu Tao tidak memelihara badannya.
Dewa-Dewa pun melihat jadi kecewa.
Didalam gua-gua tidak bersembunyi Dewa-Dewa.
Selalu berbudi akan tinggi jasa.
Siu Tao mencapai tingkat tinggi dapat kegaiban.
Sesuatu keanehan atau keunggulan akan luar biasa.
Mencari harta benda tempuhlah jalan kebenaran.
Belajar Tao utamakan kebaktian.
Tingkatkanlah kesehatan jasmani dan rohani.
Dua-duanya prihatin panjang usia terjadi.
Mohon (sembahyang) kepada Maha Dewa maju selangkah lagi.
Siu Tao patut ada kejodohan (affinity) mendekat lebih-lebih.
Dewa - Dewa dan Budha - Budha rupawan semua.
Haruslah diteliti keagungan dan kemuliaannya.
Menggambar melukis jadi jelek rupa tak sedap dipandang mata.
Berarti menodai tentu akan berdosa.
Anak cucu berbuat kebajikan dan berjasa.
Nenek moyang selalu bergembira.
Foya-foya membakar rumah-rumahan kertas (Ling Wuk) apa gunanya.
Karena bodoh dan tak ada pengertian belaka.
Kesabaran dan kelakuan baik merupakan kebajikan (amal bakti).
Telitilah segala secermat-cermatnya.
Tunduk kepada orang tua haruslah dimasa muda.
Bibit baik adalah sumber baik juga.
Belajar Tao dibagi dalam tahap ke tahap.
Carilah guru mempelajari cara pembukaannya (Tao Ying Suk).
Tak mendapatkan guru menempuh jalan kedua.
Cara semedi dipakai terpaksa.
Rohani, jasmani dan pikiran tiga bersatu.
Pendidik penggerak berpadu.
Sukma asli mendapatkan tenaga gaib gayu.
Roh jahat tak bisa menembus selubung baju.
Hidup itu adalah bersaingan.
Ketentuan-ketentuan dan kuasa (destiny) tiap hari membaru.
Tidaklah negatif bila Siu Tao (belajar ilmu Tao).
Negatif akan menyesatkan rakyat seluruh.
Siu Tao mempelajari kekuatan gaib (divine art).
Menolong manusia keluar dari kesesatan.
Menghina merusak mendatangkan malapetaka.
Sembarang bicara adalah setengah gila.
Kekuatan gaib (divine art) diumpamakan kekuatan listrik.
Mata biasa tak dapat memandang wujudnya.
Membuktikan cukup dengan cara pembukaannya (Tao Ying Suk).
Semua manusia mempunyai hasrat belajar ilmu kedewaan. (divine art Tao).
Dapat mengetahui kejadian-kejadian di dunia.
Dewa-Dewa tak perlu memperhatikan bentuk kongkrit dirinya.
Siu Tao belajar kekuatan Tao Fak (divine power).
Rejeki akan mengungguli sesama.
Di sorga ada peraturan-peraturan sorga.
Manusia ada takdirnya.
Ketemu cara mendekati Dewa-Dewa (Tao).
Nasib yang keruh dapat jernih juga.
Kaya raya seperti sekuntum bunga.
Angin salju tak mengerti apa-apa.
Bunga mekar ada waktu-waktunya.
Belajar Tao, mohon kepada Dewa-Dewa barulah akan selamat selamanya.
Kehidupan seperti biasa saja.
Giatlah jadi manusia yang berguna.
Rumah susun tinggi mula-mula dari dataran juga.
Siu Tao dapat menenangkan pikiran anda.
Kelenteng-kelenteng adalah pos-pos jalan Dewa-Dewa.
Harus singkat dan hikmat upacara-upacara.
Memohon berdasarkan kemantapan hati anda.
Sedikit barang sembahyangnya juga berfaedah.
Adu kaya memakai Hio dan lilin-lilin besar segajah.
Lebih baik berbuatlah amal kepada yang menderita.
Sembahyang menyajikan ikan dan daging diatas meja.
Tanda tidak mengerti apa kehendak para Dewa dan Budha.
Si penjaga kelenteng harus mengerti Tao (aturan-aturan / pengertian tentang Dewa-Dewa).
Jangan sembarang bicara menyesatkan tamu-tamunya.
Apalagi memakai nama Dewa-Dewa.
Berbicara tanpa pikir adalah ngawur belaka.
Ide budi beramal selalu dalam hati.
Para Dewa dan Budha tentu menyenangi.
Manusia mengejar kedudukan, umur panjang dan rejeki.
Maha Dewalah yang paling welas asih.
Siu Tao mengikuti peraturan-peraturan yang layak sehari-hari.
Rintangan akan berkurang untuk semua pekerjaan diri sendiri.
Dapat mengetahui tiga kehidupan lampau, sekarang dan kemudian hari.
Merubah nasibpun jalannya akan diberi.
Diatas landasan yang kongkrit Tao berdiri.
Ide kosong jauh dari arti inti sari.
Arti yang mendalam bukannya sukar dimengerti.
Salah menerima (salah tangkap) adalah kurang rendah hati.
Belajar Tao berguna untuk semua manusia.
Sukma-sukma asli akan naik ke sorga.
Dewa-Dewa yang menilai jasa dan dosa.
Jasanya yang tinggi ditingkatkan jadi Dewa juga.
Tak berarti lagi berbuat yang aneh-aneh (to release soul from suffering) untuk para almarhum dan almarhumah.
Jasa-jasa semuanya dilihat masa hidupnya.
Nenek moyang yang pernah Siu Tao ada yang jadi Dewa.
Anak cucu akan banyak rejekinya.
Anak cucu berbuat budi dan amal.
Jasa-jasa melebihi bertobat-tobat dan menyesal-nyesal.
Nenek moyang dapat meringankan kesalahan.
Jasanya bertambah akan dapat meningkat menjadi Dewa berawal.
Yang menentukan tingkat Dewa-Dewa adalah Yi Hwang Ta Tee (Thian Kung) Dewa Agung.
Dewa tetaplah Dewa, Agung tetaplah Agung.
Ada lagi Budha-Budha dan Busak-Busak.
Mendapat Tao (tingkatan) juga dapat duduk di istana sorga yang bergabung.
Menyebar luaskan ajaran-ajaran Tao.
Sekeluarga akan selamat dan banyak rejeki.
Soal panjang pendek usia yang dikehendaki.
Siu Tao lah dapat merubah menurut kondisi.
Usia panjang Dewa Usia (Sou Sing Kung) yang memberi.
Semua karena sehat rohani dan jasmani.
Menjalani Tao rejeki dan kedudukan menyertai.
Sukma asli akan hidup abadi (eternal life).
Sandang pangan dengan pondokan dan jalan.
Tak dapat dihindari dalam keduniawian.
Rajin dan hemat pokok penghidupan.
Berkembang biak anak cucu baik-baik seluruh turunan.
Akan subur sabar keluarga.
Jahat dan kejam sukar bekerja.
Menolong orang dahulukan menolong dirinya.
Menyebar Tao adalah taman bahagia.
Tao bukan memandang matahari dan rembulan.
Matahari dan rembulan hanya benda alam saja.
Dalam tubuh manusia bersembunyi sukma-sukma.
Bagaikan manusia menghuni rumah-rumah.
Badan diumpamakan rumah.
Sedikit demi sedikit tambal dan jagalah supaya tetap kuat.
Tiap hari latihan gerak badan Tao (divine art).
Mencapai usia lanjut bukan apa-apa.
Pembawaan dapat mendengar suara Dewa-Dewa.
Lingkaran kecil melingkar menjadi besar.
Pembawaan mata gaib penglihatan.
Ribuan kilometer tak ada halangan.
Semua pekerjaan diayomi Dewa-Dewa.
Penghidupan tak akan sengsara.
Hidup manusia ada jalan yang lapang juga.
Siu Tao dapat memperpanjang usia.
aga kesehatan bagian dalam diutamakan.
Kelebihan gizi dan lemak mudah menimbulkan penyakit jadi siksaan.
Hari ulang tahun masing-masing tak makan daging-dagingan.
Tahun ke tahun dilalui dengan gampang.
Makan minum secara sederhana.
Lebih baik daripada banyak daging dan lemaknya.
Perhatikan vitamin-vitamin dan mineral-mineral secukupnya.
Tahan uji tahan lama daya bekerja.
Perumahan harus dalam keadaan bersih.
Sinar matahari dan hawa sejuk harus mencukupi.
Tidur malam hanya beberapa meter persegi.
Kerja dan istirahat janganlah melampaui batas aturlah sendiri.
Hati-hatilah berbicara dan cerdaslah berpikir.
Tiap-tiap pekerjaan sudah dibagi mendetil.
Kesalahan sedikitpun akan luas akibatnya tak berakhir.
Bersainglah cepat-cepat jangan terlambat dan terkucil.
Sopan santun (gentle) tak bergara-gara.
Dengan sungguh-sungguh giat bekerja saja.
Hati mantap mendapatkan lindungan Dewa-Dewa.
Tak terletak pada banyaknya Hio atau lilin-lilinnya.
Siu Tao (semedi) menenangkan hati sanubari anda.
Gerak diam jangan terlalu kelewat batasnya.
Mengerti Tao (peraturan-peraturan) digemari sesama.
Cepat-cepat jangan ragu hingga lewat saatnya.
Ajaib sungguh cara latih badan Thay Sang Lauw Cin Maha Dewa.
Menyehatkan badan sungguh gaib hasil-hasilnya.
Luar biasa mengherankan dunia.
Badan sehat menambah sehat pikiran pula.
Keuletan dapat mengalahkan kekerasan.
Ulet dan keras harus diseimbangkan.
Keras barulah memakai kekerasan.
Menghadapi segala haruslah memakai akal pikiran.
Betul adalah tetap betul.
Salah adalah tetap salah.
Bandel dimusuhkan bandel pula.
Aturan dihadapi aturan saja.
Membanggakan diri sering datangkan rugi.
Merendahkan diri tak hilang apapun sejari.
Kalau pandai jangan menonjol-nonjolkan diri.
Yang pandai ilmu tinggi biasanya seperti terendah tak kuat berdiri.
Seperti roda-roda berputar semuanya dalam dunia ini.
Penuh-penuh, kosong-kosong, teratur sendiri-sendiri.
Yang tak beraturan lebih rendah daripada yang tinggi.
Yang ngawur akan layu lenyap tak tahan uji.
Kekerasan adalah tetap kekerasan (kekuasaan).
Peraturan adalah tetap peraturan.
Peraturan didampingi kekuasaan.
Cerdaslah yang paling ampuh menguasai peranan.
Harus duduk bersila waktu berlatihnya.
Belajar Tao mumpung masih muda belia.
Tiap hari latihan divine art Dewa-Dewa (Thay Shang Sen Kung).
Tak berpenyakit ringan badan anda.
Hidup selalu banyak rintangan.
Dapat berpikir adalah bawaan manusia.
Bebas duniawi berarti sudah habis nyawanya.
Mengerti Tao buah pikiran terbuka.
Banyak rintangan usaha-usaha.
Buanglah kecemasan dan nyanyikanlah lagu-lagu Tao saja.
Belajar hingga dapat berdialog dengan Dewa-Dewa.
Dewa-Dewa tentu lebih perhatian padanya.
Hidup dikarenakan bernyawa.
Latihan Tao (divine art) untuk lindungi anda.
Sehatkanlah badan dan sayangilah nyawa.
Manusia harus memperhatikan rohaniah dan jasmaniah.
Sehari tiga kali santapan hanya karena ingin kenyang saja.
Pesiar melihat-lihat tambah pengetahuan baru yang berguna.
Mode baju karena jaman dapat dirombak ubah.
Asal masuk diakal boleh saja diperbaharui.
Sebatang Hio lambang selamat jaya.
Menghadap Dewa sujudlah diatas kepala.
Menghadap lainnya didepan dahi dan didepan dada.
Dua tangan sungkem didepan atau satu saja terang cara-caranya.
Cara melihat mahluk gaib
Saya yakin diantara para pembaca ada yang pernah melihat yang namanya makhluk ghaib seperti hantu,jin dll ,dan mungkin ada juga beberapa dari kalian yang belum pernah melihatnya dan pengen tau gimana cara ngeliatnya . Kali ini saya akan menshare beberapa cara melihat makhluk ghaib(dalam hal ini setan dan jin)…berikut saya akan postingkan beberapa cara dari berbagai sumber terkait…
Cara 1 :
Ambil sekepal terasi asli (gak pake formalin) terus bakar terasi tersebut di tempat yang biasanya dibilang angker. Kalo ditempat tersebut bener2 ada penunggunya biasanya gak berapa lama akan nongol. Harap berhati-hati kalo dah nongol soalnya mereka (jin) nongol dalam keadaan marah. Gimana gak marah terasi kan bau bgt Geto Loch. Dalam melakukan tata cara ini diharapkan dalam keadaan tidak berbicara.
Cara 2:
siapkan kapur (kapur sirih) dan kunyit. kemudian kunyit dicuci bersih,diparut, dan diolah dengan kapur sirih sampai merata (kaya bikin adonan). Setelah selesai, oleskan adonan tadi dari ujung alis kiri sampai ujung alis kanan, dan merata sampai kelopak mata atas. Oleskan setiap malam Jumat Kliwon sebelum tidur, esok harinya bersihkan dengan air biasa. Perlu 40x Jumat Kliwon utk melihat dengan jelas si makhluk gaib.
Cara 3 :
Ambil hati monyet yang masih segar secukupnya terus bakar hati tersebut menjadi arang, tumbuk sampai menjadi halus. Setelah itu oleskan bubuk arang tersebut ke kedua kelopak mata anda. Biasanya setelah itu anda akan lgs melihat hal yang tidak terlihat oleh mata biasa.
Cara 4:
Bagi yang sudah benar-benar bertekad, coba gunakan cara ini. Carilah sebuah rumput namanya Rumput Sulanjana dan adas pulasari (adas bisa beli di toko jamu jawa atau tempat beli kembang untuk nyekar ), cara mengolah dan pakainya sama dengan cara pertama. klau cara ini 1x oles langsung jadi!!, Kalau berani silahkan coba praktekkan.
Cara 5 :
Bakar kemenyan arab + hio cina ditempat yang dianggap angker. Jangan berbicara dalam melakukannya.
Cara 6 :
Rentangkan kaki anda terus jongkok. Lihatlah kebelakang diantara kedua kaki anda yang sudah terentang tadi. Apabila terlihat penampakan jangan sekali-kali anda berbalik badan untuk melihatnya. Apablia anda melakukannya maka makhluk tersebut akan berada cuman 5 cm dari hadapan anda dan walhasil bisa membuat anda blingsatan (sawan). Apabila anda takut anda bisa berjalan dengan membelakangi makhluk tersebut sambil membaca doa., kalau tidak anda akan terus diikuti kemana pun anda pergi.
Cara 7 :
Anda tidak menggunakan sehelai benang pun dan berada sendiri di tempat yang anda anggap angker. Cara ini sangat tidak saya anjurkan, soalnya kalau kepergok satpam ntar dikira orang gila. Pake aja cara yang lain. Kan masih banyak tuh..
Cara 8 :
Bermain jelangkung lengkap dengan menyanyikan lagu ritualnya,dilakukan dengan tenang.
Cara 9 :
Gunakan payung. Buka payung anda dan anda berteduh dibawahnya. lakukan sendiri dan dimalam hari.
Cara 10 :
Buang kucing hitam kekebon/kehutan
Cara 11 :
Lakukan secara berdua. Anda dan teman anda bercerita masalah hantu di tempat yang anda anggap angker. Biasanya selama anda bercerita makhluk2 halus senang sekali mendengarkan cerita mengenai meraka. Biasanya mereka ada di belakang orang yang bercerita.
Cara 12 :
Bercermin dengan memegang sebatang lilin yang menyala di kegelapan.
Cara 13 :
Gunakan minyak pemanggil makhluk halus. Banyak dijual di pasar.
Cara ini 50-50. Kadang muncul kadang tidak.
Cara 14 :
Bagi anda yang ingin merekam atau melihat dengan benda berteknologi,coba ambil gambar ditempat yang anda anggap angker,foto sebanyak2nya.mungkin disalah satu foto ada makhluk tersebut.
Cara 15 :
Sebuah transplantasi kornea dari donor yang psikis(mempunyai kekuatan supranatural)
Cara 16 :
Letakkan bantal ,selimut didalam lemari pakaian yang kosong,tutup.lalu tunggu beberapa saat.
Cara 17:
Mencoba bunuh diri ketika hamil.
Cara 18:
Bersiul diwaktu malam,dapat memanggil makhluk2 ghaib.
Cara 19:
Berendam pada pantai pelabuhan ratu pada malam2 yang ditentukan.
Cara 20:
Menyanyi tembang jawa sambil menyisir di depan cermin.
Cara 21:
Mengambil tanah kuburan yang masih baru,dan diusapkan kekelopak mata.
Cara 22:
Roh bermain permainan Glass (mirip dengan papan Ouija Barat).
Cara 23:
Tapping sumpit mangkuk kosong dengan makanan yang cukup untuk tiga di persimpangan untuk menarik roh lapar.
Cara 25:
Bermain petak umpet di tengah malam sambil memegang kucing hitam.
Cara 26:
Mengusap kotoran dari kuburan di sekitar mata Anda.
Cara 27:
Membuka payung sementara di dalam ruangan.
Cara 28:
Menyikat rambut Anda di tengah malam sambil menatap ke cermin.
Cara 29:
Membungkuk di atas dan mencari di antara kaki Anda (CI LUK BA !! ada siapa di belakang punggungmu ? hiiii!!!).
Cara 30:
Berdandan sementara menggunakan pakaian pemakaman tidur. Hantu akan percaya bahwa anda adalah salah satu dari mereka.
Cara 31:
Sediakan yuyu didalam baskom.
Cara 32 :
Membakar sate gagak,dapat memanggil genderuwo yang lapar.
Cara 33:
(bagi yang muslim) :
Baca Ya Baathin 9x putaran tasbih yang jumlahnya 99 buah berarti 900x di malam hari di kamar yang gelap dan sunyi. Pejamkan mata dan pandang terus pangkal hidung sampai ada berkas cahaya berwarna-warnii,biasanya pada putaran ke-8 sudah terlihat cipratan cahaya, setelah putaran ke 9 terlihat jelas lingkaran cahaya putih bersinar, baca terus Yaa Baathinu perlahan-lahan sampai cahaya tadi hilang dengan sendirinya. Cara ini diamalkan selama 1 minggu.
Mengenai kebenaran cara2 diatas merupakan adalah hasil pencarian saya,sekaligus beberapa pengalaman pribadi jadi mungkin bisa berarti benar,tapi tergantung hoki juga sih…..bagi yang merasa belum kuat jangan mencoba2,bisa2 bahaya lohhh……n bagi yang mau mencoba silahkan!!!(jangan salahin saya kalo kenapa2)
CARA AGAR DAPAT MELIHAT MAKHLUK HALUS MENURUT AJARAN JAWA KEJAWEN
Melihat makhluk halus, makhluk ghaib, dengan mata telanjang adalah merupakan hal yang biasa bagi para pelaku olah samadhi. Dan tentunya tidak sedikit para pelaku olah samadhi yang dapat melakukan hal ini, oleh karenanya, sebelumnya saya mohon maaf kepada mereka-mereka yang sudah bisa melakukannya, di sini bukannya saya bermaksud untuk menggurui siapapun, namun hanya sekedar membagi sedikit pengetahuan yang pernah saya peroleh dari 2 (dua) sosok pribadi yang saya kagumi, bagi siapapun yang membutuhkannya.
Keingintahuan saya akan hal ini dulu bermula dari rasa penasaran saya, karena setiap saya mengunjungi tempat-tempat tertentu yang di katakan oleh teman-teman saya sebagai tempat yang angker, namun saya justru tidak pernah bertemu ataupun melihat mereka secara langsung dengan mata telanjang.
Rasa penasaran itupun akhirnya terpuaskan ketika suatu saat, KRMH Toeloes H Koesoemaboedaja/Soerjabrata mengajarkan kepada saya tentang cara agar dapat melakukan hal tersebut. Tidak lama berselang, masih sekitar tahun 1990 an, bapak R Soenarto, pimpinan serta pemilik Padepokan Pramana Sedjati yang berdomisili di Pati, Jawa Tengah, yang waktu itu padepokannya beranggotakan sekitar 40 ribuan orang, juga mengajarkan kepada saya tentang hal yang sama meski dengan cara yang sedikit berbeda.
Sedikit bercerita tentang Bapak R Soenarto, beliau ini di kehidupan sebelumnya adalah seorang wiku. Waktu itu, jika kita datang sowan kepada beliau, jika kita awas, di sekeliling beliau selalu tampak berjejer-jejer para wiku yang tengah duduk di ruang tamu beliau walau jika di lihat dengan mata orang biasa tampaknya kursi-kursi tersebut kosong.
Berikut ini adalah cara agar dapat melihat makhluk halus/makhluk gaib tersebut :
MENURUT BAPAK KRMH TOELOES KOESOEMABOEDAJA/SOERJABRATA
Posisi duduk seperti orang yang tengah bersamadhi, mata melihat pucuking grana, namun mata dalam keadaan tetap terbuka. Persis juga seperti orang yang tengah bersamadhi, sambil mata melihat pucuking grana juga merasakan keluar masuknya nafas dari hidung ke dalam tubuh kita. Lakukan seperti itu terus minimal 15 menit dalam setiap latihan.
Biarkan dan jangan rasakan jika mata meneteskan air mata, namun jaga agar mata tetap dalam keadaan terbuka. Lakukan demikian terus secara rutin setiap harinya, dan usahakan terus meningkat. Jika awalnya hanya kuat selama 15 menit, tingkatkan menjadi 30 menit, 45 menit, 1 jam dan seterusnya. Lama kelamaan, mata kita akan terbiasa dan tidak meneteskan air mata lagi.
Waktu yang tepat untuk berlatih seperti yang di sarankan oleh bapak KRMH Toeloes Koesoemaboedaja/Soerjabrata adalah antara pukul 21.00 sampai 24.00 atau antara pukul 03.00 sampai 05.00.
Biasanya, asalkan ajeg dan telaten, dalam jangka waktu kurang lebih satu bulan sudah akan tampak hasilnya. Dan nantinya tidak hanya penglihatan kita saja yang mampu melakukan hal tersebut, namun telinga kita pun akan lebih peka mendengar hal-hal yang ghaib.
MENURUT AJARAN BAPAK R SOENARTO
Hampir sama dengan yang di ajarkan oleh bapak KRMH Toeloes Koesoemaboedaja di atas, hanya sedikit berbedanya pada obyek yang di lihat.
Menurut ajaran bapak R Soenarto, kita harus membuat satu buah titik di suatu tempat, misalkan di tembok, dan kemudian kita duduk dalam posisi seperti posisi orang bersamadhi. Jarak antara pandangan mata dengan titik tersebut kurang lebih satu meter. Usahakan titik tersebut posisinya tegak lurus dengan posisi mata kita memandang, agar dalam menatap nantinya tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Untuk jamnya pun sama seperti yang di ajarkan bapak KRMH Toeloes, yaitu antara pukul 21.00 sampai 24.00 atau pukul 03.00 sampai pukul 05.00.
Pada saat kita menatap titik itupun, kita juga sambil merasakan keluar masuknya nafas dari hidung ke dalam tubuh dan sebaliknya. Biarkan jika mata mengeluarkan air mata, dan lakukan minimal 15 menit setiap kali latihan, dan terus di tingkatkan hingga 30 menit, 45 menit, satu jam dan seterusnya hingga suatu saat kita sudah tidak merasakan lagi ada air mata yang keluar, bahkan sudah tidak merasakan lagi bahwa kita tengah berada di suatu tempat sedang melakukan latihan tersebut. Saat itu kita seperti berada di suatu tempat yang sunyi, sepi … suwung …
Lakukan latihan ini secara ajeg dan telaten, jangan bosenan, maka kita akan memperoleh hasil sesuai seperti yang kita harapkan.
Ada banyak manfaat bagi kita, para pelaku olah samadhi, jika kita bisa melakukan hal-hal seperti ini, salah satunya adalah kita bisa tahu pasti akan ada atau tidaknya makhluk halus tersebut di suatu tempat tertentu. Jadi tidak hanya mengatakan bahwa hal ini mitos, hal itu mitos dan lain sebagainya tanpa membuktikannya terlebih dahulu. Mengatakan sesuatu itu mitos tanpa membuktikannya terlebih dahulu, tidak ada bedanya dengan fitnah. Dan seperti yang kita ketahui bersama, bahwa memfitnah itu adalah lebih kejam daripada ………. tidak memfitnah !
Demikian uraian saya, semoga bermanfaat, dan selamat mencoba !
Cara Melihat Jin dan Makhluk Halus
Cara Melihat Jin dan Makhluk Halus
agan sediakan satu lilin,nyalakan...kemudian agan duduk bersila,konsentrasi.
pandang api lilin terus menerus minimal slama 1 jam,jrak minimal 1 meter dari lilin. JANGAN BERKEDIP SELAMA 1 JAM. kalo berkedip ulangi dari awal. dan harus fokus ke api lilin jangan yang lain.
lakukan di kamar yang gelap, waktu bebas.bisa malam bisa siang.
nanti lama2 akan berubah keadaaan kamar kita. yang gelap jadi terang, yang terang jadi gelap. terkadang yang gelap tambah gelap dan yang terang tambah terang. nanti lama2 kalo udah mahir dengan cara ini agan bisa mngendalikan mau masuk ke alam mana,alam jin atau alam malakut.
ada beberapa fase penglihatan dalam cara ini:
fase pertama, agan hanya melihat cahaya putih mondar mandir di skitar agan, itulah para spirit.
fase kedua, lama2 agan akan melihat cahaya berwarna warni d skitar agan
fase ketiga, agan akan melihat bayangan putih besar kecil mondar mandir depan agan.
fase keempat, agan akan melihat bayangan warna warni besar kecil, menandakan auranya jin/spirit
fase kelima, agan akan melihat bentuk jin langsung, ada yg besar kecil, bertanduk,botak, kulitnya hitam, hijau, putih, setengah binatang setengah manusia,ada yang cakep, cantik, ratu, raja,putri, pangeran, yg jeleknya minta ampun juga macam2...nanti agan bisa lihat sendiri. tapi dalam fase ini jinnya gak bisa diajak komunikasi.
fase keenam, agan bisa melihat bentuk jin langsung dan bisa diajak komunikasi. bahkan jinnya bisa disuruh2 untuk kperluan agan, kalo pas ktemu jin yang nurut. enak kan?
fase ketujuh, agan masuk alam malakut, bisa lihat spirit langit/spirit suci/khodam malakut.(paling sulit fase ini, sya baru bisa tembus fase ini stelah 5th berlatih).demikian salah satu cara yang saya pakai untuk melihat dan berkomunikasi dengan jin/spirit langit. semoga bermanfaat. SILAHKAN DICOBA
buku mimpi
Tafsir Mimpi 3D
AAhli Nujum 490 – 476
Air Gripe 099 – 080
Air Panas 412 – 419
Alat Cukur 949 – 930
Alat Tulis Cina 508 – 507
Ambil Air 290 – 276
Ambil Daun 303 – 302
Ambil Kelapa 297 – 292
Ambil Telur 393 – 371
Ambulans 343 – 321
Amplifier 857 – 858
Anai-anai 039 – 005
Anak Angsa 736 – 733
Anak Babi Menyusu 922 – 920
Anak Kambing Menyusu 926 – 940
Anak Kunci 192 – 197
Anak Kunci 652 – 653
Anak Naik Sepeda 145 – 101
Anak Sakit 063 – 079
Anak Sapi Menyusu 925 – 935
Anggur 456 – 491
Angkat Barang 217 – 238
Angkut Babi 786 – 783
Angkut Barang 122 – 120
Angkut Pasien 642 – 647
Angkut Pasir 630 – 649
Angsa 595 – 551
Anjing 600 – 598
Anjing 601 – 645
Anjing Berkasih 177 – 161
Anjing Berkelahi 125 – 135
Anjing Menggigit 879 – 863
Antar Mayat 121 – 143
Anting-anting 636 – 633
Api 417 – 438
Apotik 976 – 990
Arang 624 – 616
Arloji 882 – 860
Asapi Karet 964 – 996
Atap 566 – 574
Ayakan 424 – 416
Ayam Berlaga 594 – 581
Ayam Betina 596 – 564
Ayam Jantan 598 – 600
Ayam Kalkun 661 – 677
B
Babi Hutan 509 – 537
Babi Sakit 787 – 759
Baca Buku 704 – 715
Badminton 891 – 856
Bajak 812 – 819
Baju Cina 226 – 240
Baju Kebaya 026 – 040
Baju Modern 019 – 012
Baker Rumput 492 – 497
Ballpen 973 – 984
Balon 497 – 492
Balsem 688 – 667
Bamboo 521 – 543
Ban 936 – 933
Ban Gembos 729 – 713
Bangku 404 – 415
Bangku 817 – 838
Bank 146 – 114
Bantal 229 – 213
Batu 635 – 625
Batu Bata 259 – 287
Batu Gugur 807 – 808
Batu Nisan 008 – 007
Batu Tanda 571 – 593
Batuk 042 – 047
Bawa Barang 032 – 010
Bawa Jalan-jalan 103 – 102
Bawa Nasi Basi 106 – 141
Bawang 619 – 612
Bawang Putih 445 – 401
Bayar Pajak 951 – 995
Bayi 447 – 442
Bayi Minum Obat 929 – 913
Becak 774 – 766
Bedak 423 – 434
Bedak 728 – 718
Bedak 888 – 867
Bekerja 952 – 953
Belajar Mobil 250 – 248
Belajar Sepeda 144 – 131
Belat/Pagar 153 – 152
Beli Beras 031 – 044
Beli Botol 089 – 055
Beli Ikan Busuk 107 – 108
Beli Kain 176 – 190
Beli Perangko 094 – 081
Belinjo 719 – 712
Benang 328 – 318
Bendera 574 – 566
Bengkung 256 – 291
Berak 473 – 484
Beras 714 – 746
Berciuman 789 – 755
Bercumbuan 720 – 722
Berenang 344 – 331
Berhias 258 – 257
Beri Makan Ikan 655 – 689
Beri Minum Susu 118 – 128
Beri Pada Si Mati 451 – 495
Beri Sedekah 160 – 182
Berjalan 390 – 376
Berjalan 540 – 526
Berjudi 190 – 176
Berkabung 577 – 561
Berkasih-kasihan 186 – 183
Berkelahi 286 – 283
Berkelahi 972 – 970
Berkencan 560 – 582
Berkokok 880 – 899
Berlomba 311 – 327
Bermain 279 – 263
Bermalas-malasan 696 – 664
Bersihkan Rumput 038 – 017
Bersiul 432 – 410
Bersolek 532 – 510
Bertapa 806 – 841
Bertemu 776 – 790
Bertemu Sanak 767 – 788
Bertengkar 384 – 373
Bertunangan 155 – 189
Betulkan Jalan 978 – 968
Betulkan Jembatan 979 – 963
Betulkan Mobil 828 – 818
BH/Bra 837 – 809
Bidan 127 – 111
Biksu 819 – 812
Biksu Wanita 852 – 853
Biku Sungai 210 – 232
Bir 650 – 648
Bis 928 – 918
Biscuit 211 – 227
Biscuit 580 – 599
Bocah Ramai 086 – 083
Bocah Tinju 087 – 059
Bola 804 – 815
Bola Basket 549 – 530
Bola Bulutangkis 671 – 693
Bola Lampu 820 – 822
Bola Pingpong 901 – 945
Bolu 914 – 946
Bom 466 – 474
Boneka 503 – 502
Bongkok 519 – 512
Botol Samsu 453 – 452
Bovril 096 – 064
Brankas 361 – 377
Buah Apel 267 – 288
Buah Kana Cina 422 – 420
Buah Langsat 043 – 021
Buai Anak 662 – 669
Buaian 912 – 919
Buang Sampah 110 – 132
Buat Ban 982 – 960
Buat Hiasan Kertas 865 – 854
Buat Ikan Asin 777 – 761
Buat Kue 551 – 595
Buat Minyak Mur 314 – 346
Buat Sampan 991 – 956
Buat Samsu 066 – 074
Buat Tali 683 – 686
Bubuk Lebah 100 – 098
Buka Durian 673 – 684
Bukit Pulau 855 – 889
Buku 948 – 950
Buku Kira – Kira 244 – 231
Buku Nyanyian 340 – 326
Bulus 975 – 985
Bunga 280 – 299
Bunuh Diri 411 – 427
Bunyikan Bel 164 – 196
Burung 516 – 524
Burung 788 – 767
Burung Jalak 911 – 927
Burung Laut 898 – 900
C
Cabut Gigi 745 – 701
Cakue 902 – 903
Cambah 864 – 896
Cangkir 578 – 568
Cap Surat 151 – 195
Cari Kerang 132 – 110
Cari Siput 131 – 144
Cat 589 – 555
Cat Bibir 747 – 742
Cat Minyak 240 – 226
Cecak 315 – 304
Cek 139 – 105
Celana Dalam 809 – 837
Celana Pendek 869 – 862
Cemburu 003 – 002
Cempedak 398 – 400
Cermin 175 – 185
Cermin 337 – 309
Cermin 895 – 851
Cerutu 493 – 471
Chong Guan 301 – 345
Cikar 741 – 706
Cincin 903 – 902
Coklat 022 – 020
Copet 167 – 188
Cuci Baju 483 – 486
Cuci Cawan 687 – 659
Cuci Film 028 – 018
Cuci Karet 963 – 979
Cuci Lantai 242 – 247
Cuci Mobil 149 – 130
Cuci Muka 322 – 320
Cuci Rambut 713 – 729
Cuci Sepeda 150 – 148
Cuka 965 – 954
Cukak 431 – 444
Cukur Kumis 871 – 893
Cukur Rambut 931 – 944
Curi Ayam 860 – 882
Curi Sepeda 009 – 037
D
Dacin 248 – 250
Dadu 897 – 892
Daging Babi 890 – 876
Danau 126 – 140
Dapat Lencana 686 – 683
Dapat Piala 654 – 665
Dapur 158 – 157
Dapur Tanah/Anglo 193 – 171
Dasi 893 – 871
Dasi Kupu-kupu 892 – 897
Daun Sirih 350 – 348
Daun Teh 706 – 741
Dawai Cina 285 – 275
Dayung Sampan 264 – 296
Dengarkan Radio 801 – 845
Dettol 052 – 053
Dibawa Jalan-jalan 117 – 138
Diperiksa 471 – 493
Dirikan Rumah 370 – 372
Dispensay 034 – 023
Doktor 024 – 016
Domino 840 – 826
Domino 953 – 952
Dompet 330 – 349
Dorong Kereta 660 – 682
Durian 570 – 572
E
Elang 763 – 779
Es Krim 588 – 567
F
Foto Studio 027 – 011
G
Gadai Barang 136 – 133
Gaharu 417 – 428
Gajah Muat Barang 383 – 386
Gambar 480 – 499
Gambar Penyanyi 077 – 061
Ganti Ban 946 – 914
Gantung Diri 351 – 395
Garam 753 – 752
Gasing 697 – 692
Gaun 327 – 311
Gaun 748 – 750
Gedung Klub 054 – 065
Gelang Tangan 172 – 170
Gembala Ayam 405 – 439
Gembala Babi 481 – 494
Gembala Sapi 377 – 361
Gembok 884 – 873
Gendong Anak 324 – 316
Gendong Anak 663 – 679
Gendong Cucu 376 – 390
Gergaji Kayu 622 – 620
Getah Tube 037 – 009
Gilas Cabai 159 – 187
Gilingan 533 – 536
Got 557 – 558
Granat 463 – 479
Gula 004 – 015
Gunting Kertas 575 – 585
Gunting Kuku 813 – 829
Gunting Rambut 830 – 849
Gunung 851 – 895
H
Hadiah 006 – 041
Hadiah 815 – 804
Hadiah Kekasih 067 – 088
Handuk 883 – 886
Handuk Muka 816 – 824
Hantu 458 – 457
Harimau 101 – 145
Harmonica 552 – 553
Hio Wangi 994 – 981
Hostes/Nyonya Rumah 838 – 817
Hujan 434 – 423
I
Ibu & Anak Ayam 112 – 119
Ikan Berlaga 366 – 374
Ikan Loncat 128 – 118
Ikat Karet 960 – 982
Ikat Rambut 724 – 716
Intan 623 – 634
Isap Candu 565 – 554
Isap Pipa 733 – 736
Isap Rokok 261 – 277
Isi Bensin 827 – 811
Isi Minyak 954 – 965
Itik/Bebek 380 – 399
Itik/Bebek Mengeram 391 – 356
J
Jagung 313 – 329
Jahe 916 – 924
Jala 271 – 293
Jalan-jalan dengan Kekasih 185 – 175
Jam 291 – 256
Jam Dinding 859 – 887
Jamban 268 – 278
Jamur 011 – 027
Jangkar 502 – 503
Jaring Ikan 387 – 359
Jarum 426 – 440
Jas Hujan 231 – 244
Jatuh 275 – 285
Jembatan 822 – 820
Jemur Barang 156 – 191
Jemur Ikan 785 – 775
Jemur Kelapa 334 – 323
Jemur Layar 989 – 955
Jemur Pukat 988 – 967
Jemur Tepung 968 – 978
Jenasah 561 – 577
Jendela 510 – 532
Jenguk Penderita 971 – 993
Jerat 206 – 241
Jeruk 439 – 405
Jeruk 478 – 468
Jual Ayam 939 – 905
Jual Babi 048 – 050
Jual Babi Panggang 734 – 723
Jual Barang 252 – 253
Jual Buah 743 – 721
Jual Buku 148 – 150
Jual Daging Babi 528 – 518
Jual Durian 672 – 670
Jual Es 612 – 619
Jual Es 744 – 731
Jual Gembukan 679 – 663
Jual Ikan 201 – 245
Jual Ikan 740 – 726
Jual Ikan 783 – 786
Jual Ikan Kering 091 – 056
Jual Jagung 810 – 832
Jual Jamu 665 – 654
Jual Kain 993 – 971
Jual Kopi Bubuk 051 – 095
Jual Kue 664 – 696
Jual Lotere 041 – 006
Jual Mie 057 – 058
Jual Mie 603 – 602
Jual Mie 749 – 730
Jual Milo 081 – 094
Jual Minyak 088 – 067
Jual Minyak Cat 082 – 060
Jual Nasi 746 – 714
Jual Obat 078 – 068
Jual Obral 797 – 792
Jual Pia 641 – 606
Jual Pisang Goreng 605 – 639
Jual Rambutan 796 – 764
Jual Roti 818 – 828
Jual Rujak 640 – 626
Jual Sapu 990 – 976
Jual Sate 705 – 739
Jual Sayur 737 – 709
Jual Soto 750 – 748
Jual Susu 083 – 086
Juru Rawat 906 – 941
K
Kaca 628 – 618
Kaca Mata 518 – 528
Kaca Mata Hitam 536 – 533
Kacang Goreng 872 – 870
Kacang Panjang 967 – 988
Kadal 875 – 885
Kain 392 – 397
Kain Batik 525 – 535
Kait/Ambil Rambutan 154 – 165
Kala Lipan 841 – 806
Kalender 821 – 843
Kaleng Minyak 725 – 735
Kalung Mas 307 – 308
Kamera 974 – 966
Kancing & Benang 676 – 690
Kandang Ayam 047 – 042
Kantor Cerai 068 – 078
Kantor Pos 044 – 031
Kantor Pos 093 – 071
Kaos Kaki 284 – 273
Kapak 621 – 643
Kapal Karam 436 – 433
Kapal Keruk 207 – 208
Kapal Laut 061 – 077
Kapal Laut 858 – 857
Kapal Layar 934 – 923
Kapal Perang 238 – 217
Kapal Terbakar 440 – 426
Kapal Terbang 831 – 844
Kapal Terbang Runtuh 018 – 028
Karangan Bunga 670 – 672
Kartu Ceki 625 – 635
Kartu Remi 626 – 640
Kartu Remi 843 – 821
Kartu Tanda Pengenal 457 – 458
Kartu Undangan 832 – 810
Karung Goni 360 – 382
Kasur 476 – 490
Kasut 278 – 268
Kasut Sepatu 253 – 252
Katuk Tritip/Kurungan Ayam 130 – 149
Kaulan 460 – 482
Kawasan Baru 214 – 246
Kayu Nasib 470 – 472
Ke Mekah 371 – 393
Ke Sekolah 152 – 153
Kebaktian Gereja 515 – 504
Kebun Bunga 283 – 286
Kedai Buku 147 – 142
Kedai Buku 354 – 365
Kedai Minuman 651 – 695
Kedai Nasi 609 – 637
Kedai Papan 113 – 129
Kedai Samsu 191 – 156
Kedai Tuak 320 – 322
Kedelai 339 – 305
Kelambu 179 – 163
Kelapa 331 – 344
Kelapa Jatuh 799 – 780
Kelelawar 410 – 432
Kelentang 666 – 674
Kelontong 969 – 962
Kemeja 367 – 388
Kemoceng 373 – 384
Kempongan 459 – 487
Kemudi 956 – 991
Kenari 874 – 866
Kencing 695 – 651
Kentang 614 – 646
Kera 529 – 513
Kera Menari 593 – 571
Keranjang 779 – 763
Keranjang Sampah 823 – 834
Kerbau 449 – 430
Kereta Anak 698 – 700
Kereta Api 957 – 958
Kereta Bumba 342 – 347
Kertas 035 – 025
Kertas 795 – 751
Kertas Sembahyang 472 – 470
Ketapel 772 – 770
Ketel Listrik 195 – 151
Ketor 441 – 406
Ketupat 645 – 601
Kiang Chooa 400 – 398
Kipas 309 – 337
Kipas Angin 846 – 814
Kirim Surat 482 – 460
Klinik Bersalin 123 – 134
Klintingan 567 – 588
Kopi Hitam 637 – 609
Kopi Stall 046 – 014
Korek Api 548 – 550
Korek Kuping 615 – 604
Korek Ubi 166 – 174
Kotak Rokok 363 – 379
Kotak Surat 386 – 383
Koyak Karet 961 – 977
Kran 530 – 549
Kuali 282 – 260
Kuas Cat 372 – 370
Kuburan 909 – 937
Kucing 599 – 580
Kucing Makan 905 – 939
Kuda Makan 060 – 082
Kue Tart 611 – 627
Kulit Kayu 133 – 136
Kumbang 427 – 411
Kupas Kelapa 798 – 800
Kura-kura 764 – 796
Kursi 573 – 584
Kursi Malas 554 – 565
Kurungan Ayam 773 – 784
Kwaci 444 – 431
Kwan Im 362 – 369
L
Labu 524 – 516
Laci 591 – 556
Lada 987 – 959
Lalat 465 – 454
Lamanik 298 – 300
Lamp 638 – 617
Lampu 356 – 391
Lampu Dinamo 941 – 906
Lampu Lalu Lintas 712 – 719
Lampu Mati 942 – 947
Lampu Minyak 727 – 711
Landak 526 – 540
Langit 001 – 045
Langsa/Becak Cina 189 – 155
Lapik Tiang 090 – 076
Layang-layang 613 – 629
Lebah 484 – 473
Lemari 534 – 523
Lemari Baju 230 – 249
Lemari Besi 553 – 552
Lemari Buah 930 – 949
Lemari Makan 999 – 980
Lemari Pakaian 856 – 891
Lencana 793 – 771
Lentera Jalan 850 – 848
Lesung 233 – 236
Lihat Balap Kuda 058 – 057
Lilin 802 – 803
Lilin Merah 316 – 324
Lipat Kertas Sembahyang 454 – 465
Lipstik 649 – 630
Lobak 924 – 916
Lomba Lari 501 – 545
Lombok 616 – 624
Lompat Tali 333 – 336
Lotre 319 – 312
Lukisan 717 – 738
Lukisan Pemandangan 075 – 085
M
Mahjong 346 – 314
Main Belangkis 188 – 167
Main Dam-daman 196 – 164
Main Judi 251 – 295
Main Kembang Api 109 – 137
Main Layangan 562 – 569
Main Tinju 388 – 367
Mainan 511 – 527
Majalah 507 – 508
Majalah 950 – 948
Makan 504 – 515
Makan Durian 556 – 591
Makan Es Krim 685 – 675
Makan Nasi 389 – 355
Makan Nasi 678 – 668
Makan Pisang 839 – 805
Makan Rumput 765 – 754
Makan Rumput 766 – 774
Makanan Bayi 555 – 589
Makanan Kaleng 012 – 019
Mandi 692 – 697
Mandikan Anak 845 – 801
Manggis 632 – 610
Mangkok 406 – 441
Mangkok 438 – 417
Mangkok 443 – 421
Mangkok Pecah 296 – 264
Mangkok Piring 486 – 483
Masak Obat 691 – 656
Masjid 326 – 340
Mata 757 – 758
Mata Keranjang 137 – 109
Mata-mata 102 – 103
Mata-mata 345 – 301
Mati Lemas 349 – 330
Mayat 246 – 214
Medali 782 – 760
Meja 257 – 258
Melamar 675 – 685
Memasak 335 – 325
Membajak 488 – 467
Membawa Getah 021 – 043
Membonceng 943 – 921
Membonceng 945 – 901
Memintal 899 – 880
Memotong Kayu 085 – 075
Memotret 541 – 506
Memotret 543 – 521
Menangis 401 – 445
Menangis di Makam 927 – 911
Menari 364 – 396
Mencuri 260 – 282
Mencuri 425 – 435
Menelpon 435 – 425
Menengok 084 – 073
Mengaso 707 – 708
Mengawetkan Ikan 784 – 773
Menggoreng 325 – 335
Mengirim Surat 053 – 052
Mengukur Baju 029 – 013
Menimbang 958 – 957
Menimbang 959 – 987
Menjahit 228 – 218
Menjahit 294 – 281
Menjahit 731 – 744
Menjemur 305 – 339
Menulis 710 – 732
Menurun 365 – 354
Menyalak 877 – 861
Menyanyi 341 – 306
Menyembah 442 – 447
Menyemprot 659 – 687
Menyulam 781 – 794
Menyusui 277 – 261
Merayakan Ultah Anak 243 – 221
Meriam 462 – 469
Merpati 505 – 539
Mesin Getah 338 – 317
Mesin Jahit 347 – 342
Mesin Kayu 397 – 392
Mesin Tik 522 – 520
Mihun 402 – 403
Mihun 910 – 932
Milo 203 – 202
Mimpi 559 – 587
Minum Arak 699 – 680
Minum Bir 040 – 026
Minum Kelapa 197 – 192
Minum Kopi 702 – 703
Minum Limun 853 – 852
Minum Obat 983 – 986
Minum Tuak 080 – 099
Minyak Gas 180 – 199
Minyak Ikan 881 – 894
Minyak Kelapa 608 – 607
Minyak Rambut 579 – 563
Minyak Wangi 348 – 350
Minyak Wangi 648 – 650
Misua 222 – 220
Mobil 586 – 583
Mobil Jenasah 357 – 358
Mobil Kotoran 607 – 608
Mobil Pangantin 836 – 833
Motor Boat 984 – 973
Motor Terbalik 437 – 409
Motor Traktor 016 – 024
Muat Orang 235 – 225
N
Naik Bis 584 – 573
Naik Gajah 644 – 631
Naik Kapal 585 – 575
Naik Kereta Api 583 – 586
Naik Kuda 643 – 621
Naik Pesawat 587 – 559
Naik Trem 708 – 707
Naspro 861 – 877
Nelayan 996 – 964
Nenas 218 – 228
Nisan 824 – 816
Nonton Olahraga 653 – 652
Nonton Wayang 202 – 203
Nyamuk 485 – 475
O
Obat 182 – 160
Obat 920 – 922
Obat Ayam 919 – 912
Obat Cina 005 – 039
Obat Gigi 225 – 235
Obat Lampu Solar 114 – 146
Obat Nyamuk 863 – 879
Obat Tanduk 111 – 127
Obat Urus 023 – 034
Olahraga 220 – 222
Operasi Jalan 469 – 462
Orang Besar/Berpangkat 646 – 614
Orang Bisu 531 – 544
Orang Buta 900 – 898
Orang Mati 120 – 122
Orang Mati 407 – 408
Orang Melahirkan 249 – 230
Orang Sakit 811 – 827
Orang Tua Jalan 379 – 363
P
Pacuan Kuda 576 – 590
Pacul 754 – 765
Padang Kota 124 – 116
Paderi 394 – 381
Pagoda 135 – 125
Pagoda 908 – 907
Pahat Batu 808 – 807
Paku 854 – 865
Pancing 867 – 888
Pancuran Umum 682 – 660
Panggil Wanita 677 – 661
Panjat Pohon 310 – 332
Papan Nama 739 – 705
Para 142 – 147
Parang 618 – 628
Parut Kelapa 069 – 062
Parut Kelapa 072 – 070
Pasang Gigi 119 – 112
Pasang Lampu 998 – 000
Pasar 420 – 422
Pasar 668 – 678
Pasar Malam 187 – 159
Pasta Gigi 224 – 216
Pastel 780 – 799
Patri Timba 173 – 184
Pawai 302 – 303
Payung 262 – 269
Pedati Lembu 506 – 541
Pegadaian 992 – 997
Pelacur 833 – 836
Pelayan 140 – 126
Peluru 711 – 727
Pemabuk 701 – 745
Pemadam Api 415 – 404
Pemadaman Api 667 – 688
Pemahat 940 – 926
Pemancar 800 – 798
Pemancing 771 – 793
Pemboman 143 – 121
Pembunuh 430 – 449
Penari 399 – 380
Penatu 227 – 211
Pencopet 429 – 413
Pencuri 758 – 757
Pendeta 452 – 453
Pengantar Surat 204 – 215
Pengantin 219 – 212
Pengantin Wanita 825 – 835
Pengemis 913 – 929
Penggaris 289 – 255
Penjara 359 – 387
Penjara 722 – 720
Pensil 500 – 498
Penyamun 428 – 418
Penyanyi 306 – 341
Penyanyi 633 – 636
Pepaya/Kates 498 – 500
Perah Susu 755 – 789
Perahu 545 – 501
Perahu Layar 269 – 262
Perangkap 581 – 594
Perangkap Ikan 752 – 753
Perbaiki Atap 163 – 179
Perbaiki Listrik 014 – 046
Perbaiki Mesin 171 – 193
Perbaiki Motor 915 – 904
Perbaiki Rumah 631 – 644
Perbaiki Sepatu 105 – 139
Perbaiki Sepeda 013 – 029
Perbaiki Truk 917 – 938
Perempatan 980 – 999
Pergi ke Pasar 590 – 576
Periksa Kehamilan 703 – 702
Periksa Lisensi 104 – 115
Periksa Makan 141 – 106
Permadani 742 – 747
Permen 669 – 662
Pesawat Terbang 017 – 038
Petani 938 – 917
Peti Mati 569 – 565
Petik Buah 255 – 289
Petik Jambu 966 – 974
Piara Babi 396 – 364
Pick Up 475 – 485
Pikul Air 413 – 429
Pikul Barang 414 – 446
Pil Obat 690 – 676
Pinang 184 – 173
Pinang 409 – 437
Pindah Rumah 700 – 698
Pintu 266 – 274
Piringan Hitam 487 – 459
Pisau 299 – 280
Pisau 604 – 615
Pisau Cukur 036 – 033
Pisau Cukur 878 – 868
Pistol 461 – 477
Pistol Mainan 071 – 093
Podium 358 – 357
Pohon Nipah 803 – 802
Pohon Nyiur 300 – 298
Pokok Pisang 416 – 424
Polisi Lalu Lintas 730 – 749
Pomade 467 – 488
Pomade 862 – 869
Pompa 947 – 942
Pondok 293 – 271
Pos Polisi 887 – 859
Pos Siaga 544 – 531
Pot Bunga 760 – 782
Potong Ayam 323 – 334
Potong Daun 254 – 265
Potong Getah 236 – 233
Potong Ikan 791 – 756
Potong Karet 962 – 969
Potong Kayu 527 – 511
Potong Padi 216 – 224
Potong Pohon 237 – 209
Potong Pohon 732 – 710
Potong Roti 620 – 622
Potong Tembakau 355 – 389
Primadona 073 – 084
Pukat Ikan 270 – 272
Pukul Kentongan 162 169
Pukul Tambur 165 – 154
Pulpen 546 – 514
R
Racun Diri 353 – 352
Radio 304 – 315
Rajang Sayur 997 – 992
Raket 680 – 699
Rakit 907 – 908
Rambut Ikal 212 – 219
Rambutan 937 – 909
Ranjang Lipat 918 – 928
Rantang 479 – 463
Rebus Kain 715 – 704
Rel Kereta 751 – 795
Restoran 610 – 632
Rokok 352 – 353
Rokok Kretek 568 – 578
Rol Film 770 – 772
Rotan 985 – 975
Roti 617 – 638
Roti Butter 161 – 177
Rumah Asap Karet 759 – 787
Rumah di Laut 055 – 089
Rumah Sakit 115 – 104
Rumah Terbakar 312 – 319
S
Sabuk Mas 896 – 864
Sabun 168 – 178
Sabun 292 – 297
Sakit Gigi 563 – 579
Sampan Besar 129 – 113
Sampan Sewaan 684 – 673
Samsu 272 – 270
Sandal 535 – 525
Sandiwara 489 – 455
Sangkar 474 – 466
Sapi 602 – 603
Sapi Berlaga 378 – 368
Sapit Api 835 – 825
Sapu 944 – 931
Sapu Kapur 375 – 385
Sapu Minyak 062 – 069
Sapu Tangan 977 – 961
Sarang Burung 097 – 092
Sarang Burung 213 – 229
Sarang Lebah 332 – 310
Sarden 693 – 671
Sayur 276 – 290
Sayur Asin 923 – 934
Sayur Sawi 826 – 840
Sekolahan 538 – 517
Sekop 065 – 054
Selendang 221 – 243
Selimut 464 – 496
Semangka 829 – 813
Sembahyang 056 – 091
Sembahyang 321 – 343
Sembahyang 455 – 489
Sembahyang 768 – 778
Sembahyang 995 – 951
Sempoa 517 – 538
Semprotan 658 – 657
Semut 273 – 284
Senapan 263 – 279
Sendok 582 – 560
Senter 317 – 338
Sepak Bola 550 – 548
Sepasang Ayam 849 – 830
Sepasang Itik/Bebek 848 – 850
Sepatu Karet 513 – 529
Sepatu Tumit 512 – 519
Sepeda 834 – 823
Sepeda Motor 369 – 362
Seterika 194 – 181
Seterika 868 – 878
Sikat 223 – 234
Sikat Gigi 239 – 205
Sikat Gigi 814 – 846
Sikat Rambut 215 – 204
Simpan Padi 496 – 464
Simpan Perangko 095 – 051
Simpan Uang 092 – 097
Siput 205 – 239
Siput 295 – 251
Siput 523 – 534
Siram Sayur 499 – 480
Sirkus 247 – 242
Songkok/Peci 059 – 087
Stan Gun 468 – 478
Stempel 199 – 180
Suami Istri 025 – 035
Suami Istri 674 – 666
Sukat Kain 134 – 123
Sulap 079 – 063
Sultan 241 – 206
Sumbu Petromak 756 – 791
Surat 403 – 402
Surat Cinta 647 – 642
Surat Kabar 627 – 611
Surat Kuno 520 – 522
Susah Hati 709 – 737
Susu 288 – 267
Susu 657 – 658
Susu Bubuk 921 – 943
Susu Kaleng 844 – 831
T
Tahu 433 – 436
Tahu 694 – 681
Tali 448 – 450
Tambal Ban 889 – 855
Tampi Padi 495 – 451
Tampung Pukat 986 – 983
Tanah 002 – 003
Tanam Kelapa 070 – 072
Tanam Padi 491 – 456
Tang 769 – 762
Tangga 318 – 328
Tangkap Anak Babi 108 – 107
Tangkap Babi 539 – 505
Tangkap Judi 178 – 168
Tangkap Kepiting 074 – 066
Tangkap Pecandu 738 – 717
Tangkap Tikus 876 – 890
Tanjung Bongai 183 – 186
Tapak Tangan 634 – 623
Tapis 208 – 207
Tarik Sampan 308 – 307
Tas 894 – 881
Tas Kertas 778 – 768
Tas Kulit 446 – 414
Tas Ravia 564 – 596
Tas Tangan 265 – 254
Tas Uang/Dompet 374 – 366
Taxi 981 – 994
Tebu 718 – 728
Teh Obat 010 – 032
Teklek 542 – 547
Telepon 232 – 210
Telepon 558 – 557
Tembak Macan 382 – 360
Tembakau 792 – 797
Tembakau Pipa 419 – 412
Tempat Lilin 514 – 546
Tempat Rokok 866 – 874
Tempat Sirih 064 – 096
Tempat Tidur 450 – 448
Tengok Orang Sakit 116 – 124
Tengok Orang Sakit 385 – 375
Tengok Tahanan 723 – 734
Tentara 656 – 691
Tentara 886 – 883
Tenun Pucung 015 – 004
Tepung 287 – 259
Tepung 421 – 443
Tepung Kopi 050 – 048
Terang Bulan 157 – 158
Terhalang 761 – 777
Terhalang 762 – 769
Terlanggar 281 – 294
Terlanggar 408 – 407
Terlanggar 537 – 509
Terlanggar 716 – 724
Termos 735 – 725
Terong 873 – 884
Tertabrak 721 – 743
Tiang Kapal 775 – 785
Tidur 494 – 481
Tikar 681 – 694
Tikus Makan 904 – 915
Timah 181 – 194
Timang Anak 274 – 266
Timba 933 – 936
Timbangan 885 – 875
Tinta 935 – 925
Tinta Cina 689 – 655
Tinta Stempel 198 – 200
Tiup Harmonika 870 – 872
Toko 030 – 049
Toko Besar 007 – 008
Toko Kain 200 – 198
Toko Mas 174 – 166
Tokong Tepi Jalan 049 – 030
Topi 234 – 223
Tow Yu 245 – 201
Truk 336 – 333
Truk Barang 629 – 613
Truk Militer 020 – 022
Truk Minyak 955 – 989
Truk Muat Kayu 805 – 839
Tugu 572 – 570
Tukang Jam 169 – 162
Tukang Pulpen 170 – 172
Tukar Cincin 076 – 090
Tuli 597 – 592
Tulis Surat 547 – 542
Tupai 639 – 605
Tusuk Gigi 794 – 781
U
Uang 033 – 036
Uang 932 – 910
Uang Logam 726 – 740
Uang Perak 329 – 313
Ubi 368 – 378
Ubi Kayu 970 – 972
Ubi Keladi 847 – 842
Ubi Ubat 098 – 100
Udang Kering 395 – 351
Udang Ketam 000 – 998
Ular 592 – 597
Ular Daun 381 – 394
Ular Sawah 606 – 641
Usung Ikan 790 – 776
W
Wanita Pulang 209 – 237
Wat Siam 138 – 117
Weker 842 – 847
Langganan:
Postingan (Atom)