Sabtu, 17 November 2012

mantra jangjawokan


JANG JAWOKAN/AJIMANTRA DALAM KEBUDAYAAN SUKU SUNDA
JANG JAWOKAN adalah suatu bacaan mantra,jampi, asihan, singlar, jangjawokan, rajah, ajian, dan pelet yg ada dalam budaya masyarakat sunda.
pertama kita ulas dulu kata MANTRA perkataan atau ucapan yang mendatangkan daya gaib (misal dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya);susunan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.MANTRA dibagi menjadi 7 bagian yaitu jampe jampi, asihan pekasih, singlar pengusi, jangjawokan jampi, rajah ‘kata-kata pembuka jampi, ajian ,ajian/jampi ajian kekuatan’, dan pelet ‘guna-guna. ketujuh bagian tersebut dapat dikelompokkan ke dalam mantra putih ‘white magic dan mantra hitam black magic.adapun pembagian tersebut berdasakan maksud dan tujuan mantra itu sendiri, mantra putih digunakan untuk kebaikan sedangkan mantra hitam digunakan untuk kejahatan.
- Mantra adalah kata2 yang penuh arti dan rahasia sifatnya, serta mempunyai maksud dan kekuatan tertentu
( G. Pudja , Wedaparikram)
- Mantra adalah doa yang merupakan rumus-rumus, yang terdiri atas suatu rangkaian kata-kata ghaib, yang dianggap mengandung kekuatan, dan kesaktian untuk mencapai secara otomatis, apa yang dikehendaki oleh manusia. Seringkali diucapkan dalam bahasa yang tidak dipahami oleh sebagian besar orang2 didalam masyarakat karena menggunakan bahasa kuno atau bahasa asing. Memang justeru karena itulah yang memberikan suasana ghaib dan keramat.
(Koentjaraningrat, beberapa pokok Antropologi Sosial, 1981).
- Bahwa Japa, Mantra, Donga, Sidikara, Aji-aji, artinya hampir sama. Yaitu berupa kata-kata atau kalimat yang dianggap memiliki kekuatan ghaib. Formulasi mantra dan doa itu umumnya disebut dengan Rapal. Membaca Rapal dengan bersuara disebut dengan Ngemelake Rapal. sedangkan membaca Rapal dalam hati disebut dengan Matek Rapal.
Rapal yang di Mel kan atau di Watek dapat ditujukan kepada : Tuhan, Diri sendiri, Orang lain, Barang, Mahluk Halus.Rapal yang ditujukan kepada Tuhan umumnya dimaksudkan untuk memohon kepada Tuhan agar tercapai apa yang dicita-citakan.Rapal yang ditujukan kepada diri sendiri dimaksudkan agar memiliki Daya Kekuatan Ghaib, memiliki Kekuatan luar Biasa (kesaktian), atau agar dapat memiliki kemampuan untuk menguasai orang lain.
Rapal yang ditujukan kepada Benda atau Barang, dimaksudkan untuk memasukkan atau menghilangkan daya kekuatan ghaib dari barang itu. Rapal yang ditujukan kepada Mahluk halus, dimaksudkan untuk menghadirkan mahluk Halus agar dimintai pertolongan atau untuk mengusir mahluk halus lain supaya tidak mengganggu dan tidak mendatangkan kerugian pada manusia. (S. Padmosoekotjo, Ngengrengan Kasusastraan Jawa II)
- Deskripsi penggunaan dan kegunaan Mantra terdapat pada naskah : Sastra Parwa, Ramayana, Bharata Yudha, Smaradahana, Sumanasantaka, Bhomantaka, Sastra Kidung. Dikatakan bahwa Mantra ialah berupa rumus-rumus Religius atau Magis, pujian, atau doa terhadap para Dewa. Rumus-rumus itu mengandung suasana sakral dan mempunyai kesaktian karena isinya, sifat sakral, atau kekuasaan Magis dari orang yang memakainya dan karena bahasa yang dipakai sambil mengucapkannya. Disertai sarana-sarana seperti Pepujian, Persembahan Bunga, gerak tangan Mudra, suku kata dan rumus-rumus sakral. Sehingga Sang Dewa turun dan bersemayam ke dalamnya.
(Zoetmulder, Kalangwan 1983)
- Mantra yang tertulis pada kertas atau benda tipis lainnya atau berbentuk berupa gambar disebut sebagai Rajah.
(Padmosoekotjo)
- Mantra / doa , seandainya diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia maka hilanglah suasana keramat yang ditimbulkannya.
(Koentjaraningrat)
- Doa diucapkan dalam rangka kegiatan Religius, sementara Mantra diucapkan dalam rangka kegiatan Magis. Namun dalam prakteknya sering sukar dibedakan secara tajam antara perbuatan Religius dan perbuatan Magis, karena yang Religius dengan serta merta berobah ke sifat Magis, Implikasinya adalah Doa dengan serta merta berobah menjadi Mantra.
(Fischer, 1980)
- Mantra dapat dipakai oleh siapa saja, namun dalam hal-hal khusus atau luar biasa, pada saat seseorang merasa tidak mampu melakukannya, urusan penggunaan Mantra diserahkan kepada pemilik Mantra yang profesional (Pandita , Dukun).
- Mantra yang ditujukan kepada Tuhan/ Roh/ Mahluk Halus :
— Pemakai bersifat memohon
— Pemakai bersifat dikuasai
— Hasil yang diperoleh dari meminta ditentukan oleh “perkenan” pihak yang diminta
— Hasil yang diperoleh sering tidak disadari bahkan bisa berakibat Tranche
— Hasil yang diperoleh dalam batas-batas tertentu tidak menyatu dengan pemakai mantra
- Mantra yang ditujukan kepada Magi :
— Pemakai bersifat menyuruh
— Pemakai bersifat menguasai
— Hasil yang didapat ditentukan oleh kemampuan si pemakai
— Hasil yang diperoleh relatif disadari dan membentuk pribadi si pemakainya
— Hasil yang diperoleh akan menyatu kepada si pemakai
- Tenaga Magis kata-kata dalam mantra masih dipercaya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya para penjual makanan akan menyimpan daun cemara dengan harapan daun cemara itu memiliki kekuatan Magis agar para pembeli Mara (berdatangan). Orang Desa menyimpan padinya di lumbung dengan dialasi daun keluwih diharapkan menimbulkan tenaga magis agar padinya itu “luwih” ( lebih ) sehingga bisa bertahan sampai panen mendatang.

Adanya pembagian antara mantra putih (white magic) dan mantra hitam
(black magic) sebenarnya sulit untuk diukur dalam pengertian tidak ada pembeda secara nyata di antara keduanya, karena sering terjadi penyimpangan tujuan dari mantra putih ke mantra hitam tergantung kepada siapa dan bagaimana akibat yang ditimbulkan oleh magic tersebut. Dapat dicermati bahwa mantra putih di antaranya bertujuan untuk menguasai jiwa orang lain, agar diri dalam keunggulan, agar disayang, agar maksud berhasil dengan baik, agar perkasa dan awet muda, berani, agar selamat, untuk menjaga harta benda, mengusir hantu atau roh halus, menaklukan binatang, menolak santet, untuk menyembuhkan orang sakit. Adapun kategori mantra hitam diantaranya bertujuan untuk mencelakai orang agar sakit atau mati, membalas perbuatan jahil orang lain, dan memperdayakan orang lain karena sakit hati.

Keberadaan mantra putih maupun mantra hitam itu sendiri berpangkal pada kepercayaan masyarakat pendukung di dalamnya yang memunculkan fenomena yang semakin kompleks di jaman sekarang. Sejumlah penilaian, sikap, dan perlakuan masyarakat Sunda terhadap mantra semakin berkembang. Ada sebagian masyarakat yang begitu mengikatkan secara penuh maupun sebagian dirinya terhadap mantra dalam kepentingan hidupnya. Sebagian masyarakat lainnya secara langsung atau tidak langsung menolak kehadiran mantra dengan pertimbangan bahwa menerima mantra berarti melakukan perbuatan syirik. Pada bagian masyarakat yang disebutkan pertama dapat digolongkan ke dalam masyarakat penghayat atau pendukung mantra, sedangkan bagian masyarakat yang lainnya digolongkan ke dalam masyarakat bukan penghayat mantra.
bagi masyarakat penghayat mantra dalam setiap kegiatan atau keseharian mereka kerap kali diwarnai dengan pembacaan mantra demi keberhasilan dalam mencapai maksud. Misalnya, para petani ingin sawahnya subur, terhindar dari gangguan hama, ingin panen hasilnya melimpah; para pedagang ingin dagangannya laris. Mantra diterima oleh masyarakat penghayatnya sebagai kebutuhan penunjang setelah kehidupan agamanya dijalani secara sungguh-sungguh.Kegiatan yang tidak terlepas kepada keadaan alam dan mata pencaharian, menghasilkan tiga kelompok besar sehubungan dengan penggunaan mantra, yaitu mantra yang digunakan untuk perlindungan, kekuatan, dan pengobatan.
Jangjawokan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia Sunda. Memiliki akar kesejarahan yang mandiri. Sejalan dengan perkembangan dan sejarah pemahaman tentang keyakinan dan sejarah diri, bahkan pernah dirasakan manfaatnya. Jangjawokan bukan sekedar puisi yang dapat dinikmati kata-katanya, namun sebagai sesuatu yang diyakini memiliki kekuatan. Biarlah jangjawokan ‘diampihan’ sebagai puisi, agar tidak hilang dan dapat terkabarkan dikemudian hari.
Ciri-ciri Jangjawokan.
Jangjawokan menurut Wahyu Wibisana memiliki ciri-ciri, yakni :
1. menyebutkan nama kuasa imajiner, seperti : Pohaci Sanghiyang Asri, Batara, Batari dll.
2.dalam kalimat atau frase yang menyatakan si pengucap janjawokan berada pada posisi yang lebih kuat, otomatis berhadapan dengan pihak yang lemah.
3.berhubungan dengan konsvensi puisi, merupakan kelanjutan dari gaya Sastra Sunda Buhun dan cerita Pantun, yakni adanya desakan atau perintah, disamping himbauan, tegasnya bersifat imperative dan persuasif.
4.masih berhubungan dengan konvensi puisi, adanya rima-rima dalam jangjawokan. Rima-rima dimaksud memiliki fungsi estetis ; membangun irama ; fungsi magis ; fungsi membuat ingatan orang yang mengucapkan.
5.adanya lintas kode bahasa pada ajimantra yang hidup di Priangan dan Baduy. Bahasa jangjawokan tersebut diserap seutuhnya atau disesuaikan dengan lidah pengucapnya.
6.terkesan sebagai sastra arkais yang pernah muncul kemudian setelah sastra sunda.
Ciri-ciri diatas tentunya dilihat dari katagori Jangjawokan sebagai bagian dari puisi arkais sunda. Jadi wajar jika ada tekanan tujuan dari materi jangjawokan ; gaya sastra dan gaya bahasa ; rima-rima ; dan kelahirannya paska sastra sunda.
Penyebutan Kuasa Imajiner
Pengertian imajiner berpusat pada pemikiran yang berhubungan dengan makhluk gaib yang dianggap mempunyai kekuasaan dan kewenangan dan berada di tempat tertentu. Pada tataran keyakinan dan kepercayaan bahwa dengan cara tertentu, kekuasaan dan kewenangan makhluk gaib itu dapat dimanfaatkan manusia untuk tujuan-tujuan yang dikehendakinya, sebagaimana dalam Jangjawokan.
Nama-nama kuasa imajiner yang dimaksudkan tentunya sangat terkait dengan istilah-istilah yang digunakan urang Sunda Buhun. Seperti Pohaci Sanghyang Asri ; Batara dan Batari ; Sri Tunggal Sampurna ; Malaikat Incer Putih ; Raden Angga Keling ; Ratu Teluh ti Galunggung ; Sang Ratu Babut Buana. Penyebutan kuasa imajiner tersebut,
contoh AJimantra Atau jang jawokan :
Rarakan Nyi Pohaci

Hihid kekeper iman
Nyiru tamprak ning iman
Dulang ketuk ning iman
Parako bengker ning iman
Hawu dungkuk ning iman
Suluh solosod ning iman
Seeng kukus ning iman.Secara simbolik, benda-benda yang disebutkan merupakan perwakilan dari hakekat manusia yang senantiasa harus menjalani hidup dengan dibekali iman yang kuat. Fungsi lain yang menyiratkan adanya permohonan kepada Sang Pencipta, tampak pada sejumlah mantra kekuatan, begitu erat dengan kebutuhan hidup masyarakat yang dalam satu segi membutuhkan kekuatan lahir maupun batin untuk melaksanakan maksud tertentu. Semua mantra tersebut sepenuhnya disandarkan kepada Allah. Mereka tinggal menunggu keputusan dari Yang Maha Menentukan atas usaha yang dijalankan manusia. Betapa manusia merasa kecil dan tak berdaya sehingga memohon dilindungi, ditopang, diberi kemurahan pada setiap langkah, mohon ditetapkan iman dan Islam. Begitu juga dengan mantra kekuatan lainnya, dengan berbekal keyakinan dan bersandar sepenuhnya kepada Allah, mantra diucapkan untuk tujuan keunggulan, agar disayangi, agar segala perbuatan menghasilkan sesuatu yang diharapkan, agar perkasa, awet muda, untuk menaklukan siluman, dan lain-lain.
( sumber : ki sawung ).
Dewi pohaci
Pohaci Sanghiyang Asri, sebagian menganggap sebagai mahluk gaib dan sebagian lagi bukan .. berikut merupakan pengertiannya yang di ambil dari sastra sunda.
DEWI SRI = DEWI SARI = BWA ACI = POHACI
TIDAK PERNAH ADA tulisan “POHACI” secara nyata, sebutan “pohaci” yang kita kenal saat ini diakibatkan oleh “bahasa lidah” hingga terjadi “sa-denge-denge-na”. Artinya, telah terjadi ‘salah tangkap’ pada sebutan “POHACI”. Celakanya hal ini berlanjut terus menerus secara turun-temurun hingga pada gilirannya POHACI atau sering disebut sebagai DEWI KESUBURAN atau DEWI PADI atau DEWI SRI dianggap sebagai mitos.
POHACI yang AWAL atau yang aslinya sama sekali BUKAN MITOS melainkan kejadian LOGIS dan RASIONAL sebab POHACI itu sama sekali bukan NAMA SESEORANG atau W3ANITA atau nyai atau IBU-IBU atau apapun yang berbau ‘penamaan’. Namun entah bagaimana mulanya itu semua bergeser menjadi DONGENG, memang dongeng itu tidak sepenuhnya “menyesatkan” tetapi jadi merepotkan bagi generasi kita….. yang sudah kehilangan JATI DIRI.Dalam hal sebutan POHACI terpaksa kita HARUS melihat kembali pada konsep besar ajaran SURAYANA yaitu cikal bakal AJARAN SUNDA (Sundayana)… juga cikal bakal ajaran HINDU saat… yaitu :

ANG (Merah) >>> BUR (Mahacahaya / Matahari) >>> Ci Beureum
UNG (Putih) >>> BWA (Bumi / Jarak Radial Kehidupan dari Matahari) >>> Ci Bodas
MANG (Hitam) >>> SWA (Diri atau Manusia) >>> Ci Hideung

Maka, dalam Su-Wa-Ra :
“ANG – UNG – MANG” kita mendapatkan susunan kata yang merujuk kepada bunyi kata “MAUNG” dan “AHUNG”…. su-wa-ra itu pada hakikatnya sama saja artinya dengan BUR-BWA-SWA dan sama juga dengan menyebutkan Matahari, Bumi, Diri Sendiri (Manusia)…. lebih dalamnya lagi sama dengan menyebutkan KEMAHATUNGGALAN SANG HYANG yaitu… :

1. YANG HIDUP (Matahari sebagai simbol Sang Hyang Tunggal)
2. YANG MENGHIDUPKAN (Bumi)
3. YANG TERHIDUPKAN (Manusia dan mahluk lainnya)
Ini pekerjaan KARUHUN SUNDA yang MAHA CERDAS dalam memainkan sistem simbol atau silib-siloka . Ketiga huruf awal dari suwara “Ang – Ung – Mang” menghasilkan bunyi A-U-M atau kita seringmendengarnya sebagai “OM” …seperti masyarakat BALI dalam menyebutkan “OM… SWASTIASTU”

Melalui susunan BUR – BWA – SWA, kita pertajam kepada persoalan suwara BWA (Bumi) kaitannya dengan POHACI yang sesungguhnya berasal dari kata BWA-ACI atau kita juga sering menyebutnya sebagai ACI NING BUMI…!!!
1. BWA >>> terdengar menjadi “BWAH” >>> terdengar menjadi PWAH >>> terdengar menjadi POH.
2. ACI adalah SARI PATI atau unsur inti, SARI kelak berobah menjadi SRI. Maka; ACI = SARI = SRI.
Jadi, BWA-ACI atau POH-ACI itu artinya adalah SARIPATI BUMI… penyebab adanya segala yang hidup di BUMI… dengan demikian wajar apa bila disebut sebagai KESUBURAN TANAH BUMI.
Jika kita lihat dari sudut pandang ini maka jelas bahwa leluhur SUNDA (Nusantara) pada mulanya sama sekali tidak membangun MITOS melainkan AJARAN… generasi berikutnyalah yang mengemas menjadi mitos… mungkin dibutuhkan untuk mereka yang masih rendah kasta otaknya..

papat kalima pancer

Ilmu sedulur papat ( sedulur tua )
Sebelum kita mempelajari tentang ILMU SEDULUR TUWO, terlebih dahulu kita harus paham akan arti dan makna saudara kembar kita, yang disebut KAKANG KAWAH ADI ARI2, dimana mereka adalah bagian dari hidup kita yg selalu mendampingi dan menjaga jasad kita, mereka berada tdk jauh dr kita meskipun tak bs diliat oleh mata, namun menurut para ahli kebatinan saudara kita sangatlah berperan penting dalam kehidupan terutama untuk menunjang roses dlm pembentukan JIWA yg manunggal, karena merekalah yg menuntunkan sukma dan ruh kita kealam suwung atau alam kelanggengan.
oleh sebab itu maka perlulah  kita sebelum mempelajari ilmu kebatinan terlebih dahulu untuk mempelajari ilmu saudara kita atau dengan istilahnya ” NGOCO TANPO PENGILON” yaitu bercermin tanpa sebuah kaca, saudara kita ini terdiri dari;

1. KAKANG KAWAH yang disebut KAWAHIYAH, berada di TIMUR tempatnya, perwujudanya berupa AIR KETUBAN yang keluar terlebih dahulu dari kandungan, berwarna PUTIH.
2. ADI ARI-ARI yang juga disebut HARIYAH, berada di BARAT tempatnya, berupa ARI-ARI yang keluar setelah kita lahir, berwarna KUNING.
3. TALI PUSAR yang telah diiris di waktu kita lahir,setelah 5-10 hari putus sendiri, disebut SURIYAH. tempatnya berada di UTARA, berwarna HITAM.
4. DARAH yang keluar dari kandungan IBU, disebut TIBBIYAH , tempatnya ada di SELATAN. berwarna MERAH.
Itulah yang disebut saudara empat yang keluar bersama dari kandungan atau disebut MARGOINO [jalan rahasia], dan yang disebut LIMA PANCER yaitu kita sendiri, jadi dikatakan sedulur papat limo pancer yang lahir di hari sama yg keluar dari kandungan, juga disebut KEBLAT PAPAT LIMO DITENGAH, dibahasa arab dinamai MALAIKAT JIBRIL, IJROIL,ISROIL, dan MIKAIL.
namun ada juga saudara kita yang tidak keluar dari jalan SAMAR [margoino], yaitu disebut MAR dan MARTI.
MAR; yaitu pada saat IBU akan melahirkan ada perasaan yang timbul yaitu perasaan was-was, kuwatir, cemas,dan disaat itulah dikatakan sebagai PERANG SABIL bagi si IBU, perjuangan yang mempertaruhkan jiwa dan raganya dan akhirnya timbulah sebuah kesaksian alam yg mencatat akan terjadinya prose kelahiran.
MARTI , yaitu perasaan si IBU yang telah tentram, damai dan penuh rasa syukur dan bahagia setelah usai menunaikan perang sabil, jabang bayi lahir dengan selamat tanpa ada gangguan. kedua saudara ini juga dinamakan sauadara ‘ KANG ADOH TANPO WANGENAN CEDAK TANPO SENGGOLAN”. menurut para ahli kebatinan MAR-MARTI tersebut berwarna PUTIH dan KUNING, yang biasa menjaga sibayi siang maupun malam, selain saudara empat yang keluar dari MARGOINO tersebut tadi, MAR-MARTI bisa dimintai tolong tetapi harus melewati LAKU terlebih dahulu, karna “NGELMU IKU KELAKONE KANTI LAKU” segala ilmu terlaksana karena ada nya LAKU, maka bila kita selalu melaksanakanya pasti akan bertemu, banyak cara untuk bisa bertemu dengan saudara kita diantaranya tiap malam menjalani semedi atau meleng cipto dengan disertai tirakatan puasa. yang jelas dalam menjalani proses ritual harue, BERANI , SABAR, IKLAS DAN HATI YANG TENTRAM  JAUH DARI RASA DRENGKI, IRI DAN  MENGUMBAR EMOSI.
untuk pemula cukup menjalani puasa pada PADA HARI KELAHIRANYA dan mandi tengah mlm untuk membersihkan kekotoran jasmanai maupun rohani, setelah itu menjalani sholat hajat dan meditasi sejenak untuk memohon ampuna kpd ALLOH SWT dan dibersihkan dari jiwa2 yg jahat…kadang para ahli kebatianan mengadakan selametan kecil2an dengan prasarana BUBUR yg diberi warna pada lambang tiap- saudara kita yaitu BUBUR PUTIH, MERAH, KUNING, HITAM, dan HIJAU. dari slametan dan ritual ditengah malam diharapkan ALLOH memberikan berkah lewat saudara ghaib kita untuk slalu melindungi dan menjaga dr sgala musibah dan cobaan.

cara melihat hantu


Melihat makhluk halus, makhluk ghaib, dengan mata telanjang adalah merupakan hal yang biasa bagi para pelaku olah samadhi. Dan tentunya tidak sedikit para pelaku olah samadhi yang dapat melakukan hal ini, oleh karenanya, sebelumnya saya mohon maaf kepada mereka-mereka yang sudah bisa melakukannya, di sini bukannya saya bermaksud untuk menggurui siapapun, namun hanya sekedar membagi sedikit pengetahuan yang pernah saya peroleh dari 2 (dua) sosok pribadi yang saya kagumi, bagi siapapun yang membutuhkannya.
Keingintahuan saya akan hal ini dulu bermula dari rasa penasaran saya, karena setiap saya mengunjungi tempat-tempat tertentu yang di katakan oleh teman-teman saya sebagai tempat yang angker, namun saya justru tidak pernah bertemu ataupun melihat mereka secara langsung dengan mata telanjang.
Rasa penasaran itupun akhirnya terpuaskan ketika suatu saat, KRMH Toeloes H Koesoemaboedaja/Soerjabrata mengajarkan kepada saya tentang cara agar dapat melakukan hal tersebut. Tidak lama berselang, masih sekitar tahun 1990 an, bapak R Soenarto, pimpinan serta pemilik  Padepokan Pramana Sedjati yang berdomisili di Pati, Jawa Tengah, yang waktu itu padepokannya beranggotakan sekitar 40 ribuan orang, juga mengajarkan kepada saya tentang hal yang sama meski dengan cara yang sedikit berbeda.
Sedikit bercerita tentang Bapak R Soenarto, beliau ini di kehidupan sebelumnya adalah seorang wiku. Waktu itu, jika kita datang sowan kepada beliau, jika kita awas, di sekeliling beliau selalu tampak berjejer-jejer para wiku yang tengah duduk di ruang tamu beliau walau jika di lihat dengan mata orang biasa tampaknya kursi-kursi tersebut kosong.
Berikut ini adalah cara agar dapat melihat makhluk halus/makhluk gaib tersebut :

MENURUT BAPAK KRMH TOELOES KOESOEMABOEDAJA/SOERJABRATA
Posisi duduk seperti orang yang tengah bersamadhi, mata melihat pucuking grana, namun mata dalam keadaan tetap terbuka. Persis juga seperti orang yang tengah bersamadhi, sambil mata melihat pucuking grana juga merasakan keluar masuknya nafas dari hidung ke dalam tubuh kita. Lakukan seperti itu terus minimal 15 menit dalam setiap latihan.
Biarkan dan jangan rasakan jika mata meneteskan air mata, namun jaga agar mata tetap dalam keadaan terbuka. Lakukan demikian terus secara rutin setiap harinya, dan usahakan terus meningkat. Jika awalnya hanya kuat selama 15 menit, tingkatkan menjadi 30 menit, 45 menit, 1 jam dan seterusnya. Lama kelamaan, mata kita akan terbiasa dan tidak meneteskan air mata lagi.
Waktu yang tepat untuk berlatih seperti yang di sarankan oleh bapak KRMH Toeloes Koesoemaboedaja/Soerjabrata adalah antara pukul 21.00 sampai 24.00 atau antara pukul 03.00 sampai 05.00.
Biasanya, asalkan ajeg dan telaten, dalam jangka waktu kurang lebih satu bulan sudah akan tampak hasilnya. Dan nantinya tidak hanya penglihatan kita saja yang mampu melakukan hal tersebut, namun telinga kita pun akan lebih peka mendengar hal-hal yang ghaib.

MENURUT AJARAN BAPAK R SOENARTO
Hampir sama dengan yang di ajarkan oleh bapak KRMH Toeloes Koesoemaboedaja di atas, hanya sedikit berbedanya pada obyek yang di lihat.
Menurut ajaran bapak R Soenarto, kita harus membuat satu buah titik di suatu tempat, misalkan di tembok, dan kemudian kita duduk dalam posisi seperti posisi orang bersamadhi. Jarak antara pandangan mata dengan titik tersebut kurang lebih satu meter. Usahakan titik tersebut posisinya tegak lurus dengan posisi mata kita memandang, agar dalam menatap nantinya tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Untuk jamnya pun sama seperti yang di ajarkan bapak KRMH Toeloes, yaitu antara pukul 21.00 sampai 24.00 atau pukul 03.00 sampai pukul 05.00.
Pada saat kita menatap titik itupun, kita juga sambil merasakan keluar masuknya nafas dari hidung ke dalam tubuh dan sebaliknya. Biarkan jika mata mengeluarkan air mata, dan lakukan minimal 15 menit setiap kali latihan, dan terus di tingkatkan hingga 30 menit, 45 menit, satu jam dan seterusnya hingga suatu saat kita sudah tidak merasakan lagi ada air mata yang keluar, bahkan sudah tidak merasakan lagi bahwa kita tengah berada di suatu tempat sedang melakukan latihan tersebut. Saat itu kita seperti berada di suatu tempat yang sunyi, sepi … suwung
Lakukan latihan ini secara ajeg dan telaten, jangan bosenan, maka kita akan memperoleh hasil sesuai seperti yang kita harapkan.

Ada banyak manfaat bagi kita, para pelaku olah samadhi, jika kita bisa melakukan hal-hal seperti ini, salah satunya adalah kita bisa tahu pasti akan ada atau tidaknya makhluk halus tersebut di suatu tempat tertentu. Jadi tidak hanya mengatakan bahwa hal ini mitos, hal itu mitos dan lain sebagainya tanpa membuktikannya terlebih dahulu. Mengatakan sesuatu itu mitos tanpa membuktikannya terlebih dahulu, tidak ada bedanya dengan fitnah. Dan seperti yang kita ketahui bersama,

mau liat setan....,,,,,

Ini diceritakan oleh
seorang asal sumatra
yang mengaku tau tentang cara melihat setan cuman dalam satu-malam. Dia megaku telah berkali-kali menpraktekkan.
Walaupun ini belum saya buktikan,
tetapi dia terlihat bersungguh-sungguh menyuruh
saya untuk mempraktekkannya
supaya apa yang dikatakannya bukan omong kosong.
Dan juga dia berkata
bahwa justru akan jad
i lebih pemberani setelah melihat setan,
karena orang yang tidak pernah melihat akan merasa dihantui,
padahal tidak ada hantu.
Namun orang yang sering melihat justru
lebih berani lewat kuburan yang gelap.
Karena dia sudah pernah melihat apa saja yang mungkin dia temui.
Caranya sederhana dan mudah.
Tidak perlu persyaratan ayam hitam, kain kafan atau segala macam.
Namun saya tidak menyarankan anda untuk mencoba.
Cuma saya berbagi ilmu kepada temen-temen.
Kalau ingin mencoba dan
membuktikan yaaa silahkan.
Tentunya diluar tanggung jawab saya.
Karena saya hanya berbagi cerita disini.
Misalnya adapun yang bener- bener
membuktikan tolong
posting ya komentarnya d sini.
Ada 2 hal yang diberitau waktu itu.

Pertama
cara melihat hantu semalam (sehari kecuali pada saat siang),
Kedua
melihat tuyul dan cara mengetahui siapa yang punya.
Yang Pertama mudah,
Teteskan air akibat embun
yang terdapat pada jemuran pada pagi hari
7 tetes kanan dan 7 tetes kiri,
dan buktikan pada malam hari.
Ada saran tambahan,
yaitu
melihat setan lebih cepat ketemu ketika ada sebuah moment kejadian ketika ada yang
mati tertabrak atau bunuh diri.
Nah malamnya coba searching.

Yang Kedua
melihat tuyul dengan batok kelapa bekas parutan santan.
Pilih sisi yang ada lobangnya.
Dan cari batok yang sudah berlobang,
dalam artian bukan hasil dilobangi sendiri
namun hasil dilobangi oleh rayap
ataupun binatang lain.
nah intip lewat lubang itu dengan
posisi mata di sisi cembung batok
tersebut seraya mencari keberadaan tuyul.
Kalau sudah ketemu
maka kita bisa juga mencari siapa pemilih tuyul tersebut.
Yaitu dengan menyiapkan terlebih dahilu lidi tunggal (Atau lidi pohon aren, cukup satu batang).
Ketika kita mencari keberadaan tuyul,
lidi itu
dipengang dan disembunyikan
di balik punggung supaya si tuyul tidak kabur.
Setelah ketemu, terlihat dan cukup dekat,
pukulkan lidi itu ke si tuyul. maka si tuyul akan menangis.
Ketika tuyul menangis
maka otomatis si pemilih juga menangis tanpa sebab.
Maka dialah orang yang punya.
Cukup mudah dan sederhana khan??
Namun ini diluar tanggung jawab saya ya..
karena saya hanya berbagi cerita.
Tentang kebenarannya
tentu ada pembuktian dari yang ingin mempraktekkan.
Kalau saya
masih belum siap untuk mempraktekkan.

nomor buntut

BUKU MIMPI  :

 

01 = 05 – 95 – 12 – 45

Setan – Bandeng – Obor – Jambu Mente – Tangan – Betara Kala 

 

02 = 16 – 53 – 09 – 35

Sarjana – Bekicot – Loncat Tinggi – Wortel – Sandal – Betara Brahma

 

03 = 32 – 52 – 85 – 25

Orang Mati – Angsa - Loncat Galah – Sawi – Kaki – Subali

 

04 = 12 – 65 – 05 – 15

Kwan Im – Merak – Lompat Jauh – Kangkung – Balon – Dewi Ratih

 

05 = 01 – 89 – 10 – 39

Kepala Rampok – Singa – Loncat Indah – Kayu Manis – Kereta Api - Garu Langit

 

06 = 20 – 91 – 51 – 41

Dewi Bulan – Kelinci – Renang – Kapas – Boneka – Dewi Sri

 

07 = 24 – 58 – 57 – 08

Pelayan – Babi – Perahu Layar – Bawang – Pancing – Sulastri

 

08 = 17 – 57 – 04 – 07

Maling Kecil – Macan – Motor Boat – Kecubung – Pasar – Talamaria

 

09 = 33 – 87 – 88 – 37

Jendral – Kerbau – Mendayung – Kates (Pepaya) – Jala – Bima

 

10 = 18 – 82 – 03 – 32

Kelenteng – Kelabang – Menyelam – Kelapa – Bir – Sang Pamuji

 

11 = 15 – 77 – 02 – 27

Menteri Serakah – Anjing – Lari Cepat – Sapu – Kipas – Sengkuni

 

12 = 04 – 69 – 17 – 19

Penasehat Perang – Kuda – Lari Gawang – Lemon – Bola Lampu – Wibisana

 

13 = 14 – 79 – 07 – 29

Penjaga Pintu – Gajah – Lari Estafet – Kipas Angin – Keris – Prabukesa

 

14 = 13 – 96 – 08 – 46

Potong Babi – Onta – Tolak Peluru – Jembatan – Spet (Suntikan) – Jaya Langsuan

 

15 = 11 – 54 – 00 – 04

Hakim – Tikus – Lempar Martil – Kantor Pos – Sekrup – Kresna

 

16 = 02 – 74 – 15 – 24

Orang Sakit Gudig – Tawon – Lempar Cakram – Surat – Nanas – Jembawan 

 

17 = 08 – 88 – 13 – 38

Pemadat – Bangau – Lempar Lembing – Durian – Telepon – Buto Terong

 

18 = 10 – 78 – 01 – 28

Kas Uang – Kucing – Polo Air – Lombok – Kantor Polisi – Bisma

 

19 = 27 – 62 – 54 – 12

Pelacur Kelas Tinggi – Kupu Kupu – Sepakbola – Srikaya – Ban Sepeda – Banowati

 

20 = 06 – 72 – 19 – 22

Istri Sejati – Lalat – Volleyball – Palu – Ban Mobil – Setiawati

 

21 = 22 – 93 – 55 – 43

Pelacur Umum – Walet – Bulutangkis – Permen – Kapak – Lesmanawati 

 

22 = 21 – 70 – 50 – 20

Peti Mati – Capung – Tenis – Terong – Harmonika – Arjuna dan Sembadra

 

23 = 30 – 84 – 81 – 34

Setan Gantung – Kera – Bola Basket – Pisang – Piano – Wilkampana

 

24 = 07 – 66 – 14 – 16

Sumber Air – Katak – Tenis Meja – Sikat Gigi – Padi – Dewa Ruci

 

25 = 35 - 85 – 82 – 03

Menantu Raja – Rajawali – Baseball – Jagung – Tapal Gigi – Kangsa Dewa

 

26 = 31 – 90 – 80 – 40

Raja – Naga – Hockey – Ganggang – Mesin Jahit – Samiaji

 

27 = 19 – 61 – 06 – 11

Wanita Cantik – Kura Kura – Bola Sodok – Sabun Bubuk – Otak – Dewi Supraba

 

28 = 29 – 68 – 56 – 18

Pencari Kayu – Ayam – Menembak – Tomat – Jarum – Nakula

 

29 = 28 – 63 – 53 – 13

Pendeta Sakti – Belut – Panahan – Kursi – Koran – Sidiwacana

 

30 = 23 – 99 – 58 – 49

Nelayan – Ikan Mas – Angkat Besi – Belimbing – WC – Nagatatmala

 

31 = 26 – 94 – 59 – 44

Anggota Kelamin – Udang – Senam – Cacing Pita – Sangkar Burung – Yuyu Rumpung

 

32 = 03 – 60 – 18 – 10

Ahli Nujum – Ular – Yudo – Kamar Mandi – Tali – Abiyasa

 

33 = 09 – 86 – 16 – 36

Pengemis – Laba Laba – Gulat – Gigi – Sabun – Petruk

 

34 = 36 – 73 – 89 – 23

Orang Buta – Rusa – Silat – Merpati - Jamu – Paru Paru – Destarata

 

35 = 25 – 75 – 52 – 02

Wanita – Kambing – Tinju – Lambung – Jalan Jalan – Drupadi

 

36 = 34 – 83 – 87 – 33

Pendeta Wanita – Musang – Balap Sepeda – Manggis – Rumah Obat – Sayempraba

 

37 = 38 – 59 – 83 – 09

Orang Bongkok – Ikan Gabus – Balap Mobil – Anggur – B.H - Truk – Gareng

 

38 = 37 – 67 – 84 – 17

Putri Raja – Cendrawasih – Balap Sepeda Motor – Engsel – Drum – Untari

 

39 = 44 – 55 – 77 – 05

Kekasih – Kalajengking – Balap Kuda – Topi – Bemo – Narasuma

 

40 = 43 – 76 – 78 – 26

Penolong – Gelatik – Golf – Tang – Peci – Widura

 

41 = 49 – 56 – 76 – 06

Pahlawan – Kepiting – Lompat Kuda – Lilin – Sabuk – Warsaya

 

42 = 45 – 97 – 72 – 47

Jejaka Tua – Buaya – Gerak Jalan – Catur – Dokter – Lesmana Widakta

 

43 = 40 – 71 – 41- 21

Janda Muda – Ikan Suro – Anggar – Mawar – Grendel – Sumbadra 

 

44 = 39 – 81 – 86 – 31

Berandal – Badak – Ski Air – Seruling – Sisir – Citraksa 

 

45 = 42 – 51 – 75 – 01

Pengembara – Banteng – Terbang Layang – Kendi – Tas – Rama

 

46 = 48 – 64 – 73 – 14

Nenek Moyang – Orang Utan – Terjun Bebas – Sikat – Toko – Hyang Wenang

 

47 = 50 – 92 – 21 – 42

Banci – Zebra – Upacara Bendera – Tangga – Hotel – Stuna

 

48 = 46 - 00 – 79 – 50

Si Ceroboh – Landak – Main Catur – Garuk – Gedung Bioskop – Dasamuka

 

49 = 41 – 80 – 70 – 30

Drakula – Kelelawar – Mendaki Gunung – Cetok – Rok – Betari Durga

 

50 = 47 – 98 – 74 – 48

Orang Eskimo – Beruang – Pembawa Obor – Pacul – Guru – Bagong

 

51 = 55 – 45 – 22 – 95

Ahli Filsafat – Kerang – Patelele – Tebu – Celana – Narodo

 

52 = 66 – 03 – 99 – 85

Raja Laut - Ikan Paus – Main Tali – Matahari – Dompet – Antasena

 

53 = 82 – 02 – 35 – 52

Penjual Silat – Ikan Duri – Akrobat – Rambutan – Taxi – Abimanyu

 

54 = 62 – 15 – 95 – 65

Raja Kera – Ikan Lele – Sepatu Roda – Kalung – Dokar – Kera Hanoman

 

55 = 51 – 39 – 20 – 89

Pertapa – Kangguru – Kasti – Gelang – Kemaron – Rd Seta

 

56 = 70 – 41 - 71 – 91

Budak – Ikan Duyung – Ringen – Kenanga – Cikar – Limbuk

 

57 = 74 – 08 – 47 – 58

Anak Sakti – Ulat Sutera – Layang Layang – Sepatu – Ranjang – Gatotkaca

 

58 = 67 – 07 – 94 – 57

Penari – Cumi Cumi – Main Kelereng- Rumah – Sekolahan – Selir

 

59 = 83 – 37 – 38 – 87

Putra Raja – Kakak Tua – Dakon – Kedondong – Kaos – Rd Lesmana

 

60 = 68 – 32 – 93 – 82

Kepala Polisi – Cecak – Karambol – Delima – Handuk – Sentiyaki

 

61 = 65 – 27 – 92 – 77

Pedagang – Kecoak – Gendongan – Kacamata – Buku – Baladewa

 

62 = 54 – 19 – 27 – 69

Pagoda – Walang Kadung – Petan – Termos – Selendang Pelangi – Candi Sapta Arga

 

63 = 64 – 29 - 97 – 79

Pendekar Wanita – Kumbang – Treksando – Bantal – Jendela – Larasati

 

64 = 63 – 46 – 98 – 96

Dewa Uang – Kuda Laut – Bandulan – Apel – Guling – Betara Indra

 

65 = 61 – 04 – 90 – 54

Raja Setan – Ikan Hiu – Kayang – Klompen – Petromak – Kala Srenggi

 

66 = 52 – 24 – 25 – 74

Dewa Bumi – Jerapah – Sawatan – Sukun – Gelas – Anta Boga

 

67 = 58 – 38 – 23 – 88

Penjual Daging – Burung Onta – Engrang – Sendok – Korek Api – Abilawa

 

68 = 60 – 28 – 91 – 78

Pembuat Pedang – Burung Hantu – Panjat Pinang – Pisau – Garpu – Cepot

 

69 = 77 – 12 – 44 – 62

Pencari Jejak – Mimi – Engkleh – Gunting – Gunung – Antareja

 

70 = 56 – 22 – 29 – 72

Panglima – Keledai – Tarik Tambang – Lampu Minyak – Rumah Makan – Adipati Karna

 

71 = 72 – 43 – 45 – 93

Pemburu – Macan Tutul – Lempar Karet – Sumur – Baju – Pandu

 

72 = 71 – 20 – 40 – 70

Dewa Langit – Ikan Terbang – Ik Ol – Kran Air – Arloji – Betara Guru

 

73 = 80 – 34 – 31 – 84

Tuan Tanah – Semut – Tulupan – Anting Anting – Bintang – Dursasana

 

74 = 57 – 16 – 24 – 66

Bajak Laut – Pinguin – Setipan – Gentong – Radio – Indrajit

 

75 = 85 – 35 – 32 – 53

Suami Istri – Bebek – Balapan Lari – Nangka – Lemari – Ratih dan Kamajaya

 

76 = 81 – 40 – 30 – 90

Jendral Wanita – Nyamuk – Teplekan – Mata – Timbangan – Srikandi

 

77 = 69 – 11 – 96 – 61

Walikota – Penyu – Bekel – Cincin – Payung – Togog

 

78 = 79 – 18 – 46 – 68

Orang Kaya – Ikan Gergaji – Balap Becak – Semangka – Wajan – Lesmana Mandrakumara

 

79 = 78 – 13 – 43 – 63

Jendral Serakah – Orong Orong – Okol – Jeruk Bali – Kompor – Suyudana

 

80 = 73 – 49 – 48 – 99

Kepala Desa – Bajing – Apollo – Potlot – Ceret – Semar

 

81 = 76 – 44 – 49 – 94

Penipu – Kancil – Damdaman – Hidung – Cangkir – Aswatama

 

82 = 53 – 10 – 28 – 60

Gembala – Kuda Nil – As – Telinga – Berlian – Udawa

 

83 = 59 – 36 – 26 – 86

Ibu Suri – Ikan Layur – Dadu – Kumis – Pipa – Dewi Kunti

 

84 = 86 – 23 – 39 – 73

Budha – Kalkun – Salto – Mulut – Kacang Tanah – Bagaspati

 


85 = 75 – 25 – 42 – 52
Wanita Sihir – Jangkrik – Latihan Hansip – Teratai – Pintu – Sarpakenaka
 

86 = 84 – 33 – 37 – 83

Dewa maut – Ikan Sampan – Gerak Badan – Salak - Rokok – Yamadipati

 

87 = 88 – 09 – 33 – 59

Orang Gila – Betet – Kerja Bakti – Botol – Toilet – Buriswara

 

88 = 87 – 17 – 34 – 67

Dewi Mega – Domba – Balap Karung – Jeruk Manis – Piring – Wilutama

 

89 = 94 – 05 – 67 – 55

Pemabuk – Ikan Bendera – Setopan – Jeruk Keprok – Ember – Bomanarakasura

 

90 = 93 – 26 – 68 – 76

Tawanan – Trenggiling – Perempatan Jalan – Pil – Sawah – Shinta

 

91 = 99 – 06 – 66- 56

Siluman Air – Serigala – Ambulans – Bambu – Toples – Witaksini

 

92 = 95 – 47 – 62 – 97

Putri Kipas Besi – Ikan Tengiri – Garis Finish – Apokat – Sarung – Siti Sundari

 

93 = 90 – 21 – 61 – 71

Penjilat – Babi Hutan – Perahu Layar – Kaos Kaki – Lapangan – Durna

 

94 = 89 – 31 – 36 – 81

Kwan Kong – Ikan Kakap – Pemandian – Jambu – Pen – P.Salya

 

95 = 92 – 01 – 65 – 51

Petani – Perkutut – Jalan Raya – Kunci – Pisau Cukur – Irawan

 

96 = 98 – 14 – 63 – 64

Prajurit – Ikan Nus – Laut – Mangga – Minyak Angin – Citrayuda

 

97 = 00 – 42 – 11 – 92

Raksasa – Tokek – Kali Brantas – Sirsak – Lemari Es – Prahasta

 

98 = 96 – 50 – 69 – 00

Penjaga Malam – Tongkol – TV – Lengkeng – Kecelakaan – Trijati

 

99 = 91 – 30 – 60 – 80

Hidung Belang – Burung Jalak – Bayi – Kodak – Meja – Arjuna

 

00 = 97 – 48 – 64 – 98

Penyair – Tapir – Sempritan – Rembulan – Tanggalan - Kumbakarna

KitabSuci Tai Shang Lao Jun [Kitab Suci Thay Sang Lauw Cin]


(1/14)

Sang Dewa tertua pertama.
Disebut-sebut Thay Sang Lauw Cin namanya.
Berkali-kali turun ke dunia.
Menciptakan Tao yang jujur menjadi aliran utama.

Mula-mula beliau menjadi Ban Ku She si pembuka dunia.
Kemudian menjadi Hwang Tee raja ksatria.
Kemudian menjadi professor Lau Tze ahli filsafat.
Seterusnya makmur dan berkembanglah Tao dimana-mana.

Tao adalah Tao yang tertinggi.
Agung adalah yang teragung diagungi.
Penolong manusia dan penyelamat duniawi.
Semua aliran layak menjunjung tinggi.

Setiap manusia memakai Tao (aturan-aturan) sehari-hari.
Banyak terdapat ilmu pengetahuan yang tinggi ditengah-tengah yang berarti.
Dewa-Dewa dan Budha-Budha adalah satu inti.
Karena dapat Tao (jasa-jasa) manusia menghormati.

Para guru besar mementingkan keberadaban dan kebudian.
Budi pekerti dengan Tao erat bergabungan.
Asal Yin Yang timbul dari Wu Cik (out of which) luar bilangan.
Wu Cik adalah sama dengan Thay Cik (the absolute) tak terbataskan.

Thay Cik (the absolute) adalah permulaan langit bumi belaka.
Abstrak kongkrit saling jelma menjelma.
Tumbuh musnah hanya mengikuti kodrat alam dan spirit yang tak nyata (skilful contrivance).
Keseluruhan menjadi tak ada batasnya.
Tombak dan tameng adalah lawan.
Semua jenis benda dapat disatukan.
Diam mencapai titik terakhir timbul gerakan-gerakan.
Gerak diam adalah prinsip Yin Yang.

Teori ilmiah sering berselisih berlawanan.
Dapatlah dibahas dengan teori Yin Yang.
Kekuatan (power) Tao tak ada taranya.
Sehatkan badan berdasarkan cara keDewaan (Divine art).

Berkesempatan belajar cara latihan keDewaan (Divine art).
Anggota badan oleh Dewa-Dewa digerak-gerakkan.
Darah mengalir teratur dalam saluran-saluran.
Lama berlatih semua lancar tak ada yang tersumbatkan.

Tiap manusia dapat mempelajarinya.
Kata-kata murni (Cen Yen) daya tarik berguna.
Dewa-Dewa datang membantu anda.
Ide belas kasih harus tetap berada.

Para Dewa dan Budha mendapat Tao-nya (tingkatannya).
Thay Sang Lauw Cin yang meneliti / menilai jasa-jasa.
Kekuatan Dewa-Dewa tak ada batasnya.
Mohon kepada Dewa dapatlah makmur jaya.

Siu Tao (bertapa / mendekati Dewa) langkah pertama.
Belajarlah dulu cara pembukaannya (Tao Ying Suk).
Daya gaib menguatkan urat-urat didalam tubuh manusia.
Setelah badan sehat baru memuncak kepernapasannya (breathing exercise).

Kata-kata dan kelakuan-kelakuan mengikuti kebenaran.
Dunia sebetulnya kepunyaan sesama.
Hindarkanlah bertengkar serahkanlah segalanya kepada Yang Kuasa.
Dunia sudah lama damai dan makmur jaya.

Semua manusia harus belajar Tao (cara mencari dan mendekati Dewa).
Mentaati hukum dan peraturan-peraturan akan timbul dalam sanubari anda.
Hemat dan giat bekerja utamakan rumah tangga.
Berfoya-foya tidak aturan jasa tidak akan ada.

Linglung malas menggunakan pikiran.
Bagaimana dapat belas kasih oleh Dewa-Dewa.
Dewa-Dewa semuanya adalah agung mulia.
Semua bergabung dalam lingkaran Thay Cik (absolute) bermula.

Diluar langit-langit ke tiga puluh tiga.
Megah perkasa sebagai istana-istana mulia (Tao Sway Kung).
Maha Dewa Thay Sang Lauw Cin menempatinya.
Menunjukkan kekuatan Dewa-Dewa (power of divine) yang tiada tara.

Siu Tao (cari jalan mendekati Dewa), yang utama adalah cara pembukaannya (Tao Ying Suk).
Latihan-latihan dibagi jenis dalam dan luar.
Bersemedi datangkan ketentraman dan kecerdasan.
Seluruh badan dikelilingi kekuatan yang tak terbayang (constitution).

Spiritual dan material.
Dua-duanya sama dipentingkan.
Mengerti diri juga lainnya dimengertikan.
Hingga menginjak taraf yang tinggi puncak lapisan.
Siu Tao (menemukan jalan yang benar) harus mengerti apa yang baik dan dijalani.
Ketemu jalan berarti peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang berlaku sudah dimengerti.
Mengerti itulah pedoman semula Tao.
Belajar Tao barulah tidak sesat lagi.

Abstrak sebetulnya adalah kongkrit yang merupakan abstrak saja.
Kehidupan sehari-hari harus mengikuti yang lazim dan biasa.
Abstrak-abstrak menjelma-jelma akan menjadi kongkrit juga.
Tidak berbuat berarti tidak tidak berbuat artinya.

Tao menguasai kongkrit dan abstrak.
Kaum cerdas dipandang seperti kebodoh-bodohan.
Kekuatan (Power) Tao tidak terbataskan.
Tao yang jujur mengandung kebenaran-kebenaran.

Roh-roh jahat tak akan berani terhadap kejujuran.
Menghadap Tao yang tinggi roh-roh jahat jadi berantakan.
Tao yang jujur diumpamakan lautan-lautan.
Semua aliran mengalir ke laut akhir tujuan.

Sedikit sajalah persoalkan nama dan benda.
Yang penting adalah keuletan dan keyakinan.
Menyendiri akan banyak derita dan sengsara.
Hidup begitu terang tak normal juga.

Mengerti ajaran Tao keluarlah dari kebingungan.
Betul tetap betul jangan disalah-salahkan.
Belajar Tao tak ada simpang jalannya.
Kemantapan hatilah yang menjadi pegangan.
Derita sakit disertai sengsara.
Harus cari dokter dan mohon kepada Dewa-Dewa.
Kebodohan hingga menelan abu Yu Sua (Siang Hwe).
Tak luput jadi tawaan belaka.

Mohon kepada Maha Dewa untuk mengusir roh-roh jahat.
Derita sakit haruslah memakai obat.
Takdir itu ternyata memang ada.
Budi hati dapat sedikit merubah.

Menurut jasa-jasa anda dapat merubah rejeki.
Timbul karena hati wajah berseri-seri.
Asalnya bukan turun-temurun kedudukan atau pangkat tinggi.
Pikiran jujur dan baik budi selalu terpendam dalam hati.

Tak satupun benda yang tak mengandung Yin Yang (dualisme).
Sian Li (abstruse principles / arti mendalam) adalah Philosophy.
Maksud keDewaan dan manusianya menjadi satu.
KeDewaan (theology) merangkap ilmu pengetahuan (science).

Kera besar (Anthropoid Apes) kuno kebetulan ada yang pandai luar biasa.
Lama mencari jalan dapat petunjuk Dewa-Dewa.
Muncullah manusia pertama menjalani Tao sesama.
Berevolusi terus hingga jaman terakhir mengikuti langkah-langkah.

Pelihara badan tak ada rahasianya.
Penghidupan terus maju terus bergairah.
Siu Tao bahagia laksana Dewa-Dewa.
Kembalilah cepat-cepat yang tersesat dijalan-jalan bahaya.
Tao adalah sesuatu yang nyata (kongkrit).
Dikatakan abstrak sukar untuk menerimanya.
Tiap manusia menghendaki kaya raya.
Siu Tao akan lepas dari jurang sengsara.

Siu Tao tak mengerti apa sebenarnya Tao.
Seumur hidup pun akan nihil belaka.
Dimanakah Dewa-Dewa berada?
Antara jarak tiga meter diatas kepala.

Anda dapat memohon datangnya Dewa-Dewa.
Dapat mengupas kesulitan-kesulitan yang ada.
Rejeki-rejeki Maha Kuasa yang memberikannya.
Mengapa harus bersembunyi di dalam gua-gua.

Siu Tao tidak memelihara badannya.
Dewa-Dewa pun melihat jadi kecewa.
Didalam gua-gua tidak bersembunyi Dewa-Dewa.
Selalu berbudi akan tinggi jasa.

Siu Tao mencapai tingkat tinggi dapat kegaiban.
Sesuatu keanehan atau keunggulan akan luar biasa.
Mencari harta benda tempuhlah jalan kebenaran.
Belajar Tao utamakan kebaktian.

Tingkatkanlah kesehatan jasmani dan rohani.
Dua-duanya prihatin panjang usia terjadi.
Mohon (sembahyang) kepada Maha Dewa maju selangkah lagi.
Siu Tao patut ada kejodohan (affinity) mendekat lebih-lebih.

Dewa - Dewa dan Budha - Budha rupawan semua.
Haruslah diteliti keagungan dan kemuliaannya.
Menggambar melukis jadi jelek rupa tak sedap dipandang mata.
Berarti menodai tentu akan berdosa.

Anak cucu berbuat kebajikan dan berjasa.
Nenek moyang selalu bergembira.
Foya-foya membakar rumah-rumahan kertas (Ling Wuk) apa gunanya.
Karena bodoh dan tak ada pengertian belaka.

Kesabaran dan kelakuan baik merupakan kebajikan (amal bakti).
Telitilah segala secermat-cermatnya.
Tunduk kepada orang tua haruslah dimasa muda.
Bibit baik adalah sumber baik juga.

Belajar Tao dibagi dalam tahap ke tahap.
Carilah guru mempelajari cara pembukaannya (Tao Ying Suk).
Tak mendapatkan guru menempuh jalan kedua.
Cara semedi dipakai terpaksa.

Rohani, jasmani dan pikiran tiga bersatu.
Pendidik penggerak berpadu.
Sukma asli mendapatkan tenaga gaib gayu.
Roh jahat tak bisa menembus selubung baju.

Hidup itu adalah bersaingan.
Ketentuan-ketentuan dan kuasa (destiny) tiap hari membaru.
Tidaklah negatif bila Siu Tao (belajar ilmu Tao).
Negatif akan menyesatkan rakyat seluruh.
Siu Tao mempelajari kekuatan gaib (divine art).
Menolong manusia keluar dari kesesatan.
Menghina merusak mendatangkan malapetaka.
Sembarang bicara adalah setengah gila.

Kekuatan gaib (divine art) diumpamakan kekuatan listrik.
Mata biasa tak dapat memandang wujudnya.
Membuktikan cukup dengan cara pembukaannya (Tao Ying Suk).
Semua manusia mempunyai hasrat belajar ilmu kedewaan. (divine art Tao).

Dapat mengetahui kejadian-kejadian di dunia.
Dewa-Dewa tak perlu memperhatikan bentuk kongkrit dirinya.
Siu Tao belajar kekuatan Tao Fak (divine power).
Rejeki akan mengungguli sesama.

Di sorga ada peraturan-peraturan sorga.
Manusia ada takdirnya.
Ketemu cara mendekati Dewa-Dewa (Tao).
Nasib yang keruh dapat jernih juga.

Kaya raya seperti sekuntum bunga.
Angin salju tak mengerti apa-apa.
Bunga mekar ada waktu-waktunya.
Belajar Tao, mohon kepada Dewa-Dewa barulah akan selamat selamanya.

Kehidupan seperti biasa saja.
Giatlah jadi manusia yang berguna.
Rumah susun tinggi mula-mula dari dataran juga.
Siu Tao dapat menenangkan pikiran anda.
Kelenteng-kelenteng adalah pos-pos jalan Dewa-Dewa.
Harus singkat dan hikmat upacara-upacara.
Memohon berdasarkan kemantapan hati anda.
Sedikit barang sembahyangnya juga berfaedah.

Adu kaya memakai Hio dan lilin-lilin besar segajah.
Lebih baik berbuatlah amal kepada yang menderita.
Sembahyang menyajikan ikan dan daging diatas meja.
Tanda tidak mengerti apa kehendak para Dewa dan Budha.

Si penjaga kelenteng harus mengerti Tao (aturan-aturan / pengertian tentang Dewa-Dewa).
Jangan sembarang bicara menyesatkan tamu-tamunya.
Apalagi memakai nama Dewa-Dewa.
Berbicara tanpa pikir adalah ngawur belaka.

Ide budi beramal selalu dalam hati.
Para Dewa dan Budha tentu menyenangi.
Manusia mengejar kedudukan, umur panjang dan rejeki.
Maha Dewalah yang paling welas asih.

Siu Tao mengikuti peraturan-peraturan yang layak sehari-hari.
Rintangan akan berkurang untuk semua pekerjaan diri sendiri.
Dapat mengetahui tiga kehidupan lampau, sekarang dan kemudian hari.
Merubah nasibpun jalannya akan diberi.

Diatas landasan yang kongkrit Tao berdiri.
Ide kosong jauh dari arti inti sari.
Arti yang mendalam bukannya sukar dimengerti.
Salah menerima (salah tangkap) adalah kurang rendah hati.
Belajar Tao berguna untuk semua manusia.
Sukma-sukma asli akan naik ke sorga.
Dewa-Dewa yang menilai jasa dan dosa.
Jasanya yang tinggi ditingkatkan jadi Dewa juga.

Tak berarti lagi berbuat yang aneh-aneh (to release soul from suffering) untuk para almarhum dan almarhumah.
Jasa-jasa semuanya dilihat masa hidupnya.
Nenek moyang yang pernah Siu Tao ada yang jadi Dewa.
Anak cucu akan banyak rejekinya.

Anak cucu berbuat budi dan amal.
Jasa-jasa melebihi bertobat-tobat dan menyesal-nyesal.
Nenek moyang dapat meringankan kesalahan.
Jasanya bertambah akan dapat meningkat menjadi Dewa berawal.

Yang menentukan tingkat Dewa-Dewa adalah Yi Hwang Ta Tee (Thian Kung) Dewa Agung.
Dewa tetaplah Dewa, Agung tetaplah Agung.
Ada lagi Budha-Budha dan Busak-Busak.
Mendapat Tao (tingkatan) juga dapat duduk di istana sorga yang bergabung.

Menyebar luaskan ajaran-ajaran Tao.
Sekeluarga akan selamat dan banyak rejeki.
Soal panjang pendek usia yang dikehendaki.
Siu Tao lah dapat merubah menurut kondisi.

Usia panjang Dewa Usia (Sou Sing Kung) yang memberi.
Semua karena sehat rohani dan jasmani.
Menjalani Tao rejeki dan kedudukan menyertai.
Sukma asli akan hidup abadi (eternal life).

Sandang pangan dengan pondokan dan jalan.
Tak dapat dihindari dalam keduniawian.
Rajin dan hemat pokok penghidupan.
Berkembang biak anak cucu baik-baik seluruh turunan.

Akan subur sabar keluarga.
Jahat dan kejam sukar bekerja.
Menolong orang dahulukan menolong dirinya.
Menyebar Tao adalah taman bahagia.

Tao bukan memandang matahari dan rembulan.
Matahari dan rembulan hanya benda alam saja.
Dalam tubuh manusia bersembunyi sukma-sukma.
Bagaikan manusia menghuni rumah-rumah.

Badan diumpamakan rumah.
Sedikit demi sedikit tambal dan jagalah supaya tetap kuat.
Tiap hari latihan gerak badan Tao (divine art).
Mencapai usia lanjut bukan apa-apa.

Pembawaan dapat mendengar suara Dewa-Dewa.
Lingkaran kecil melingkar menjadi besar.
Pembawaan mata gaib penglihatan.
Ribuan kilometer tak ada halangan.

Semua pekerjaan diayomi Dewa-Dewa.
Penghidupan tak akan sengsara.
Hidup manusia ada jalan yang lapang juga.
Siu Tao dapat memperpanjang usia.
aga kesehatan bagian dalam diutamakan.
Kelebihan gizi dan lemak mudah menimbulkan penyakit jadi siksaan.
Hari ulang tahun masing-masing tak makan daging-dagingan.
Tahun ke tahun dilalui dengan gampang.

Makan minum secara sederhana.
Lebih baik daripada banyak daging dan lemaknya.
Perhatikan vitamin-vitamin dan mineral-mineral secukupnya.
Tahan uji tahan lama daya bekerja.

Perumahan harus dalam keadaan bersih.
Sinar matahari dan hawa sejuk harus mencukupi.
Tidur malam hanya beberapa meter persegi.
Kerja dan istirahat janganlah melampaui batas aturlah sendiri.

Hati-hatilah berbicara dan cerdaslah berpikir.
Tiap-tiap pekerjaan sudah dibagi mendetil.
Kesalahan sedikitpun akan luas akibatnya tak berakhir.
Bersainglah cepat-cepat jangan terlambat dan terkucil.

Sopan santun (gentle) tak bergara-gara.
Dengan sungguh-sungguh giat bekerja saja.
Hati mantap mendapatkan lindungan Dewa-Dewa.
Tak terletak pada banyaknya Hio atau lilin-lilinnya.

Siu Tao (semedi) menenangkan hati sanubari anda.
Gerak diam jangan terlalu kelewat batasnya.
Mengerti Tao (peraturan-peraturan) digemari sesama.
Cepat-cepat jangan ragu hingga lewat saatnya.

Ajaib sungguh cara latih badan Thay Sang Lauw Cin Maha Dewa.
Menyehatkan badan sungguh gaib hasil-hasilnya.
Luar biasa mengherankan dunia.
Badan sehat menambah sehat pikiran pula.

Keuletan dapat mengalahkan kekerasan.
Ulet dan keras harus diseimbangkan.
Keras barulah memakai kekerasan.
Menghadapi segala haruslah memakai akal pikiran.

Betul adalah tetap betul.
Salah adalah tetap salah.
Bandel dimusuhkan bandel pula.
Aturan dihadapi aturan saja.

Membanggakan diri sering datangkan rugi.
Merendahkan diri tak hilang apapun sejari.
Kalau pandai jangan menonjol-nonjolkan diri.
Yang pandai ilmu tinggi biasanya seperti terendah tak kuat berdiri.

Seperti roda-roda berputar semuanya dalam dunia ini.
Penuh-penuh, kosong-kosong, teratur sendiri-sendiri.
Yang tak beraturan lebih rendah daripada yang tinggi.
Yang ngawur akan layu lenyap tak tahan uji.

Kekerasan adalah tetap kekerasan (kekuasaan).
Peraturan adalah tetap peraturan.
Peraturan didampingi kekuasaan.
Cerdaslah yang paling ampuh menguasai peranan.
Harus duduk bersila waktu berlatihnya.
Belajar Tao mumpung masih muda belia.
Tiap hari latihan divine art Dewa-Dewa (Thay Shang Sen Kung).
Tak berpenyakit ringan badan anda.

Hidup selalu banyak rintangan.
Dapat berpikir adalah bawaan manusia.
Bebas duniawi berarti sudah habis nyawanya.
Mengerti Tao buah pikiran terbuka.

Banyak rintangan usaha-usaha.
Buanglah kecemasan dan nyanyikanlah lagu-lagu Tao saja.
Belajar hingga dapat berdialog dengan Dewa-Dewa.
Dewa-Dewa tentu lebih perhatian padanya.

Hidup dikarenakan bernyawa.
Latihan Tao (divine art) untuk lindungi anda.
Sehatkanlah badan dan sayangilah nyawa.
Manusia harus memperhatikan rohaniah dan jasmaniah.

Sehari tiga kali santapan hanya karena ingin kenyang saja.
Pesiar melihat-lihat tambah pengetahuan baru yang berguna.
Mode baju karena jaman dapat dirombak ubah.
Asal masuk diakal boleh saja diperbaharui.

Sebatang Hio lambang selamat jaya.
Menghadap Dewa sujudlah diatas kepala.
Menghadap lainnya didepan dahi dan didepan dada.
Dua tangan sungkem didepan atau satu saja terang cara-caranya.

Cara melihat mahluk gaib


Saya yakin diantara para pembaca ada yang pernah melihat yang namanya makhluk ghaib seperti hantu,jin dll ,dan mungkin ada juga beberapa dari kalian yang belum pernah melihatnya dan pengen tau gimana cara ngeliatnya . Kali ini saya akan menshare beberapa cara melihat makhluk ghaib(dalam hal ini setan dan jin)…berikut saya akan postingkan beberapa cara dari berbagai sumber terkait…

Cara 1 :
Ambil sekepal terasi asli (gak pake formalin) terus bakar terasi tersebut di tempat yang biasanya dibilang angker. Kalo ditempat tersebut bener2 ada penunggunya biasanya gak berapa lama akan nongol. Harap berhati-hati kalo dah nongol soalnya mereka (jin) nongol dalam keadaan marah. Gimana gak marah terasi kan bau bgt Geto Loch. Dalam melakukan tata cara ini diharapkan dalam keadaan tidak berbicara.

Cara 2:
siapkan kapur (kapur sirih) dan kunyit. kemudian kunyit dicuci bersih,diparut, dan diolah dengan kapur sirih sampai merata (kaya bikin adonan). Setelah selesai, oleskan adonan tadi dari ujung alis kiri sampai ujung alis kanan, dan merata sampai kelopak mata atas. Oleskan setiap malam Jumat Kliwon sebelum tidur, esok harinya bersihkan dengan air biasa. Perlu 40x Jumat Kliwon utk melihat dengan jelas si makhluk gaib.

Cara 3 :
Ambil hati monyet yang masih segar secukupnya terus bakar hati tersebut menjadi arang, tumbuk sampai menjadi halus. Setelah itu oleskan bubuk arang tersebut ke kedua kelopak mata anda. Biasanya setelah itu anda akan lgs melihat hal yang tidak terlihat oleh mata biasa.

Cara 4:
Bagi yang sudah benar-benar bertekad, coba gunakan cara ini. Carilah sebuah rumput namanya Rumput Sulanjana dan adas pulasari (adas bisa beli di toko jamu jawa atau tempat beli kembang untuk nyekar ), cara mengolah dan pakainya sama dengan cara pertama. klau cara ini 1x oles langsung jadi!!, Kalau berani silahkan coba praktekkan.

Cara 5 :
Bakar kemenyan arab + hio cina ditempat yang dianggap angker. Jangan berbicara dalam melakukannya.

Cara 6 :
Rentangkan kaki anda terus jongkok. Lihatlah kebelakang diantara kedua kaki anda yang sudah terentang tadi. Apabila terlihat penampakan jangan sekali-kali anda berbalik badan untuk melihatnya. Apablia anda melakukannya maka makhluk tersebut akan berada cuman 5 cm dari hadapan anda dan walhasil bisa membuat anda blingsatan (sawan). Apabila anda takut anda bisa berjalan dengan membelakangi makhluk tersebut sambil membaca doa., kalau tidak anda akan terus diikuti kemana pun anda pergi.

Cara 7 :
Anda tidak menggunakan sehelai benang pun dan berada sendiri di tempat yang anda anggap angker. Cara ini sangat tidak saya anjurkan, soalnya kalau kepergok satpam ntar dikira orang gila. Pake aja cara yang lain. Kan masih banyak tuh..

Cara 8 :
Bermain jelangkung lengkap dengan menyanyikan lagu ritualnya,dilakukan dengan tenang.

Cara 9 :
Gunakan payung. Buka payung anda dan anda berteduh dibawahnya. lakukan sendiri dan dimalam hari.

Cara 10 :
Buang kucing hitam kekebon/kehutan

Cara 11 :
Lakukan secara berdua. Anda dan teman anda bercerita masalah hantu di tempat yang anda anggap angker. Biasanya selama anda bercerita makhluk2 halus senang sekali mendengarkan cerita mengenai meraka. Biasanya mereka ada di belakang orang yang bercerita.

Cara 12 :
Bercermin dengan memegang sebatang lilin yang menyala di kegelapan.

Cara 13 :
Gunakan minyak pemanggil makhluk halus. Banyak dijual di pasar.
Cara ini 50-50. Kadang muncul kadang tidak.

Cara 14 :
Bagi anda yang ingin merekam atau melihat dengan benda berteknologi,coba ambil gambar ditempat yang anda anggap angker,foto sebanyak2nya.mungkin disalah satu foto ada makhluk tersebut.

Cara 15 :
Sebuah transplantasi kornea dari donor yang psikis(mempunyai kekuatan supranatural)

Cara 16 :
Letakkan bantal ,selimut didalam lemari pakaian yang kosong,tutup.lalu tunggu beberapa saat.

Cara 17:
Mencoba bunuh diri ketika hamil.

Cara 18:
Bersiul diwaktu malam,dapat memanggil makhluk2 ghaib.

Cara 19:
Berendam pada pantai pelabuhan ratu pada malam2 yang ditentukan.

Cara 20:
Menyanyi tembang jawa sambil menyisir di depan cermin.

Cara 21:
Mengambil tanah kuburan yang masih baru,dan diusapkan kekelopak mata.

Cara 22:
Roh bermain permainan Glass (mirip dengan papan Ouija Barat).

Cara 23:
Tapping sumpit mangkuk kosong dengan makanan yang cukup untuk tiga di persimpangan untuk menarik roh lapar.

Cara 25:
Bermain petak umpet di tengah malam sambil memegang kucing hitam.

Cara 26:
Mengusap kotoran dari kuburan di sekitar mata Anda.

Cara 27:
Membuka payung sementara di dalam ruangan.

Cara 28:
Menyikat rambut Anda di tengah malam sambil menatap ke cermin.

Cara 29:
Membungkuk di atas dan mencari di antara kaki Anda (CI LUK BA !! ada siapa di belakang punggungmu ? hiiii!!!).

Cara 30:
Berdandan sementara menggunakan pakaian pemakaman tidur. Hantu akan percaya bahwa anda adalah salah satu dari mereka.

Cara 31:
Sediakan yuyu didalam baskom.

Cara 32 :
Membakar sate gagak,dapat memanggil genderuwo yang lapar.

Cara 33:
(bagi yang muslim) :
Baca Ya Baathin 9x putaran tasbih yang jumlahnya 99 buah berarti 900x di malam hari di kamar yang gelap dan sunyi. Pejamkan mata dan pandang terus pangkal hidung sampai ada berkas cahaya berwarna-warnii,biasanya pada putaran ke-8 sudah terlihat cipratan cahaya, setelah putaran ke 9 terlihat jelas lingkaran cahaya putih bersinar, baca terus Yaa Baathinu perlahan-lahan sampai cahaya tadi hilang dengan sendirinya. Cara ini diamalkan selama 1 minggu.

Mengenai kebenaran cara2 diatas merupakan adalah hasil pencarian saya,sekaligus beberapa pengalaman pribadi jadi mungkin bisa berarti benar,tapi tergantung hoki juga sih…..bagi yang merasa belum kuat jangan mencoba2,bisa2 bahaya lohhh……n bagi yang mau mencoba silahkan!!!(jangan salahin saya kalo kenapa2)

CARA AGAR DAPAT MELIHAT MAKHLUK HALUS MENURUT AJARAN JAWA KEJAWEN


Melihat makhluk halus, makhluk ghaib, dengan mata telanjang adalah merupakan hal yang biasa bagi para pelaku olah samadhi. Dan tentunya tidak sedikit para pelaku olah samadhi yang dapat melakukan hal ini, oleh karenanya, sebelumnya saya mohon maaf kepada mereka-mereka yang sudah bisa melakukannya, di sini bukannya saya bermaksud untuk menggurui siapapun, namun hanya sekedar membagi sedikit pengetahuan yang pernah saya peroleh dari 2 (dua) sosok pribadi yang saya kagumi, bagi siapapun yang membutuhkannya.
Keingintahuan saya akan hal ini dulu bermula dari rasa penasaran saya, karena setiap saya mengunjungi tempat-tempat tertentu yang di katakan oleh teman-teman saya sebagai tempat yang angker, namun saya justru tidak pernah bertemu ataupun melihat mereka secara langsung dengan mata telanjang.
Rasa penasaran itupun akhirnya terpuaskan ketika suatu saat, KRMH Toeloes H Koesoemaboedaja/Soerjabrata mengajarkan kepada saya tentang cara agar dapat melakukan hal tersebut. Tidak lama berselang, masih sekitar tahun 1990 an, bapak R Soenarto, pimpinan serta pemilik  Padepokan Pramana Sedjati yang berdomisili di Pati, Jawa Tengah, yang waktu itu padepokannya beranggotakan sekitar 40 ribuan orang, juga mengajarkan kepada saya tentang hal yang sama meski dengan cara yang sedikit berbeda.
Sedikit bercerita tentang Bapak R Soenarto, beliau ini di kehidupan sebelumnya adalah seorang wiku. Waktu itu, jika kita datang sowan kepada beliau, jika kita awas, di sekeliling beliau selalu tampak berjejer-jejer para wiku yang tengah duduk di ruang tamu beliau walau jika di lihat dengan mata orang biasa tampaknya kursi-kursi tersebut kosong.
Berikut ini adalah cara agar dapat melihat makhluk halus/makhluk gaib tersebut :

MENURUT BAPAK KRMH TOELOES KOESOEMABOEDAJA/SOERJABRATA
Posisi duduk seperti orang yang tengah bersamadhi, mata melihat pucuking grana, namun mata dalam keadaan tetap terbuka. Persis juga seperti orang yang tengah bersamadhi, sambil mata melihat pucuking grana juga merasakan keluar masuknya nafas dari hidung ke dalam tubuh kita. Lakukan seperti itu terus minimal 15 menit dalam setiap latihan.
Biarkan dan jangan rasakan jika mata meneteskan air mata, namun jaga agar mata tetap dalam keadaan terbuka. Lakukan demikian terus secara rutin setiap harinya, dan usahakan terus meningkat. Jika awalnya hanya kuat selama 15 menit, tingkatkan menjadi 30 menit, 45 menit, 1 jam dan seterusnya. Lama kelamaan, mata kita akan terbiasa dan tidak meneteskan air mata lagi.
Waktu yang tepat untuk berlatih seperti yang di sarankan oleh bapak KRMH Toeloes Koesoemaboedaja/Soerjabrata adalah antara pukul 21.00 sampai 24.00 atau antara pukul 03.00 sampai 05.00.
Biasanya, asalkan ajeg dan telaten, dalam jangka waktu kurang lebih satu bulan sudah akan tampak hasilnya. Dan nantinya tidak hanya penglihatan kita saja yang mampu melakukan hal tersebut, namun telinga kita pun akan lebih peka mendengar hal-hal yang ghaib.

MENURUT AJARAN BAPAK R SOENARTO
Hampir sama dengan yang di ajarkan oleh bapak KRMH Toeloes Koesoemaboedaja di atas, hanya sedikit berbedanya pada obyek yang di lihat.
Menurut ajaran bapak R Soenarto, kita harus membuat satu buah titik di suatu tempat, misalkan di tembok, dan kemudian kita duduk dalam posisi seperti posisi orang bersamadhi. Jarak antara pandangan mata dengan titik tersebut kurang lebih satu meter. Usahakan titik tersebut posisinya tegak lurus dengan posisi mata kita memandang, agar dalam menatap nantinya tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Untuk jamnya pun sama seperti yang di ajarkan bapak KRMH Toeloes, yaitu antara pukul 21.00 sampai 24.00 atau pukul 03.00 sampai pukul 05.00.
Pada saat kita menatap titik itupun, kita juga sambil merasakan keluar masuknya nafas dari hidung ke dalam tubuh dan sebaliknya. Biarkan jika mata mengeluarkan air mata, dan lakukan minimal 15 menit setiap kali latihan, dan terus di tingkatkan hingga 30 menit, 45 menit, satu jam dan seterusnya hingga suatu saat kita sudah tidak merasakan lagi ada air mata yang keluar, bahkan sudah tidak merasakan lagi bahwa kita tengah berada di suatu tempat sedang melakukan latihan tersebut. Saat itu kita seperti berada di suatu tempat yang sunyi, sepi … suwung
Lakukan latihan ini secara ajeg dan telaten, jangan bosenan, maka kita akan memperoleh hasil sesuai seperti yang kita harapkan.

Ada banyak manfaat bagi kita, para pelaku olah samadhi, jika kita bisa melakukan hal-hal seperti ini, salah satunya adalah kita bisa tahu pasti akan ada atau tidaknya makhluk halus tersebut di suatu tempat tertentu. Jadi tidak hanya mengatakan bahwa hal ini mitos, hal itu mitos dan lain sebagainya tanpa membuktikannya terlebih dahulu. Mengatakan sesuatu itu mitos tanpa membuktikannya terlebih dahulu, tidak ada bedanya dengan fitnah. Dan seperti yang kita ketahui bersama, bahwa memfitnah itu adalah lebih kejam daripada ………. tidak memfitnah !
Demikian uraian saya, semoga bermanfaat, dan selamat mencoba !

Cara Melihat Jin dan Makhluk Halus


Cara Melihat Jin dan Makhluk Halus









agan sediakan satu lilin,nyalakan...kemudian agan duduk bersila,konsentrasi.
pandang api lilin terus menerus minimal slama 1 jam,jrak minimal 1 meter dari lilin. JANGAN BERKEDIP SELAMA 1 JAM. kalo berkedip ulangi dari awal. dan harus fokus ke api lilin jangan yang lain.
lakukan di kamar yang gelap, waktu bebas.bisa malam bisa siang.
nanti lama2 akan berubah keadaaan kamar kita. yang gelap jadi terang, yang terang jadi gelap. terkadang yang gelap tambah gelap dan yang terang tambah terang. nanti lama2 kalo udah mahir dengan cara ini agan bisa mngendalikan mau masuk ke alam mana,alam jin atau alam malakut.

ada beberapa fase penglihatan dalam cara ini:


fase pertama, agan hanya melihat cahaya putih mondar mandir di skitar agan, itulah para spirit.
fase kedua, lama2 agan akan melihat cahaya berwarna warni d skitar agan
fase ketiga, agan akan melihat bayangan putih besar kecil mondar mandir depan agan.
fase keempat, agan akan melihat bayangan warna warni besar kecil, menandakan auranya jin/spirit
fase kelima, agan akan melihat bentuk jin langsung, ada yg besar kecil, bertanduk,botak, kulitnya hitam, hijau, putih, setengah binatang setengah manusia,ada yang cakep, cantik, ratu, raja,putri, pangeran, yg jeleknya minta ampun juga macam2...nanti agan bisa lihat sendiri. tapi dalam fase ini jinnya gak bisa diajak komunikasi.
fase keenam, agan bisa melihat bentuk jin langsung dan bisa diajak komunikasi. bahkan jinnya bisa disuruh2 untuk kperluan agan, kalo pas ktemu jin yang nurut. enak kan?
fase ketujuh, agan masuk alam malakut, bisa lihat spirit langit/spirit suci/khodam malakut.(paling sulit fase ini, sya baru bisa tembus fase ini stelah 5th berlatih).demikian salah satu cara yang saya pakai untuk melihat dan berkomunikasi dengan jin/spirit langit. semoga bermanfaat. SILAHKAN DICOBA

buku mimpi


Tafsir Mimpi 3D
AAhli Nujum   490 – 476
Air Gripe   099 – 080
Air Panas   412 – 419
Alat Cukur   949 – 930
Alat Tulis Cina   508 – 507
Ambil Air   290 – 276
Ambil Daun   303 – 302
Ambil Kelapa   297 – 292
Ambil Telur   393 – 371
Ambulans   343 – 321
Amplifier   857 – 858
Anai-anai   039 – 005
Anak Angsa   736 – 733
Anak Babi Menyusu   922 – 920
Anak Kambing Menyusu   926 – 940
Anak Kunci   192 – 197
Anak Kunci   652 – 653
Anak Naik Sepeda   145 – 101
Anak Sakit   063 – 079
Anak Sapi Menyusu   925 – 935
Anggur   456 – 491
Angkat Barang   217 – 238
Angkut Babi   786 – 783
Angkut Barang   122 – 120
Angkut Pasien   642 – 647
Angkut Pasir   630 – 649
Angsa   595 – 551
Anjing   600 – 598
Anjing   601 – 645
Anjing Berkasih   177 – 161
Anjing Berkelahi   125 – 135
Anjing Menggigit   879 – 863
Antar Mayat   121 – 143
Anting-anting   636 – 633
Api   417 – 438
Apotik   976 – 990
Arang   624 – 616
Arloji   882 – 860
Asapi Karet   964 – 996
Atap   566 – 574
Ayakan   424 – 416
Ayam Berlaga   594 – 581
Ayam Betina   596 – 564
Ayam Jantan   598 – 600
Ayam Kalkun   661 – 677

B
Babi Hutan   509 – 537
Babi Sakit   787 – 759
Baca Buku   704 – 715
Badminton   891 – 856
Bajak   812 – 819
Baju Cina   226 – 240
Baju Kebaya   026 – 040
Baju Modern   019 – 012
Baker Rumput   492 – 497
Ballpen   973 – 984
Balon   497 – 492
Balsem   688 – 667
Bamboo   521 – 543
Ban   936 – 933
Ban Gembos   729 – 713
Bangku   404 – 415
Bangku   817 – 838
Bank   146 – 114
Bantal   229 – 213
Batu   635 – 625
Batu Bata   259 – 287
Batu Gugur   807 – 808
Batu Nisan   008 – 007
Batu Tanda   571 – 593
Batuk   042 – 047
Bawa Barang   032 – 010
Bawa Jalan-jalan   103 – 102
Bawa Nasi Basi   106 – 141
Bawang   619 – 612
Bawang Putih   445 – 401
Bayar Pajak   951 – 995
Bayi   447 – 442
Bayi Minum Obat   929 – 913
Becak   774 – 766
Bedak   423 – 434
Bedak   728 – 718
Bedak   888 – 867
Bekerja   952 – 953
Belajar Mobil   250 – 248
Belajar Sepeda   144 – 131
Belat/Pagar   153 – 152
Beli Beras   031 – 044
Beli Botol   089 – 055
Beli Ikan Busuk   107 – 108
Beli Kain   176 – 190
Beli Perangko   094 – 081
Belinjo   719 – 712
Benang   328 – 318
Bendera   574 – 566
Bengkung   256 – 291
Berak   473 – 484
Beras   714 – 746
Berciuman   789 – 755
Bercumbuan   720 – 722
Berenang   344 – 331
Berhias   258 – 257
Beri Makan Ikan   655 – 689
Beri Minum Susu   118 – 128
Beri Pada Si Mati   451 – 495
Beri Sedekah   160 – 182
Berjalan   390 – 376
Berjalan   540 – 526
Berjudi   190 – 176
Berkabung   577 – 561
Berkasih-kasihan   186 – 183
Berkelahi   286 – 283
Berkelahi   972 – 970
Berkencan   560 – 582
Berkokok   880 – 899
Berlomba   311 – 327
Bermain   279 – 263
Bermalas-malasan   696 – 664
Bersihkan Rumput   038 – 017
Bersiul   432 – 410
Bersolek   532 – 510
Bertapa   806 – 841
Bertemu   776 – 790
Bertemu Sanak   767 – 788
Bertengkar   384 – 373
Bertunangan   155 – 189
Betulkan Jalan   978 – 968
Betulkan Jembatan   979 – 963
Betulkan Mobil   828 – 818
BH/Bra   837 – 809
Bidan   127 – 111
Biksu   819 – 812
Biksu Wanita   852 – 853
Biku Sungai   210 – 232
Bir   650 – 648
Bis   928 – 918
Biscuit   211 – 227
Biscuit   580 – 599
Bocah Ramai   086 – 083
Bocah Tinju   087 – 059
Bola   804 – 815
Bola Basket   549 – 530
Bola Bulutangkis   671 – 693
Bola Lampu   820 – 822
Bola Pingpong   901 – 945
Bolu   914 – 946
Bom   466 – 474
Boneka   503 – 502
Bongkok   519 – 512
Botol Samsu   453 – 452
Bovril   096 – 064
Brankas   361 – 377
Buah Apel   267 – 288
Buah Kana Cina   422 – 420
Buah Langsat   043 – 021
Buai Anak   662 – 669
Buaian   912 – 919
Buang Sampah   110 – 132
Buat Ban   982 – 960
Buat Hiasan Kertas   865 – 854
Buat Ikan Asin   777 – 761
Buat Kue   551 – 595
Buat Minyak Mur   314 – 346
Buat Sampan   991 – 956
Buat Samsu   066 – 074
Buat Tali   683 – 686
Bubuk Lebah   100 – 098
Buka Durian   673 – 684
Bukit Pulau   855 – 889
Buku   948 – 950
Buku Kira – Kira   244 – 231
Buku Nyanyian   340 – 326
Bulus   975 – 985
Bunga   280 – 299
Bunuh Diri   411 – 427
Bunyikan Bel   164 – 196
Burung   516 – 524
Burung   788 – 767
Burung Jalak   911 – 927
Burung Laut   898 – 900

C
Cabut Gigi   745 – 701
Cakue   902 – 903
Cambah   864 – 896
Cangkir   578 – 568
Cap Surat   151 – 195
Cari Kerang   132 – 110
Cari Siput   131 – 144
Cat   589 – 555
Cat Bibir   747 – 742
Cat Minyak   240 – 226
Cecak   315 – 304
Cek   139 – 105
Celana Dalam   809 – 837
Celana Pendek   869 – 862
Cemburu   003 – 002
Cempedak   398 – 400
Cermin   175 – 185
Cermin   337 – 309
Cermin   895 – 851
Cerutu   493 – 471
Chong Guan   301 – 345
Cikar   741 – 706
Cincin   903 – 902
Coklat   022 – 020
Copet   167 – 188
Cuci Baju   483 – 486
Cuci Cawan   687 – 659
Cuci Film   028 – 018
Cuci Karet   963 – 979
Cuci Lantai   242 – 247
Cuci Mobil   149 – 130
Cuci Muka   322 – 320
Cuci Rambut   713 – 729
Cuci Sepeda   150 – 148
Cuka   965 – 954
Cukak   431 – 444
Cukur Kumis   871 – 893
Cukur Rambut   931 – 944
Curi Ayam   860 – 882
Curi Sepeda   009 – 037

D
Dacin   248 – 250
Dadu   897 – 892
Daging Babi   890 – 876
Danau   126 – 140
Dapat Lencana   686 – 683
Dapat Piala   654 – 665
Dapur   158 – 157
Dapur Tanah/Anglo   193 – 171
Dasi   893 – 871
Dasi Kupu-kupu   892 – 897
Daun Sirih   350 – 348
Daun Teh   706 – 741
Dawai Cina   285 – 275
Dayung Sampan   264 – 296
Dengarkan Radio   801 – 845
Dettol   052 – 053
Dibawa Jalan-jalan   117 – 138
Diperiksa   471 – 493
Dirikan Rumah   370 – 372
Dispensay   034 – 023
Doktor   024 – 016
Domino   840 – 826
Domino   953 – 952
Dompet   330 – 349
Dorong Kereta   660 – 682
Durian   570 – 572

E
Elang   763 – 779
Es Krim   588 – 567

F
Foto Studio   027 – 011

G
Gadai Barang   136 – 133
Gaharu   417 – 428
Gajah Muat Barang   383 – 386
Gambar   480 – 499
Gambar Penyanyi   077 – 061
Ganti Ban   946 – 914
Gantung Diri   351 – 395
Garam   753 – 752
Gasing   697 – 692
Gaun   327 – 311
Gaun   748 – 750
Gedung Klub   054 – 065
Gelang Tangan   172 – 170
Gembala Ayam   405 – 439
Gembala Babi   481 – 494
Gembala Sapi   377 – 361
Gembok   884 – 873
Gendong Anak   324 – 316
Gendong Anak   663 – 679
Gendong Cucu   376 – 390
Gergaji Kayu   622 – 620
Getah Tube   037 – 009
Gilas Cabai   159 – 187
Gilingan   533 – 536
Got   557 – 558
Granat   463 – 479
Gula   004 – 015
Gunting Kertas   575 – 585
Gunting Kuku   813 – 829
Gunting Rambut   830 – 849
Gunung   851 – 895

H
Hadiah   006 – 041
Hadiah   815 – 804
Hadiah Kekasih   067 – 088
Handuk   883 – 886
Handuk Muka   816 – 824
Hantu   458 – 457
Harimau   101 – 145
Harmonica   552 – 553
Hio Wangi   994 – 981
Hostes/Nyonya Rumah   838 – 817
Hujan   434 – 423

I
Ibu & Anak Ayam   112 – 119
Ikan Berlaga   366 – 374
Ikan Loncat   128 – 118
Ikat Karet   960 – 982
Ikat Rambut   724 – 716
Intan   623 – 634
Isap Candu   565 – 554
Isap Pipa   733 – 736
Isap Rokok   261 – 277
Isi Bensin   827 – 811
Isi Minyak   954 – 965
Itik/Bebek   380 – 399
Itik/Bebek Mengeram   391 – 356

J
Jagung   313 – 329
Jahe   916 – 924
Jala   271 – 293
Jalan-jalan dengan Kekasih   185 – 175
Jam   291 – 256
Jam Dinding   859 – 887
Jamban   268 – 278
Jamur   011 – 027
Jangkar   502 – 503
Jaring Ikan   387 – 359
Jarum   426 – 440
Jas Hujan   231 – 244
Jatuh   275 – 285
Jembatan   822 – 820
Jemur Barang   156 – 191
Jemur Ikan   785 – 775
Jemur Kelapa   334 – 323
Jemur Layar   989 – 955
Jemur Pukat   988 – 967
Jemur Tepung   968 – 978
Jenasah   561 – 577
Jendela   510 – 532
Jenguk Penderita   971 – 993
Jerat   206 – 241

Jeruk   439 – 405
Jeruk   478 – 468
Jual Ayam   939 – 905
Jual Babi   048 – 050
Jual Babi Panggang   734 – 723
Jual Barang   252 – 253
Jual Buah   743 – 721
Jual Buku   148 – 150
Jual Daging Babi   528 – 518
Jual Durian   672 – 670
Jual Es   612 – 619
Jual Es   744 – 731
Jual Gembukan   679 – 663
Jual Ikan   201 – 245
Jual Ikan   740 – 726
Jual Ikan   783 – 786
Jual Ikan Kering   091 – 056
Jual Jagung   810 – 832
Jual Jamu   665 – 654
Jual Kain   993 – 971
Jual Kopi Bubuk   051 – 095
Jual Kue   664 – 696
Jual Lotere   041 – 006
Jual Mie   057 – 058
Jual Mie   603 – 602
Jual Mie   749 – 730
Jual Milo   081 – 094
Jual Minyak   088 – 067
Jual Minyak Cat   082 – 060
Jual Nasi   746 – 714
Jual Obat   078 – 068
Jual Obral   797 – 792
Jual Pia   641 – 606
Jual Pisang Goreng   605 – 639
Jual Rambutan   796 – 764
Jual Roti   818 – 828
Jual Rujak   640 – 626
Jual Sapu   990 – 976
Jual Sate   705 – 739
Jual Sayur   737 – 709
Jual Soto   750 – 748
Jual Susu   083 – 086
Juru Rawat   906 – 941

K
Kaca   628 – 618
Kaca Mata   518 – 528
Kaca Mata Hitam   536 – 533
Kacang Goreng   872 – 870
Kacang Panjang   967 – 988
Kadal   875 – 885
Kain   392 – 397
Kain Batik   525 – 535
Kait/Ambil Rambutan   154 – 165
Kala Lipan   841 – 806
Kalender   821 – 843
Kaleng Minyak   725 – 735
Kalung Mas   307 – 308
Kamera   974 – 966
Kancing & Benang   676 – 690
Kandang Ayam   047 – 042
Kantor Cerai   068 – 078
Kantor Pos   044 – 031
Kantor Pos   093 – 071
Kaos Kaki   284 – 273
Kapak   621 – 643
Kapal Karam   436 – 433
Kapal Keruk   207 – 208
Kapal Laut   061 – 077
Kapal Laut   858 – 857
Kapal Layar   934 – 923
Kapal Perang   238 – 217
Kapal Terbakar   440 – 426
Kapal Terbang   831 – 844
Kapal Terbang Runtuh   018 – 028
Karangan Bunga   670 – 672
Kartu Ceki   625 – 635
Kartu Remi   626 – 640
Kartu Remi   843 – 821
Kartu Tanda Pengenal   457 – 458
Kartu Undangan   832 – 810
Karung Goni   360 – 382
Kasur   476 – 490
Kasut   278 – 268
Kasut Sepatu   253 – 252
Katuk Tritip/Kurungan Ayam   130 – 149
Kaulan   460 – 482
Kawasan Baru   214 – 246
Kayu Nasib   470 – 472
Ke Mekah   371 – 393
Ke Sekolah   152 – 153
Kebaktian Gereja   515 – 504
Kebun Bunga   283 – 286
Kedai Buku   147 – 142
Kedai Buku   354 – 365
Kedai Minuman   651 – 695
Kedai Nasi   609 – 637
Kedai Papan   113 – 129
Kedai Samsu   191 – 156
Kedai Tuak   320 – 322
Kedelai   339 – 305
Kelambu   179 – 163
Kelapa   331 – 344
Kelapa Jatuh   799 – 780
Kelelawar   410 – 432
Kelentang   666 – 674
Kelontong   969 – 962
Kemeja   367 – 388
Kemoceng   373 – 384
Kempongan   459 – 487
Kemudi   956 – 991
Kenari   874 – 866
Kencing   695 – 651
Kentang   614 – 646
Kera   529 – 513
Kera Menari   593 – 571
Keranjang   779 – 763
Keranjang Sampah   823 – 834
Kerbau   449 – 430
Kereta Anak   698 – 700
Kereta Api   957 – 958
Kereta Bumba   342 – 347
Kertas   035 – 025
Kertas   795 – 751
Kertas Sembahyang   472 – 470
Ketapel   772 – 770
Ketel Listrik   195 – 151
Ketor   441 – 406
Ketupat   645 – 601
Kiang Chooa   400 – 398
Kipas   309 – 337
Kipas Angin   846 – 814
Kirim Surat   482 – 460
Klinik Bersalin   123 – 134
Klintingan   567 – 588
Kopi Hitam   637 – 609
Kopi Stall   046 – 014
Korek Api   548 – 550
Korek Kuping   615 – 604
Korek Ubi   166 – 174
Kotak Rokok   363 – 379
Kotak Surat   386 – 383
Koyak Karet   961 – 977
Kran   530 – 549
Kuali   282 – 260
Kuas Cat   372 – 370
Kuburan   909 – 937
Kucing   599 – 580
Kucing Makan   905 – 939
Kuda Makan   060 – 082
Kue Tart   611 – 627
Kulit Kayu   133 – 136
Kumbang   427 – 411
Kupas Kelapa   798 – 800
Kura-kura   764 – 796
Kursi   573 – 584
Kursi Malas   554 – 565
Kurungan Ayam   773 – 784
Kwaci   444 – 431
Kwan Im   362 – 369

L
Labu   524 – 516
Laci   591 – 556
Lada   987 – 959
Lalat   465 – 454
Lamanik   298 – 300
Lamp   638 – 617
Lampu   356 – 391
Lampu Dinamo   941 – 906
Lampu Lalu Lintas   712 – 719
Lampu Mati   942 – 947
Lampu Minyak   727 – 711
Landak   526 – 540
Langit   001 – 045
Langsa/Becak Cina   189 – 155
Lapik Tiang   090 – 076
Layang-layang   613 – 629
Lebah   484 – 473
Lemari   534 – 523
Lemari Baju   230 – 249
Lemari Besi   553 – 552
Lemari Buah   930 – 949
Lemari Makan   999 – 980
Lemari Pakaian   856 – 891
Lencana   793 – 771
Lentera Jalan   850 – 848
Lesung   233 – 236
Lihat Balap Kuda   058 – 057
Lilin   802 – 803
Lilin Merah   316 – 324
Lipat Kertas Sembahyang   454 – 465
Lipstik   649 – 630
Lobak   924 – 916
Lomba Lari   501 – 545
Lombok   616 – 624
Lompat Tali   333 – 336
Lotre   319 – 312
Lukisan   717 – 738
Lukisan Pemandangan   075 – 085

M
Mahjong   346 – 314
Main Belangkis   188 – 167
Main Dam-daman   196 – 164
Main Judi   251 – 295
Main Kembang Api   109 – 137
Main Layangan   562 – 569
Main Tinju   388 – 367
Mainan   511 – 527
Majalah   507 – 508
Majalah   950 – 948
Makan   504 – 515
Makan Durian   556 – 591
Makan Es Krim   685 – 675
Makan Nasi   389 – 355
Makan Nasi   678 – 668
Makan Pisang   839 – 805
Makan Rumput   765 – 754
Makan Rumput   766 – 774
Makanan Bayi   555 – 589
Makanan Kaleng   012 – 019
Mandi   692 – 697
Mandikan Anak   845 – 801
Manggis   632 – 610
Mangkok   406 – 441
Mangkok   438 – 417
Mangkok   443 – 421
Mangkok Pecah   296 – 264
Mangkok Piring   486 – 483
Masak Obat   691 – 656
Masjid   326 – 340
Mata   757 – 758
Mata Keranjang   137 – 109
Mata-mata   102 – 103
Mata-mata   345 – 301
Mati Lemas   349 – 330
Mayat   246 – 214
Medali   782 – 760
Meja   257 – 258
Melamar   675 – 685
Memasak   335 – 325
Membajak   488 – 467
Membawa Getah   021 – 043
Membonceng   943 – 921
Membonceng   945 – 901
Memintal   899 – 880
Memotong Kayu   085 – 075
Memotret   541 – 506
Memotret   543 – 521
Menangis   401 – 445
Menangis di Makam   927 – 911
Menari   364 – 396
Mencuri   260 – 282
Mencuri   425 – 435
Menelpon   435 – 425
Menengok   084 – 073
Mengaso   707 – 708
Mengawetkan Ikan   784 – 773
Menggoreng   325 – 335
Mengirim Surat   053 – 052
Mengukur Baju   029 – 013
Menimbang   958 – 957
Menimbang   959 – 987
Menjahit   228 – 218
Menjahit   294 – 281
Menjahit   731 – 744
Menjemur   305 – 339
Menulis   710 – 732
Menurun   365 – 354
Menyalak   877 – 861
Menyanyi   341 – 306
Menyembah   442 – 447
Menyemprot   659 – 687
Menyulam   781 – 794
Menyusui   277 – 261
Merayakan Ultah Anak   243 – 221
Meriam   462 – 469
Merpati   505 – 539
Mesin Getah   338 – 317
Mesin Jahit   347 – 342
Mesin Kayu   397 – 392
Mesin Tik   522 – 520
Mihun   402 – 403
Mihun   910 – 932
Milo   203 – 202
Mimpi   559 – 587
Minum Arak   699 – 680
Minum Bir   040 – 026
Minum Kelapa   197 – 192
Minum Kopi   702 – 703
Minum Limun   853 – 852
Minum Obat   983 – 986
Minum Tuak   080 – 099
Minyak Gas   180 – 199
Minyak Ikan   881 – 894
Minyak Kelapa   608 – 607
Minyak Rambut   579 – 563
Minyak Wangi   348 – 350
Minyak Wangi   648 – 650
Misua   222 – 220
Mobil   586 – 583
Mobil Jenasah   357 – 358
Mobil Kotoran   607 – 608
Mobil Pangantin   836 – 833
Motor Boat   984 – 973
Motor Terbalik   437 – 409
Motor Traktor   016 – 024
Muat Orang   235 – 225

N
Naik Bis   584 – 573
Naik Gajah   644 – 631
Naik Kapal   585 – 575
Naik Kereta Api   583 – 586
Naik Kuda   643 – 621
Naik Pesawat   587 – 559
Naik Trem   708 – 707
Naspro   861 – 877
Nelayan   996 – 964
Nenas   218 – 228
Nisan   824 – 816
Nonton Olahraga   653 – 652
Nonton Wayang   202 – 203
Nyamuk   485 – 475

O
Obat   182 – 160
Obat   920 – 922
Obat Ayam   919 – 912
Obat Cina   005 – 039
Obat Gigi   225 – 235
Obat Lampu Solar   114 – 146
Obat Nyamuk   863 – 879
Obat Tanduk   111 – 127
Obat Urus   023 – 034
Olahraga   220 – 222
Operasi Jalan   469 – 462
Orang Besar/Berpangkat   646 – 614
Orang Bisu   531 – 544
Orang Buta   900 – 898
Orang Mati   120 – 122
Orang Mati   407 – 408
Orang Melahirkan   249 – 230
Orang Sakit   811 – 827
Orang Tua Jalan   379 – 363

P
Pacuan Kuda   576 – 590
Pacul   754 – 765
Padang Kota   124 – 116
Paderi   394 – 381
Pagoda   135 – 125
Pagoda   908 – 907
Pahat Batu   808 – 807
Paku   854 – 865
Pancing   867 – 888
Pancuran Umum   682 – 660
Panggil Wanita   677 – 661
Panjat Pohon   310 – 332
Papan Nama   739 – 705
Para   142 – 147
Parang   618 – 628
Parut Kelapa   069 – 062
Parut Kelapa   072 – 070
Pasang Gigi   119 – 112
Pasang Lampu   998 – 000
Pasar   420 – 422
Pasar   668 – 678
Pasar Malam   187 – 159
Pasta Gigi   224 – 216
Pastel   780 – 799
Patri Timba   173 – 184
Pawai   302 – 303
Payung   262 – 269
Pedati Lembu   506 – 541
Pegadaian   992 – 997
Pelacur   833 – 836
Pelayan   140 – 126
Peluru   711 – 727
Pemabuk   701 – 745
Pemadam Api   415 – 404
Pemadaman Api   667 – 688
Pemahat   940 – 926
Pemancar   800 – 798
Pemancing   771 – 793
Pemboman   143 – 121
Pembunuh   430 – 449
Penari   399 – 380
Penatu   227 – 211
Pencopet   429 – 413
Pencuri   758 – 757
Pendeta   452 – 453
Pengantar Surat   204 – 215
Pengantin   219 – 212
Pengantin Wanita   825 – 835
Pengemis   913 – 929
Penggaris   289 – 255
Penjara   359 – 387
Penjara   722 – 720
Pensil   500 – 498
Penyamun   428 – 418
Penyanyi   306 – 341
Penyanyi   633 – 636
Pepaya/Kates   498 – 500
Perah Susu   755 – 789
Perahu   545 – 501
Perahu Layar   269 – 262
Perangkap   581 – 594
Perangkap Ikan   752 – 753
Perbaiki Atap   163 – 179
Perbaiki Listrik   014 – 046
Perbaiki Mesin   171 – 193
Perbaiki Motor   915 – 904
Perbaiki Rumah   631 – 644
Perbaiki Sepatu   105 – 139
Perbaiki Sepeda   013 – 029
Perbaiki Truk   917 – 938
Perempatan   980 – 999
Pergi ke Pasar   590 – 576
Periksa Kehamilan   703 – 702
Periksa Lisensi   104 – 115
Periksa Makan   141 – 106
Permadani   742 – 747
Permen   669 – 662
Pesawat Terbang   017 – 038
Petani   938 – 917
Peti Mati   569 – 565
Petik Buah   255 – 289
Petik Jambu   966 – 974
Piara Babi   396 – 364
Pick Up   475 – 485
Pikul Air   413 – 429
Pikul Barang   414 – 446
Pil Obat   690 – 676
Pinang   184 – 173
Pinang   409 – 437
Pindah Rumah   700 – 698
Pintu   266 – 274
Piringan Hitam   487 – 459
Pisau   299 – 280
Pisau   604 – 615
Pisau Cukur   036 – 033
Pisau Cukur   878 – 868
Pistol   461 – 477
Pistol Mainan   071 – 093
Podium   358 – 357
Pohon Nipah   803 – 802
Pohon Nyiur   300 – 298
Pokok Pisang   416 – 424
Polisi Lalu Lintas   730 – 749
Pomade   467 – 488
Pomade   862 – 869
Pompa   947 – 942
Pondok   293 – 271
Pos Polisi   887 – 859
Pos Siaga   544 – 531
Pot Bunga   760 – 782
Potong Ayam   323 – 334
Potong Daun   254 – 265
Potong Getah   236 – 233
Potong Ikan   791 – 756
Potong Karet   962 – 969
Potong Kayu   527 – 511
Potong Padi   216 – 224
Potong Pohon   237 – 209
Potong Pohon   732 – 710
Potong Roti   620 – 622
Potong Tembakau   355 – 389
Primadona   073 – 084
Pukat Ikan   270 – 272
Pukul Kentongan   162   169
Pukul Tambur   165 – 154
Pulpen   546 – 514

R
Racun Diri   353 – 352
Radio   304 – 315
Rajang Sayur   997 – 992
Raket   680 – 699
Rakit   907 – 908
Rambut Ikal   212 – 219
Rambutan   937 – 909
Ranjang Lipat   918 – 928
Rantang   479 – 463
Rebus Kain   715 – 704
Rel Kereta   751 – 795
Restoran   610 – 632
Rokok   352 – 353
Rokok Kretek   568 – 578
Rol Film   770 – 772
Rotan   985 – 975
Roti   617 – 638
Roti Butter   161 – 177
Rumah Asap Karet   759 – 787
Rumah di Laut   055 – 089
Rumah Sakit   115 – 104
Rumah Terbakar   312 – 319

S
Sabuk Mas   896 – 864
Sabun   168 – 178
Sabun   292 – 297
Sakit Gigi   563 – 579
Sampan Besar   129 – 113
Sampan Sewaan   684 – 673
Samsu   272 – 270
Sandal   535 – 525
Sandiwara   489 – 455
Sangkar   474 – 466
Sapi   602 – 603
Sapi Berlaga   378 – 368
Sapit Api   835 – 825
Sapu   944 – 931
Sapu Kapur   375 – 385
Sapu Minyak   062 – 069
Sapu Tangan   977 – 961
Sarang Burung   097 – 092
Sarang Burung   213 – 229
Sarang Lebah   332 – 310
Sarden   693 – 671
Sayur   276 – 290
Sayur Asin   923 – 934
Sayur Sawi   826 – 840
Sekolahan   538 – 517
Sekop   065 – 054
Selendang   221 – 243
Selimut   464 – 496
Semangka   829 – 813
Sembahyang   056 – 091
Sembahyang   321 – 343
Sembahyang   455 – 489
Sembahyang   768 – 778
Sembahyang   995 – 951
Sempoa   517 – 538
Semprotan   658 – 657
Semut   273 – 284
Senapan   263 – 279
Sendok   582 – 560
Senter   317 – 338
Sepak Bola   550 – 548
Sepasang Ayam   849 – 830
Sepasang Itik/Bebek   848 – 850
Sepatu Karet   513 – 529
Sepatu Tumit   512 – 519
Sepeda   834 – 823
Sepeda Motor   369 – 362
Seterika   194 – 181
Seterika   868 – 878
Sikat   223 – 234
Sikat Gigi   239 – 205
Sikat Gigi   814 – 846
Sikat Rambut   215 – 204
Simpan Padi   496 – 464
Simpan Perangko   095 – 051
Simpan Uang   092 – 097
Siput   205 – 239
Siput   295 – 251
Siput   523 – 534
Siram Sayur   499 – 480
Sirkus   247 – 242
Songkok/Peci   059 – 087
Stan Gun   468 – 478
Stempel   199 – 180
Suami Istri   025 – 035
Suami Istri   674 – 666
Sukat Kain   134 – 123
Sulap   079 – 063
Sultan   241 – 206
Sumbu Petromak   756 – 791
Surat   403 – 402
Surat Cinta   647 – 642
Surat Kabar   627 – 611
Surat Kuno   520 – 522
Susah Hati   709 – 737
Susu   288 – 267
Susu   657 – 658
Susu Bubuk   921 – 943
Susu Kaleng   844 – 831

T
Tahu   433 – 436
Tahu   694 – 681
Tali   448 – 450
Tambal Ban   889 – 855
Tampi Padi   495 – 451
Tampung Pukat   986 – 983
Tanah   002 – 003
Tanam Kelapa   070 – 072
Tanam Padi   491 – 456
Tang   769 – 762
Tangga   318 – 328
Tangkap Anak Babi   108 – 107
Tangkap Babi   539 – 505
Tangkap Judi   178 – 168
Tangkap Kepiting   074 – 066
Tangkap Pecandu   738 – 717
Tangkap Tikus   876 – 890
Tanjung Bongai   183 – 186
Tapak Tangan   634 – 623
Tapis   208 – 207
Tarik Sampan   308 – 307
Tas   894 – 881
Tas Kertas   778 – 768
Tas Kulit   446 – 414
Tas Ravia   564 – 596
Tas Tangan   265 – 254
Tas Uang/Dompet   374 – 366
Taxi   981 – 994
Tebu   718 – 728
Teh Obat   010 – 032
Teklek   542 – 547
Telepon   232 – 210
Telepon   558 – 557
Tembak Macan   382 – 360
Tembakau   792 – 797
Tembakau Pipa   419 – 412
Tempat Lilin   514 – 546
Tempat Rokok   866 – 874
Tempat Sirih   064 – 096
Tempat Tidur   450 – 448
Tengok Orang Sakit   116 – 124
Tengok Orang Sakit   385 – 375
Tengok Tahanan   723 – 734
Tentara   656 – 691
Tentara   886 – 883
Tenun Pucung   015 – 004
Tepung   287 – 259
Tepung   421 – 443
Tepung Kopi   050 – 048
Terang Bulan   157 – 158
Terhalang   761 – 777
Terhalang   762 – 769
Terlanggar   281 – 294
Terlanggar   408 – 407
Terlanggar   537 – 509
Terlanggar   716 – 724
Termos   735 – 725
Terong   873 – 884
Tertabrak   721 – 743
Tiang Kapal   775 – 785
Tidur   494 – 481
Tikar   681 – 694
Tikus Makan   904 – 915
Timah   181 – 194
Timang Anak   274 – 266
Timba   933 – 936
Timbangan   885 – 875
Tinta   935 – 925
Tinta Cina   689 – 655
Tinta Stempel   198 – 200
Tiup Harmonika   870 – 872
Toko   030 – 049
Toko Besar   007 – 008
Toko Kain   200 – 198
Toko Mas   174 – 166
Tokong Tepi Jalan   049 – 030
Topi   234 – 223
Tow Yu   245 – 201
Truk   336 – 333
Truk Barang   629 – 613
Truk Militer   020 – 022
Truk Minyak   955 – 989
Truk Muat Kayu   805 – 839
Tugu   572 – 570
Tukang Jam   169 – 162
Tukang Pulpen   170 – 172
Tukar Cincin   076 – 090
Tuli   597 – 592
Tulis Surat   547 – 542
Tupai   639 – 605
Tusuk Gigi   794 – 781

U
Uang   033 – 036
Uang   932 – 910
Uang Logam   726 – 740
Uang Perak   329 – 313
Ubi   368 – 378
Ubi Kayu   970 – 972
Ubi Keladi   847 – 842
Ubi Ubat   098 – 100
Udang Kering   395 – 351
Udang Ketam   000 – 998
Ular   592 – 597
Ular Daun   381 – 394
Ular Sawah   606 – 641
Usung Ikan   790 – 776

W
Wanita Pulang   209 – 237
Wat Siam   138 – 117
Weker   842 – 847